Ini adalah klub yang mendidiknya sejak kecil dan sekarang dia kembali.
Atletico Madrid mendapatkan tambahan tenaga baru di sektor kepelatihan. Dia adalah Fernando Torres, yang berstatus magang dan belajar dari Diego Simeone untuk mendapatkan lisensi UEFA Pro.

Tores sebenarnya sudah terlibat dengan peran kepelatihan sejak musim lalu. Hanya saja dia harus absen karena masalah pribadinya. Kini, dia kembali ke mantan klubnya. Jika sukses, musim depan El Nino dapat bertugas secara resmi sebagai asisten pelatih atau justru pelatih kepala.

Mantan striker Spanyol itu kini genap berusia 37 tahun dan Atletico mengkonfirmasi bahwa Torres juga akan bergabung tim pelatih Juvenil A (U-19). "Fernando Torres telah kembali ke rumah. Dia kembali untuk belajar tentang kehidupan sehari-hari staf pelatih dan metodologi klub," bunyi pernyataan resmi Los Colchoneros di akun media sosial resminya. 

"Saya hanya mengerti satu cara hidup, yaitu dengan bermain (sepakbola). Itu sebabnya aku memutuskan untuk kembali," ujar Torres, dilansir situs resmi Atletico.

Torres sempat mengalami kemunduran performa di penghujung karier sepakbolanya. Sampai ahirnya memutuskan pensiun dan sempat hilang dari radar perkembangan sepakbola dunia sejak pensiun. Tapi, dia kini kembali ke klub yang pernah membesarkan namanya dulu dengan status pelatih.

Atletico adalah tempat yang ideal bagi Torres untuk mendapatkan gelarnya. Di sana, dia dipuja oleh para penggemar klub menyusul kontribusinya yang menakjubkan sebagai pemain.

Setelah memulai karier dengan Los Colchoneros, Torres kembali delapan tahun kemudian setelah bermain di Liverpool, Chelsea, dan AC Milan. Dia bertahan selama tiga musim dalam tugas keduanya. Dia memenangkan Liga Eropa dalam prosesnya sebelum mengakhiri hari-harinya bermain dengan waktu yang singkat di klub Jepang, Sagan Tosu.



Tapi, hubungannya dengan Simeone bisa menjadi kendala. Pasalnya, Torres sempat mengkritik El Cholo dalam film dokumenter Amazon yang dinamai menurut namanya. Dalam film berjudul "Fernando Torres: The Last Symbol" itu, dia menyebut Simeone kurang menghargai dirinya.

"Saya tidak berpikir dia (Simeone) pernah melihat saya sebagai striker utamanya. Bagi saya yang paling penting adalah saya berada di tempat yang seharusnya. Saya tidak terlalu khawatir dengan kondisinya. Apa yang saya rasakan adalah tanggung jawab besar kepada para penggemar. Saya tidak pernah meminta penjelasan apa pun kepada Simeone karena saya tahu bagaimana keadaannya," ujar Torres.

"Saya tidak tahu apakah itu sesuatu yang pribadi atau profesional atau sedikit dari keduanya. Saya mengerti itu bisa menjadi rumit bagi seorang pelatih untuk mengelola kembalinya pemain seperti saya. Tapi, pada titik tertentu semuanya menjadi kacau. Itu meledak begitu saja," tambah Torres.

"Saya bisa menerima kenyataan bahwa mungkin saya tidak akan bermain 40 pertandingan sebagai striker. Tapi, saya tidak pernah bisa mengerti bagaimana dia tidak membiarkan saya duduk di bangku cadangan untuk pertandingan. Mereka bertanya kepadanya apakah dia ingin mempertahankan saya untuk satu musim lagi dan dia berkata tidak," pungkas Torres.