AC Milan hanya menyumbang 1 pemain saja.
Biasanya, tim juara liga di sebuah negara akan menyumbangkan banyak pemain untuk tim nasional. Tapi, yang terjadi pada Italia di Euro 2020 berbeda. Inter Milan hanya punya 3 pemain dari 33 daftar sementara. Itu juga masih akan dikerucutkan jadi 23 orang.

Roberto Mancini akan memulai pemusatan latihan Gli Azzurri pada 24 Mei 2021 di Coverciano. Pertandingan persahabatan pertama rencananya dilaksanakan pada 28 Mei 2021 melawan San Marino di Sardegna Arena, Cagliari.

Untuk menunjang target juara, Mancini sebenarnya memanggil 35 nama. Tapi, hanya 33 orang yang akan bergabung dengan TC pada pekan depan. Sementara dua nama lagi, Jorginho dan Emerson Palmieri, diizinkan datang terlambat karena masih akan bermain untuk Chelsea di final Liga Champions melawan Manchester City pada 29 Mei 2021.

"Ada banyak pemain muda dan kami berharap segera menuai hasil dari kerja kami. Kami akan membutuhkan keberuntungan dalam beberapa saat, kami ingin menyampaikan pendapat kami di Euro 2020," kata Mancini, dikutip Football Italia.

Uniknya, dari banyak nama yang dipanggil, hanya terdapat 3 pemain dari juara Serie A musim ini. Jumlah itu lebih sedikit jika dibandingkan Juventus, AS Roma, dan Napoli, yang sama-sama mengirimkan 4 nama. Sementara AC Milan menyumbangkan 1 pemain yaitu Gianluigi Donnaruma.

Mengapa hal itu terjadi? Fakta menunjukkan, I Nerazzurri secara tradisi memang merupakan klub yang toleran terhadap pemain dari banyak negara. Musim ini misalnya, I Nerazzurri hanya punya 8 pemain berpaspor Italia di skuad utama. Dari jumlah itu, hanya 2 yang memiliki penampilan minimal 30 kali di Serie A.

Dengan kondisi seperti itu, para pendukung Inter harus bersiap dengan skenario terburuk tidak memiliki pemain yang membela Gli Azzurri di Euro 2020. Pasalnya, 3 nama yang dipanggil Mancini juga tidak memiliki banyak caps untuk Italia. Dua nama di bawah 10 dan satu pemain punya 21 pertandingan.

Berikut ini 3 pemain Inter Milan yang dipanggil pemusatan latihan Italia jelang Euro 2020:


1. Alessandro Bastoni



Caps Italia: 4

Main Serie A 2020/2021: 31

Berpostur 191 cm, Alessandro Bastoni cukup beruntung karena mendapatkan kepercayaan Antonio Conte untuk mengisi satu tempat di jantung pertahanan Inter. Musim ini, dia bermain 39 kali untuk I Nerazzurri di semua ajang resmi dengan 31 diantaranya di Serie A.

Sebagai pemain kidal, Bastoni memulai karier sebagai full back kiri. Tapi, posturnya yang tinggi membuat pelatih menempatkannya di tengah. Ternyata, Bastoni mampu menjalankan peran dengan sangat bagus.

Bastoni dikenal karena kemampuannya mengoper dan mengontrol bola. Tinggi badan dan keahlian ketika mengeksploitasi ruang memungkinkan dirinya untuk menjadi efektif di udara. Postur menjulang bisa menjadi ancaman gol dari bola mati saat tendangan bebas tidak langsung.

Jika melihat usia Giorgio Chiellini yang sudah 36 tahun, Leonardo Bonucci (34 tahun), atau Francesco Acerbi (33 tahun); sepertinya Bastoni akan dipilih Mancini untuk menjadi pemain pilihan utama di jantung pertahanan. Kelemahannya hanya satu, yaitu belum banyak membela Gli Azzurri.


2. Nicolo Barella



Caps Italia: 21

Main Serie A 2020/2021: 34

Nicolo Barella menjadi pemain Inter ketiga yang paling sering bermain di semua ajang musim ini setelah Samir Handanovic dan Lautaro Martinez. Khusus di Serie A, dia bahkan hanya kalah dari Handanovic dan unggul dari Romelu Lukaku maupun Martinez.

Statistik tersebut menunjukkan pemuda kelahiran 7 Februari 1997 itu memiliki peran sangat penting di lini tengah I Nerazzurri dalam kampanye menjuarai kompetisi elite Italia 2020/2021.

Untuk bermain di Euro 2020, pemain yang baru menjalani debut untuk Italia pada 10 Oktober 2018 itu sepertinya tidak akan menemui hambatan berarti. Pasalnya, di lini tengah, jam terbangnya hanya kalah dari Marco Verratti.

Jika melihat pernyataan Mancini yang akan menggunakan skuad muda di Euro 2020, Barella sepertinya akan terpilih. Apalagi, selama ini dia dianggap sebagai gelandang muda yang menjanjikan dan sangat berbakat di Eropa. Dia sempat dinobatkan sebagai pemain muda Italia terbaik yang lahir pada 1997 selama dua tahun berturut-turut pada 2012 dan 2013.

Jurnalis sepakbola Italia, Mina Rzouki, sempat menggambarkan Barella sebagai gelandang yang cerdas, menjanjikan, dan tenang di usia muda, dengan berbagai keterampilan.

"Barella dapat menggiring bola melalui pertahanan, mencetak tendangan voli, dan memulai serangan balik. Dia tahu bagaimana menemukan umpan yang tepat. Yang terpenting dia bisa memenangkan kembali penguasaan bola dengan cepat dan memulihkan bola," ujar Rzouki.

Penampilan Barella juga sempat dipuji Andrea Pirlo dan Alessandro del Piero. Surat kabar olahraga Italia, La Gazzetta dello Sport, membandingkannya dengan Steven Gerrard. Mereka menggambarkannya sebagai pemain dengan teknik, penglihatan, stamina, dan kekuatan fisik yang baik, meski berpostur pendek.


3. Stefano Sensi



Caps Italia: 8

Main Serie A 2020/2021: 15

Berbeda dengan Bastoni dan Barella, Stefano Sensi sebenarnya tidak bermain cukup banyak sepanjang musim 2020/2021. Dia hanya bermain 15 kali di Serie A dengan hanya 3 yang masuk starting line-up dan 12 kali sebagai pengganti di babak kedua. Dia juga hanya tampil 2 kali di Coppa Italia dan 1 kali di Liga Champions. Semuanya sebagai pemain pengganti.

Sensi adalah pemain serba bisa di lini tengah. Dia bisa bermain sebagai gelandang serang maupun gelandang tengah. Dia juga tampil bagus sebagai deep-lying playmaker. Banyak yang menyebutnya mirip Verratti, Pirlo, hingga Xavi Hernandez.

Jadi, bagaimana dengan peluang bermain di Euro 2020? Itu akan tergantung pada taktik, strategi, dan formasi yang akan digunakan Mancini. Dengan formasi 4-3-3 yang sering diterapkan Gli Azzurri akhir-akhir ini, Sensi bisa bermain bersama Verratti dan Barella di lini tengah. 

Sebaliknya, jika pilihannya 3-5-2 atau 4-2-3-1, posisi Sensi berpotensi digantikan pemain-pemain dengan kemampuan tekel lebih baik seperti Jorginho, Lorenzo Pellegrini, atau Bryan Cristante.