Dia punya bisnis ribuan rumah di lokasi strategis.
Di usia 34 tahun dan kontrak dengan Real Madrid yang belum jelas, Sergio Ramos sudah berada di ujung karier. Tapi, kapten tim nasional Spanyol itu tidak perlu khawatir dengan masa depan jika pada akhirnya memutuskan gantung sepatu. Dia termasuk pesepakbola cerdas dalam menginvestasikan uang yang didapat dari sepakbola.

Berasal dari Andalusia, Ramos mulai bermain sepakbola di klub tempat lahirnya, Camas CF pada usia 6 tahun. Selanjutnya, dia diterima bergabung dengan Akademi Sevilla seangkatan dengan Jesus Navas dan almarhum Antonio Puerta.

Setelah lulus, Ramos membuat debut tim utama di La Liga pada 1 Februari 2004 sebagai full back kanan. Dia masuk sebagai pengganti Francisco Gallardo pada menit 64 dalam kekalahan 0-1 di kandang Deportivo La Coruna. Selanjutnya, Ramos menjelma menjadi pemain penting Sevilla hingga pindah ke Madrid pada transfer window musim panas 2005.

Madrid membeli Ramos 27 juta euro dan menjadi pemain asli Spanyol satu-satunya yang dibeli Florentino Perez pada periode kepresidenan pertamanya. Dia mengenakan nomor punggung 4 yang sebelumnya dikenakan Fernando Hierro dan langsung menjelma menjadi sosok krusial di lini belakang Los Blancos.

Hingga 2020/2021, Ramos sudah berada di Estadio Santiago Bernabeu 16 musim. Selama itu, 22 piala dipersembahkan. Sebut saja La Liga (2006/2007, 2007/2008, 2011/2012, 2016/2017, 2019/2020), Copa del Rey (2010/2011, 2013/2014), Supercopa de Espana (2008, 2012, 2017, 2019/2020), Liga Champions (2013/2014, 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018), Piala Super Eropa (2014, 2016, 2017), dan Piala Dunia Antarklub (2014, 2016, 2017, 2018).

Berkat loyalitas tingginya, Ramos mendapatkan bayaran 11,7 juta euro per musim dari manajemen Los Blancos dalam 5 tahun terakhir. Uang itu belum termasuk iklan sponsor, bonus, maupun fee ketika membela tim nasional Spanyol.

Dengan uang yang didapatkan dari sepakbola, Ramos ternyata sangat pandai dalam mengelola. Bersama sang istri, Pilar Rubio, Ramos mampu mengembangkan uangnya berlipat-lipat. Laporan As menyebutkan Ramos pada 2018 memiliki aset lebih dari 100 juta euro atau sekitar Rp 1,7 triliun!

Fakta menunjukkan, Ramos menginvestasikan dana yang didapat dari sepakbola pada 3 bidang berikut ini:


1. Bisnis properti

Jual-beli perumahan dimulai Ramos pada 2004 saat masih bermain untuk Sevilla. Dia memulainya dengan mendirikan perusahaan induk "Sermos 32 SL". Pembentukan perusahaan itu langsung diikuti dengan mendirikan anak perusahaan bernama Gestora Mediterranea de Infraestructuras dan Fomento del Ahorro Familiar Altozano Servicios.

Gestora Mediterranea de Infraestructuras memiliki proyek di kota wisata populer di Spanyol, Marbella, dengan membangun tempat parkir bawah tanah. Sementara Fomento del Ahorro Familiar Altozano Servicios mengelola aset senilai 19 juta euro berupa perumahan maupun industri real estate lainnya di Sevilla.

Kesuksesan dua perusahaan itu dilanjutkan Ramos dengan mendirikan Desarrollos Inmobiliarios Los Berrocales SA pada 2018. Bekerjasama dengan sang ayah, Jose Maria Ramos, perusahaan itu menginvestasikan 60 juta euro dalam proyek pembangunan kota mandiri dengan ribuan rumah di selatan Madrid.


2. Koleksi karya seni dan produksi film dokumenter

Dalam penampilan di acara televisi Spanyol, "El Hormiguero" pada 2019, Ramos mengungkapkan kepada pembawa acara program, Pablo Motos, bahwa dirinya memiliki sejumlah patung dan lukisan bernilai seni tinggi. Meski sebenarnya tidak terlalu paham, Ramos mengoleksinya atas masukan sang istri.



"Karena tidak ada cara yang lebih baik untuk berinvestasi selain dalam seni dan budaya," ucap Ramos ketika menjawab alasan mengumpulkan beberapa karya seni di rumahnya, dikutip As.

Selain seni patung dan seni lukis, Ramos juga punya karya seni sinematografi. Pada Januari 2019, Amazon Prime mengumumkan sedang memproduksi serial dokumenter 8 episode tentang kehidupan Ramos di dalam maupun luar lapangan. Acara itu dikenal sebagai El Corazon de Sergio Ramos. Itu menjadi kali pertama publik melihat sisi pribadi Ramos dan keluarganya.

Tapi, pada 5 Maret 2019, selama pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Ramos diskors dan menonton pertandingan dari area VIP di tribun. Reaksinya direkam oleh kru Amazon Prime. Hal ini justru memicu kontroversi karena Madrid kalah dan tersingkir. Ramos dituduh sengaja dihukum untuk kepentingan shooting.

"Kami sangat bersyukur bahwa Sergio telah membiarkan kami masuk ke dalam hidupnya," kata  Direktur Amazon Studio Eropa, Georgia Brown, sembari menjelaskan bahwa El Corazon de Sergio Ramos 2 akan diproduksi setelah El Corazon de Sergio Ramos seri perdana tayang pada 2021 di 240 negara.

3. Peternakan dan pembiakan kuda Andalusia 

Selain banteng, Spanyol juga dikenal sebagai "negara kuda". Bahkan, salah satu ras kuda terbaik di dunia berasal dari tempat asal Ramos di Andalusia. Menggunakan bendera Albis Inversiones, Ramos memiliki bisnis kuda ras Andalusia di peternakan seluas 44 hektar di Bollullos de la Mitacion, pinggiran Sevilla.



Sejak dikuasai Ramos pada 2012, peternakan yang dimulai pada 2008 tersebut sudah berhasil mengembangkan lebih dari 70 kuda balap Andalusia terbaik di dunia. Salah satu yang sempat mencuri perhatian diberi nama Yucatan SR4. Pada 2018, Yucatan menjuarai SICAB Championship. Itu adalah balap kuda bergengsi di Spanyol yang diikuti peserta dari seluruh dunia.

"Saya sudah mencintai kuda selama yang saya bisa ingat. Berkat sepakbola, saya bisa mengubah hobi ini menjadi lebih. DI SR4 Stud Farm, kecintaan saya pada kuda dan budaya Andalusia digabungkan berkat tim yang brilian yang saya yakin akan terus meraih banyak kesuksesan," ujar Ramos.

"Kapanpun saya bisa, saya pergi ke sana, ke pedesaan (tempat peternakan berada). Di sana, saya bisa beristirahat di tempat yang sangat saya cintai," tambah pesepakbola yang memiliki 178 caps dan 23 gol untuk Spanyol itu.