Peter Lim menjadi pemilik paling rajin memecat pelatih.
Jika di Inggris ada Roman Abramovich dan di Italia pernah memiliki Maurizio Zamparini, maka di Spanyol terdapat Peter Lim. Ketiganya adalah pemilik klub yang ringan tangan memecat pelatih. Tidak peduli durasi di bench, PHK akan diberikan jika dianggap gagal.

Lahir pada 1953, Lim adalah pengusaha kaya asal Singapura. Dia merupakan salah satu pialang saham terkemuka di Negeri Singa dan sekarang menjadi investor swasta yang telah berinvestasi di berbagai sektor mulai dari minyak sawit hingga obat-obatan.

Pada 2019, Forbes menempatkan Lim sebagai orang terkaya ke-10 di Singapura dengan kekayaan bersih USD2,5 miliar (Rp26 triliun). Itu membuat lulusan University of Western Australia tersebut memiliki kemampuan untuk berbisnis di olahraga.

Faktanya, Lim memiliki saham pengendali (83%) di Valencia dan 40% saham di Salford City. Dia berkolaborasi dengan sejumlah mantan pemain Manchester United seperti Ryan Giggs, Gary Neville, Phil Neville, Paul Scholes , Nicky Butt, dan David Beckham, memegang 60% lainnya. Lim juga punya saham di McLaren Automotive dan Hotel Football di sebelah Old Trafford, Manchester.

Sejak menjadi pemegang saham mayoritas Valencia pada musim panas 2014, klub telah lolos ke Liga Champions 3 kali dan  memenangkan Copa del Rey 2018/ 2019. Fokusnya pada talenta muda juga menuai keuntungan, dengan banyak pemain muda berhasil mencapai level atas di Valencia.

Tapi, dibalik kelebihan yang dimiliki, Valencia era Lima adalah klub yang rajin berganti pelatih. Dalam 7 musim, Kelelawar Mestalla memiliki 9 pelatih. Tidak peduli trofi yang didapatkan, pelatih akan diganti jika Valencia gagal menang. Bahkan, hanya untuk hal sepele.

Berikut ini 9 pelatih yang bekerja di Valencia sejak Lim menjadi penguasa di Estadio Mestalla pada Agustus 2014:


1. Juan Antonio Pizzi  (26 December 2013-2 Juli 2014)

Melatih Valencia sejak Natal 2013, Juan Antonio Pizzi menjadi korban pemecatan pertama Lim. Meski baru resmi menguasai saham klub pada Agustus, pelatih berpaspor Argentina-Spanyol itu diberhentikan atas permintaan Lim sejak Juli 2014. Gantinya, Nuno Espirito Santo.


2. Nuno Espirito Santo (4 Juli 2014-29 November 2015)



Setelah mendepak Pizzi, Lim menunjuk Nuno sebagai pelatih baru pada 2 Juli 2014. CEO Valencia ketika itu, Amadeo Salvo, mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa mempekerjakan Nuno adalah salah satu syarat yang diminta Lim saat membeli klub. Itu cukup membuat publik Spanyol tertawa geli.

Ternyata, di kemudian hari diketahui bahwa Nuno memiliki hubungan yang dekat dengan agen sepakbola ternama asal Portugal, Jorge Mendes. Lim dan Mendes juga merupakan teman dekat dan mitra bisnis sejak lama.

Tapi, terlepas nepotisme yang dijalani, musim pertama Nuno cukup sukses. Pemain terkenal seperti Alvaro Negredo, Andre Gomes, dan Enzo Perez didatangkan. Mereka membantu Valencia menyelesaikan musim 2014/2015 di tempat keempat atau lolos ke kualifikasi Liga Champions.

Setelah Salvo mundur sebagai CEO pada 2 Juli 2015, Nicolas Otamendi dijual ke Manchester City seharga 32 juta pounds dan Aymen Abdennour didatangkan dari AS Monaco seharga 22 juta pounds sebagai pengganti. Di saat yang sama, Valencia mengalahkan Monaco di playoff Liga Champions dan lolos ke fase grup.

