Meski ada di Britania Raya, mereka lebih mirip klub Jerman atau Spanyol dalam hal organisasi.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sky Sports, CEO Motherwell, Alan Burrows menjelaskan pemikiran dibalik keputusan klub untuk memberikan tiket musiman secara gratis kepada para pengangguran korban PHK akibat pandemi Covid-19.

Ketika Motherwell menjamu Hibernian pada laga perdana Liga Premier Skotlandia 2021/2022, Minggu (1/8/2021), akan ada sekitar 6.500 pendukung yang diziinkan mengunjungi Fir Park. Diantara para penggemar tersebut, ada banyak yang menikmati tiket musiman gratis. Itu berkat kemurahan hati sesama pendukung yang bersedia melakukan subsidi silang.

Itu merupakan hasil dari kampanye Motherwell bertajuk "Well in" sepanjang musim panas. Tujuannya, memberikan kesempatan kepada keluarga yang menganggur dan berpenghasilan rendah, terutama korban Virus Corona, untuk dapat menikmati tiket musiman gratis. 

Ketika pertama kali diluncurkan, tanggapan luar biasa datang dari para penggemar. Bahkan, hingga hari ini telah terkumpul donasi sebesar 70.000 pounds (Rp1,4 miliar) dari sumbangan penggemar.



Harapannya, 1.000 pendukung tambahan bisa berada di dalam stadion kandang setiap Motherwell menjalani pertandingan. "Saya senang dengan tanggapannya. Tapi, saya harus mengatakan bahwa saya tidak terkejut dengan hal ini. Pendukung kami tidak banyak. Tapi, mereka sangat setia loyal. Mereka penggemar sejati," kata Burrows.

"Sekarang, pengangguran sangat tinggi. Ini diperparah karena baru-baru ini pandemi menghancurkan semuanya. Itu memberi saya hati yang besar bahwa orang-orang masih ingin saling membantu dan siap untuk melakukannya melalui klub sepakbola," tambah Burrows.

Kampanye ini bisa sukses karena Motherwell adalah klub yang berbeda dari tim Britania Raya pada umumnya. Mereka lebih mirip klub-klub Spanyol atau Jerman, yang mayoritas pemegang sahamnya adalah suporter. 

Pemilik Motherwell adalah pendukung yang tergabung dalam sebuah organisasi bernama The Well Society, yang dipimpin Jim McMahon. Motherwell bukan hanya tentang bisnis sepakbola. Lebih jauh dari itu, ini adalah tentang ikatan persaudaraan. "Tanggung jawab benar-benar ada pada kita untuk mempengaruhi kehidupan orang-orang," tutur Burrows.

"Sifat klub yang dimiliki penggemar berarti bahwa mereka terlibat dengan klub. Kami telah mencoba menempatkan para pendukung di jantung setiap keputusan yang kami buat. Kami mencoba untuk bertindak secara bertanggung jawab sebagai klub dan bisnis dalam apa yang kami lakukan," ungkap Burrows.

Gerakan para penggemar ini merupakan sebuah aksi solidaritas yang sangat besar. Meski ada gerakan lain yang lebih kecil, aksi ini tetap beresonansi di dalam komunitas. Tepat sebelum Natal, sebuah keluarga pemegang tiket musiman gratis mengalami kebakaran rumah. Klub ada di sana untuk membantu, memberikan donasinya sebesar lima digit angka dalam hitungan pounds untuk membantu mereka bangkit.

Ketika dewan sedang berjuang untuk mendanai pengadaan perayaan Natal, Motherwell juga turun tangan. Fir Park juga memiliki klinik yang digunakan sebagai pusat vaksinasi. Tersedia juga paket makanan dan panggilan telepon untuk orang tua. Sebuah bantuan yang terlihat keci, tapi bisa membuat perbedaan besar dalam kondisi sulit.

Tidak banyak klub yang sanggup melakukan pekerjaan seperti itu, dengan tenang, dan tanpa keributan. Tidak banyak klub yang sanggup menyediakan hotline pencegahan bunuh diri sepanjang musim 2021/2022. Sebuah rahasia umum bahwa bunuh diri adalah salah satu penyebab kematian terbesar bagi kaum muda di Skotlandia dan Motherwell peduli.

"Kami benar-benar menyadari tantangan kesehatan mental yang sangat sulit saat ini. Tanggung jawab besar untuk klub sepakbola menyoroti hal itu (bunuh diri). Kami gencar melawannya. Kami mencoba menggunakan platform yang kami miliki untuk membantu orang," ucap Burrows.

Keberhasilan Motherwell di lapangan telah membantu memfasilitasi sejumlah gerakan kemanusiaan di luar stadion. Finish di tempat ketiga musim 2019/2020 membawa mereka ke level sepakbola Eropa yang lebih mapan dan tentunya mendapatkan pendapatan tambahan. 

"Kami masuk ke pandemi di tempat yang bagus karena itu. Jika hal-hal itu tidak terjadi, kami harus pergi ke para pendukung dan menjelaskan bahwa kami membutuhkan bantuan mereka. Tapi, saya benar-benar percaya bahwa ketika anda menjaga pendukung, pendukung akan menjagamu," kata Burrows.



Skema penerapan kebijakan "Well in" bisa membuat perbedaan nyata. Ada saat ketika penggemar yang lebih muda akan dibantu oleh mereka yang lebih senior. "Mereka tidak dapat melakukan itu sekarang karena alasan kesehatan dan keselamatan. Tapi, mereka dapat datang secara gratis dengan orang dewasa yang membayar biayanya," ujar Burrows.

Selain itu, setiap penggemar yang membeli tiket musiman musim lalu akan mendapatkan tiket gratis musim ini. "Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kami membuat janji itu di awal pandemi. Penting untuk memenuhi janji itu sekarang," beber Burrows.

"Saya pernah menjadi pendukung di tribun. Saya tidak melakukan itu selama 15 tahun karena saya telah terlibat dengan klub sangat lama. Tapi, ketika peluit berbunyi, tanyakan siapa pun yang duduk di sebelah saya, saya kembali ke mode penggemar. Saya tidak bisa menahannya," kata Burrows.

Minggu (1/8/2021), Fir Park diizinkan kembali dihadiri penonton setelah pandemi yang mulai berlalu di Skotlandia. "Saya sangat menantikannya. Hingga Minggu, sepakbola Skotlandia akan kembali. Ini akan terasa seperti langkah awal kembali ke normalitas," pungkas Burrows.