Yang paling ikonik, Morientes lawan Real Madrid. Tapi, masih ada lagi yang jauh lebih dramatis.
Selain membeli, meminjam juga menjadi hal yang umum terjadi di sepakbola ketika transfer window terbuka. Biasanya, mereka hanya dipinjam setengah atau justru satu musim penuh. Jika memuaskan, ada potensi transfer permanen.

Pemain yang masih muda atau kurang memuaskan biasanya tidak akan langsung dijual. Mereka masih diberi kesempatan untuk meningkatkan performa di klub lain dengan cara dipinjamkan. Kesepakatan pinjaman seringkali dapat memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan klub dan juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk menguji pemain sebelum berkomitmen untuk klub asalnya.

Contoh utama dari transfer pinjaman yang sukses adalah akuisisi Fernando Morientes oleh AS Monaco dengan kesepakatan pinjaman dari Real Madrid. Dia memainkan peran utama dalam perjalanan Monaco ke final Liga Champions 2003/2004. Morientes mencetak gol di kedua leg melawan Real Madrid di perempat final.

Selain Morientes, ada sejumlah pemain sejenis yang tampil bagus melawan klub pemiliknya ketika dipinjamkan. Berikut ini peringkat 5 pemain dengan kategori seperti itu:


5. Jan Vertonghen vs Ajax Amsterdam

Pemain timnas Belgia itu adalah jebolan Akademi Ajax Amsterdam. Sambil menunggu matang, Vertonghen menghabiskan setengah musim dengan berjuang di RKC Waalwijk sebagai pemain pinjaman. Dia bergabung dengan Waalwijk di jendela transfer musim dingin 2006/2007, saat klub hampir degradasi.

Dalam pertandingan Eredivisie melawan klub induknya, Vertonghen mencetak gol dalam hasil imbang 2-2 yang mengesankan. Golnya memiliki konsekuensi yang signifikan di akhir musim. Pasalnya, Ajax kehilangan gelar Eredivisie karena selisih gol.




4. Patrick Roberts vs Manchester City

Hanya 6 bulan setelah pindah dari Fulham ke Manchester City, Roberts langsung dipinjamkan ke Liga Skotlandia membela Glasgow Celtic. Beberapa bulan kemudian, Roberts bertanding melawan Man City di babak grup Liga Champions. Pemain asal Inggris itu membungkam penonton di Etihad Stadium ketika mencetak gol dalam waktu 4 menit setelah memasuki gelandang pertandingan. Dia tidak menunjukkan tanda hormat untuk klub induknya


3. Philippe Coutinho vs Barcelona

Pada jendela transfer musim dingin 2018, Barcelona mengontrak Coutinho dengan rekor transfer 135 juta euro dari Liverpool. Ada harapan besar dari pemain Brasil itu. Sial, penampilan terbaiknya datang saat melawan klub induknya sendiri.

Saat itu, Coutinho tidak pernah berhasil memenuhi label harga yang tinggi di Camp Nou. Lalu, dia dikirim dengan status pinjaman selama setahun ke Bayern Muenchen. Dan, seperti sudah ditakdirkan, Barcelona akan berhadapan dengan Bayern di perempat final Liga Champions 2019/2020.

Pada pertandingan tersebut, Coutinho memulai dari bangku cadangan. Tapi, dia menambah kesengsaraan Barcelona ketika masuk pada 15 menit terakhir pertandingan. Coutinho berhasil mencetak dua gol dalam kemenangan bersejarah FC Hollywood 8-2.




2. Kingsley Coman vs Juventus

Bayern mendatangkan Coman dari Juventus dengan kontrak pinjaman dua tahun pada 2015. Lalu, Bayern menghadapi Juventus di babak 16 besar Liga Champions 2015/2016. Pada leg kedua, Coman masuk lapangan menit 60 menggantikan Xabi Alonso ketika Bayern tertinggal.

Setelah masuk, Coman memberi assist untuk Thomas Mueller sebelum mencetak gol dalam kemenangan 4-2 (agregat 6-4).


1. Thibaut Courtois vs Chelsea

Atletico Madrid menyebabkan kegemparan ketika menurunkan pemain pinjaman Chelsea, Thibaut Courtois, di bawah mistar gawang untuk pertandingan semifinal Liga Champions 2013/2014. Sebelum laga, muncul laporan yang menyatakan Chelsea menuntut 5 juta pounds Atletico untuk memungkinkan Courtois bermain melawan mereka. 

UEFA menolak permintaan seperti itu dari The Blues dan Courtois masuk dalam starting line-up melawan klub induknya. Hasilnya, penjaga gawang Belgia itu tampil memukau di Stamford Bridge untuk menggagalkan upaya The Blues berkali-kali dalam kemenangan 3-1 Atletico. 

Kemudian, Courtois memainkan peran yang sangat diperlukan dalam perjalanan Atletico ke final Liga Champions. Sayang, mereka dikalahkan Real Madrid. Tapi, pada musim yang sama, Courtois mencatatkan 20 clean sheets di La Liga.