Namun, Valencia memiliki awal yang buruk pada musim 2015/2016. Fans juga prihatin dengan pengaruh Mendes dalam aktivitas klub. Akibatnya, pada 29 November 2016, Nuno mengundurkan diri setelah sejumlah hasil negatif.


3. Salvador Gonzalez Voro (30 Desember 2016-30 Juni 2017)

Sambil menanti pengganti Nuno, Valencia menunjuk Salvador Gonzalez Voro pada 30 November 2015. Dia bekerja hingga 5 Desember 2015 ketika Lim secara resmi mengumumkan Gary Neville sebagai pengganti. Dalam masa tenggang itu, Voro memimpin dua pertandingan dengan 1 kemenangan dan 1 skor imbang.

Voro adalah Direktur Teknik Valencia. Setelah penunjukkan Neville, dia kembali lagi ke posisi aslinya. Tapi, di masa depan, Voro kembali menjadi pelatih sementara saat Lim memecat Pako Ayestaran, Cesare Prandelli, Albert Celades, dan Javi Gracia.

Dia juga sempat menjadi pelatih definitif Valencia pada 30 Desember 2016-30 Juni 2017. Saat itu, dalam setengah musim, Voro memimpin Kelelawar Mestalla pada 25 pertandingan. Hasilnya, 10 kemenangan, 4 skor imbang, dan 11 kekalahan. Di akhir musim, mereka ada di posisi 12.


4. Gary Neville (2 Desember 2015-30 Maret 2016)



Keputusan menunjuk Gary Alexander Neville sebagai pelatih Valencia mengejutkan Spanyol. Pertama, dia tidak memiliki pengalaman melatih. Kedua, legenda Manchester United (MU) tersebut tidak bisa Bahasa Spanyol.

Kekhawatiran langsung terbukti pada 9 Desember 2015 di laga perdana Neville saat Valencia menderita kekalahan 0-2 dari Lyon di Liga Champions. Mereka tersingkir dari turnamen, finish ketiga di fase grup, dan terdegradasi ke Liga Eropa.

Pada 3 Februari 2016, Valencia kalah 7 gol tanpa balas dari Barcelona di leg pertama semifinal Copa del Rey. Itu terjadi setelah tim menjalani delapan pertandingan tanpa kemenangan di La Liga. Seminggu kemudian, Valencia tersingkir dari turnamen setelah bermain imbang 1-1 di leg kedua.

Dimulai dengan sembilan pertandingan liga tanpa kemenangan, Valencia mencatat kemenangan pertama di bawah Neville saat melawan Espanyol (2-1), 13 Februari 2016. Lalu, pada 17 Maret 2016, pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Eropa, Neville dikeluarkan dari lapangan karena memprotes gol Athletic Bilbao kepada ofisial pertandingan.

Akhirnya, pada 30 Maret 2016, Neville dipecat. Saat itu, Valencia berada di posisi 14 dan hanya unggul enam poin dari zona degradasi. Saat pergi, dia hanya memenangkan tiga dari 16 pertandingan La Liga.


5. Pako Ayestaran (30 Maret 2016- 20 September 2016)

Satu bulan sebelum Neville dipecat, Pako Ayestaran ditunjuk menjadi asisten pelatih Valencia. Saat pria asal Inggris itu didepak, Ayestaran langsung menjadi pelatih definitif pada 30 Maret 2016. Dia membantu Valencia menyelesaikan musim 2015/2016 di posisi 12.

Pada musim panas 2016, Andre Gomes dan Paco Alcacer dijual ke Barcelona. Kemudian, Shkodran Mustafi dijual ke Arsenal. Sebagai gantinya, Ezequiel Garay dan Nani didatangkan. Tapi, Ayestaran dipecat pada 21 September 2016 setelah mengalami kekalahan empat kekalahan beruntung di awal musim 2016/2017.


6. Cesare Prandelli (28 September 2016-30 Desember 2016)

Setelah Voro mengelola Valencia selama seminggu pascapemecatan Ayestaran, Lim kemudian menunjuk mantan pelatih tim nasional Italia, Cesare Prandelli, sebagai pengganti. Tapi, setelah hanya bertahan 10 pertandingan, Prandelli mundur dengan hanya 3 kemenangan, 3 skor imbang, dan 4 kekalahan.

