Dia bukan kiper, tapi mengenakan sarung tangan. Uniknya, bukan sepasang. Hanya satu di tangan kiri.
Coba perhatikan saat Cesar Azpilicueta bermain, termasuk ketika membela Spanyol di Euro 2020. Full back Chelsea itu terlihat mengenakan sarung tangan. Bukan sepasang layaknya kiper, melainkan hanya satu di tangan kirinya.

Cesar Azpilicueta Tanco sudah bermain untuk Spanyol sejak U-16, U-17, U-19, U-20, U-21, hingga U-23. Tapi, baru pada 1 Februari 2013, dia masuk dalam skuad tim senior untuk pertandingan persahabatan internasional melawan Uruguay. Dia melakukan debut lima hari kemudian saat bermain 90 menit dalam kemenangan 3-1 di Doha, Qatar.

Dengan penampilan yang bagus di Chelsea, mantan pemain Osasuna itu terpilih ke Piala Konfederasi 2013, yang diadakan di Brasil. Dia mulai di pertandingan grup kedua melawan Tahiti, yang dimenangkan Spanyol 10-0 dalam rekor margin kemenangan terbesar di kompetisi.

Kemudian, Azpilicueta bermain lagi melawan tuan rumah di pertandingan puncak. Tapi, dia digantikan Alvaro Arbeloa di babak pertama dalam pertandingan yang dimenangkan Brasil 3-0 itu.

Selepas turnamen, karier Azpilicueta terus berkembang di klub. Akibatnya, pada Juni 2014, dia terpilih untuk mewakili Spanyol di Piala Dunia. Dia adalah bek kanan pilihan utama selama dua pertandingan pertama melawan Belanda dan Chile. Sayang, La Furia Roja tersingkir di babak penyisihan grup.

Gagal di Piala Dunia 2018, Spanyol mencoba peruntungan di Euro 2020. Azpilicueta kembali masuk daftar skuad asuhan Luis Enrique setelah tampil memuaskan bersa,a The Blues sepanjang musim 2020/2021. Dia membawa klubnya menjuarai Liga Champions lewat kemenangan atas Manchester City di final.

Ketika Euro 2020 bergulir, Azpilicueta baru masuk starting line-up di pertandingan ketiga melawan Slovakia. Dia tampil bagus dan terpilih lagi bermain di babak 16 besar versus Kroasia dan perempat final melawan Swiss. Bahkan, saat bertemu Kroasia, 28 Juni 2021, Azpilicueta mencetak gol internasional senior pertamanya lewat tandukan.

Selain gayanya yang eksplosif dan keberanian menembus pertahanan lawan, salah satu ciri khas Azpilicueta ada di tangan kirinya. Tanpa banyak yang sadar, dia mengenakan sarung tangan yang hanya membungkus beberapa jari. Warna sarung tangan itu juga disesuaikan antara klub (biru) dan timnas (merah).




Pelindung jari tangan yang pernah patah

Jadi, apa yang sebenarnya digunakan Azpilicueta? Seperti Petr Cech yang mengenakan helm rugby saat menjaga gawang Chelsea dan Arsenal, kesehatan juga menjadi alasan utama Azpilicueta menggunakan sarung tangan khusus itu.

Azpilicueta memakainya sejak pertengahan musim 2016/2017. Itu karena dirinya mematahkan tulang metacarpal kelima di tangan kiri. Kejadian mengenaskan tersebut tercipta ketika Chelsea menghadapi Swansea City di Stamford Bridge, 25 Februari 2017.

Cedera metacarpal berbeda dengan metatarsal seperti yang pernah didapatkan David Beckham (metatarsal kedua) atau Wyane Rooney (metatarsal keempat) sebelum Piala Dunia. Jika metatarsal ada di kaki, maka metacarpal terletak di tangan semua orang.

Tulang metacarpal menghubungkan pergelangan tangan ke jari dan diberi nomor dari dalam ke luar. Jadi metacarpal pertama adalah jempol dan metacarpal kelima adalah kelingking.

Berbeda dengan metatarsal (kaki), cedera metacarpal tidak mengharuskan atlet beristirahat karena tangan tidak digunakan pemain lapangan seperti Azpilicueta. Kecuali, yang mengalami cedera di jari adalah kiper, pemain basket, atau atlet lain yang dominan menggunakan tangan.

Jadi, saat itu Azpilicueta memutuskan terus bermain. Atas saran dokter, digunakanlah gips khusus yang menyerupai sarung tangan, yang membungkus  metacarpal kelimanya (kelingking). 

Setelah dinyatakan sembuh beberapa pekan kemduian, dokter masih menyarankan Azpilicueta untuk tetap menggunakan sarung tangan pelindung. Setidaknya saat sedang bermain atau berlatih agar kejadian seperti saat melawan Swansea tidak terulang.