Ini penjelasan tentang kelainan hipospodia yang dialami Manganang.
Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, memastikan Sersan Dua Aprilia Manganang yang merupakan mantan atlet timnas bola voli putri adalah seorang pria.
 
"Serda Aprilia ini punya kelainan pada sistem reproduksinya sejak lahir. Kelainan ini kita ketahui dengan istilah hipospadia," kata dia, saat jumpa pers di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Selasa.
 
Aprilia, kata dia, sejak lahir memang berjenis kelamin pria, namun dia mengalami kelainan medis yang disebut hipospadia yakni kelainan bentuk kelamin yang kerap dialami bayi laki-laki saat dilahirkan.

Dikutip Wikipedia, hipospidia adalah suatu kondisi ketika lubang kencing penis adalah pada bagian bawah dan bukannya di ujung.

Hipospadia adalah kondisi bawaan relatif jarang ketika lubang kencing penis adalah pada bagian bawah organ. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dengan riwayat keluarga hipospadia.

Penis mungkin bengkok ke bawah pada bayi, dan bayi mungkin menyemprot saat kencing. Kondisi ini biasanya memerlukan operasi perbaikan untuk memulihkan aliran urine yang benar. Hal ini biasanya dilakukan sebelum usia 18 bulan.

Namun, lanjut dia, keluarganya dan tenaga medis yang menangani Aprilia tak begitu paham dengan jenis kelainan ini. Saat itu, Aprilia pun dinyatakan sebagai perempuan lantaran alat kelamin yang dia miliki memang sedikit berbeda.
 
Pihaknya baru mengetahui kondisi Aprilia setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada 3 Februari 2021.
 
Setelah hasil rekam medis, diketahui hormon testosteron Aprilia lebih tinggi, tak hanya itu di dalam organ dalamnya pun tak ada organ tubuh yang mestinya dimiliki perempuan.

Setelah hasil rekam medis keluar dan dijelaskan secara rinci kepada Aprilia, Perkasa mengaku menawarkan Aprilia untuk menjalani operasi perbaikan (correction surgery) di RSPAD Gatot Subroto.
 
Aprilia pun menerima hasil pemeriksaan medis itu bahkan menyetujui untuk melakukan operasi perbaikan.
 
Hingga kini, bintara TNI AD itu masih menjalani sejumlah rangkaian pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi jumlah kadar hormon testoteron, urologi, bahkan MRI.
 
"Jadi saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya sambut baik. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami," katanya.

Perkasa menyatakan, sebetulnya kelainan pada sistem reproduksi ini cukup sering terjadi, bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki.
 
"Menurut data, di setiap bayi laki yang lahir ada satu yang alami kelainan. Atau empat orang setiap 1.000 kelahiran bayi laki-laki," ucap dia.
 
Serda Aprilia datang ke Jakarta untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.
 
Tampak dalam video komunikasi yang disambungkan langsung ke RSPAD, Serda Aprilia didampingi kedua orangtuanya. Sersan Dua Aprilia Manganang masuk menjadi prajurit TNI AD sejak 2016 melalui jalur khusus mengingat Aprilia merupakan atlet voli nasional.