Itu menjadi puncak dari perselisihan Prandelli dengan suporter dan manajemen Valencia. Pasalnya, mantan pelatih Fiorentina itu lebih memilih menyalahkan pemain yang minim dedikasi saat hasil pertandingan negatif. "Pemain yang tidak loyal silakan pergi," ucap Prandelli saat itu, dilansir As.


7. Marcelino Garcia Toral (1 Juli 2017-11 September 2019)

Menghadapi musim baru 2017/2018, Valencia memiliki pelatih definitif lagi. Dia adalah Marcelino Garcia Toral. Dia dipilih setelah sukses membawa Villarreal mencapai semifinal Liga Eropa 2015/2016.

Penunjukkan Marcelino berhasil. Pada musim pertama (2017/2018), Kelelawar Mestalla sukses besar dengan mengamankan posisi 4 klasemen akhir La Liga, yang berarti dan kembali ke Liga Champions. Lalu, di musim kedua (2018/2019), mereka kembali finish keempat dan mencapai semifinal Liga Eropa. Puncaknya, pada 25 Mei 2019, Valencia memenangkan Copa del Rey setelah mengalahkan Barcelona di final.

Sayang, baik Marcelino maupun Direktur olahraga Valencia, Mateu Alemany, yang dianggap sebagai arsitek kesuksesan ini, dipecat pada 11 September 2019. Penyebabnya, mereka secara terbuka mengkritik Lim di media terkait kebijakan transfer.

"Klub telah mengatakan kepada saya bahwa Rafinha tidak akan datang. Jadi, skuad kami akan sedikit minimalis. Jika Rodrigo pergi, kami harus mengubah tujuan kami. Kami melihat investasi yang dilakukan Sevilla, Real Betis, dan klub lain. Musim depan akan sulit," kata Marcelino, dilansir Marca.


8. Albert Celades (11 September 2019-29 Juni 2020)



Pada 11 September 2019, Albert Celades menjadi pelatih Valencia setelah pemecatan Marcelino. Pertandingan pertamanya berlangsung tiga hari kemudian, dalam kekalahan 2-5 dari Barcelona. Pekan berikutnya, semua pemain menolak untuk menemani Celades pada konferensi pers menjelang pertandingan Liga Champions melawan Chelsea. Itu sebagai solidaritas kepada pemecatan Marcelino.

Setelah musim yang sulit dan hasil pertandingan mengecewakan sepanjang 2019/2020, Celades akhirnya dibebastugaskan pada 29 Juni 2020. Saat itu, tim menempati peringkat kedelapan dan enam pertandingan tersisa.


9. Javi Gracia (27 Juli 2020-3 Mei 2021)

Menyongsong musim 2020/2021, Javi Gracia dipekerjakan sebagai pelatih. Dia ditugaskan untuk memimpin tim yang penuh pemain cadangan setelah klub gagal merekrut pemain bintang selama jendela transfer musim panas.

Pada saat yang sama, klub justru menjual pemain kunci seperti Dani Parejo dan Ferran Torres. Secara keseluruhan, Valencia menjual pemain senilai 85 juta euro untuk menyeimbangkan kembali kas klub. Itu karena pada awal musim, mereka tidak mampu membayar gaji kepada para pemain yang tersisa.

Setelah enam musim di bawah kepemilikan Lim, Valencia mengumpulkan kerugian sebesar 323 juta euro. Sementara nilai perusahaan investasi terbesarnya, Thomson Medical Group, kehilangan 1,7 miliar euro selama periode enam tahun yang sama. Akibatnya, Lim telah menghadapi kritik keras di Valencia. Kritik itu sama kerasnya dengan keluarga Glazer di MU baru-baru ini.

Dan, menyusul kekalahan 2-3 dari Barcelona di Estadio Mestalla pada pertandingan La Liga terbaru, Valencia memutuskan memecah Gracia. Saat pergi, klub menempati posisi 14 klasemen. Untuk sementara, Voro kembali mengambil alih tim hingga akhir musim.