Secara total, Torres hanya membutuhkan 13 menit untuk membuat tanda di salah satu panggung sepakbola yang paling terhormat.
Saat Fernando Torres berlari sendirian membawa bola, udara Camp Nou yang sejuk pada 2012 seolah-olah berubah. Rekan senegaranya di tim bertabur bintang Barcelona hanya bisa menonton tanpa bisa berbuat banyak. Mulai dari Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Carles Puyol, Gerard Pique, dan banyak lagi terpaku saat sebuah gol dari Torres memastikan tempat Chelsea di final Liga Champions.

Torres baru dimasukkan Roberto di Matteo 11 menit sebelumnya saat The Blues mati-matian mempertahankan keunggulan tipis mereka di semifinal. Dengan waktu injury time, sebuah umpan panjang ke depan menemui kaki pemain Spanyol itu.  Nasib Barcelona terbentang di depannya. Selebihnya, seperti kata yang populer adalah sejarah.

Tapi, Torres segera menebus kesedihan mereka yang disebutkan di atas, dengan sebuah gol lain. Kali ini tidak sebagai lawan melainkan satu jersey yang sama. Ketika itu, 1 Juli 2012, Spanyol berada di final untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, dan kali ini La Furia Roja menghadapi Italia untuk Euro 2012.

Empat tahun sebelumnya, pada 2008, di ajang yang sama Torres telah mempersembahkan Vicente del Bosque, rekan satu timnya dan seluruh Bangsa Spanyol trofi bergengsi pertama mereka, dengan mencetak gol kemenangan saat melawan Jerman di Wina. Dan, lagi pada 2010, Torres membawa pulang Spanyol dengan status juara Piala Dunia di Afrika Selatan.

David Villa yang pada edisi Euro 2008 menjadi ujung tombak bagi Spanyol. Tapi, mau tak mau harus melewatkan Euro 2012 karena patah tulang tibia. Meski begitu, Del Bosque tak begitu bingung. Formula Spanyol mulai bergeser ke false nine, terutama di pertandingan yang penting.

Torres diturunkan dari bangku cadangan saat pertandingan pembuka. Pada laga berikutnya Torres mencetak dua gol melawan Republik Irlandia. Dan kerap dimainkan sebagai pengganti di laga-laga lainnya. Itu adalah peran yang dia kuasai.

Spanyol lolos fase berikutnya dengan status juara grup. Kemenangan 2-0 melawan Prancis di perempat final diikuti dengan kemenangan adu penalti atas Portugal. Itu kembali menghantarkan Spanyol ke final dan lawan mereka ialah Italia lagi.


Final Euro 2012 : panggung untuk El Nino

Sama seperti di Barcelona tiga bulan sebelumnya, Torres menyaksikan dari pinggir lapangan rekan-rekannya berlaga. 

Sebenarnya pada pertandingan ini, tak seperti yang dibayangkan orang-orang: ketat dan akan sulit mencetak gol. Faktanya, Italia kocar-kacir pada babak pertama. Lewat penyelesaian cerdas dari David Silva dan Jordi Alba Spanyol unggul. Final yang terkesan enteng. 

Sampai dengan waktunya tiba, Torres kebagian jatah untuk beraksi. Lihatlah salah satu gaya khasnya dalam menyelesaikan peluang.



Pada menit ke-75, Torres dimasukkan. Sembilan menit kemudian dia berada di depan gawang Italia, memanfaatkan umpan Xavi yang amat sempurna. Gianluigi Buffon berusaha menutup celah, tapi Torres lebih cerdik. Tidak banyak yang bisa dilakukan Buffon. Bola sontekan Torres bersarang di pojok bawah.

Itu merupakan gol ketiganya di turnamen tersebut. Itu juga membuat El Nino sejajar dengan Cristiano Ronaldo, Alan Dzagoev, Mario Mandzukic, Mario Balotelli, dan Mario Gomez di klasemen top skor.

Namun, sumbangan Torres tak berhenti pada gol saja. Empat menit setelahnya, Torres kembali berhadapan dengan kiper legendaris Italia itu. Semua orang bersiap untuk menyambut gol lagi. Tapi, dengan satu jentikan kaki kanannya, Torres membuat Buffon bingung. Bonucci bingung. Balzaretti juga bingung.

Alih-alih melakukan tembakan, El Nino malah mengirim umpan persegi ke Juan Mata untuk mencetak gol paling sederhana yang pernah dicetak seorang pemain di partai final. 

Setelah mencetak assist untuk namanya, dan dengan menit bermain yang lebih dari pemain manapun, Torres berhak meraih penghargaan Sepatu Emas. Moncer. Subur.

Secara total, dia hanya membutuhkan 13 menit untuk membuat tanda di salah satu panggung sepak bola yang paling terhormat. Dengan begitu perannya sebagai cameo yang paling keren sepanjang sejarah telah selesai.