Salah satu pemain paling jenius. Murah senyum.
Apa yang terlintas di benak Anda tentang seorang pemain bernama Ronaldinho. Ada banyak sekali kalimat pujian untuk seorang maestro sekelas Ronaldinho. Tapi kalau boleh diringkas dengan satu kata: Jenius.
Ya, Ronaldinho adalah seorang jenius. Seorang seniman lapangan hijau. Dari semua kejeniusan yang pernah dibuatnya, momen El Clasico tahun 2005 tetap menjadi salah satu momen yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah sepak bola. Hari dimana Ronaldinho membuat seisi Santiago Bernabeu berdiri.
Dan itu bertepatan dengan hari ini, 16 tahun yang lalu, pada tanggal 19 November 2005, pada Sabtu malam yang ramai di Madrid. Dalam salah satu El Clasico terseru itu, Barcelona menang
dengan skor telak 3-0, dan Ronaldinho mencetak menjadi bintang yang paling terang dalam laga itu.
Iker Casillas benar-benar dibuat frustrasi oleh Ronaldinho, bahkan ia sampai mengangkat bahunya menunjukkan gestur tak berdaya menghadapi jenius asal Brasil tersebut.
Ribuan penggemar Real Madrid yang memadati Santiago Bernabeu seketika langsung bergemuruh, alih-alih berteriak marah atau rasis, para penggemar Los Blancos justru bertepuk tangan untuk aksi-aksi memukau Ronaldinho.
Pemain yang waktu itu masih berusia 25 tahun itu mencetak dua gol individu yang luar biasa dan semuanya dimulai pada menit ke-60, ketika pemain dengan rambut keriting terurai itu melewati para bek Real Madrid termasuk Sergio Ramos dengan mudah dan melepaskan tembakan melewati Iker Casillas.
Begitu juga dengan skema gol kedua Ronaldinho. Itu adalah momen ikonik ketika kamera mengarah pada seorang penggemar Real Madrid berkumis, yang mengenakan syal di lehernya, berdiri dan mulai bersorak atas apa yang baru saja ia saksikan.
Kemudian semua orang bergabung, kagum dengan apa yang baru saja dilakukan Ronaldinho. Menariknya, Ronaldinho kemudian mengakui bahwa ia bahkan tidak menyadari bahwa ia begitu dihormati oleh para fans Real Madrid.
"Karena kegembiraan mencetak gol dan selebrasi, saya tidak memperhatikan tepuk tangan meriah. Ini spesial. Hanya beberapa pemain yang mendapat pujian dari fans rival berat Anda dalam sebuah derby." ungkapnya.
Ya, itulah Ronaldinho dengan kehebatan dan sikap rendah hatinya.
Ya, Ronaldinho adalah seorang jenius. Seorang seniman lapangan hijau. Dari semua kejeniusan yang pernah dibuatnya, momen El Clasico tahun 2005 tetap menjadi salah satu momen yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah sepak bola. Hari dimana Ronaldinho membuat seisi Santiago Bernabeu berdiri.
dengan skor telak 3-0, dan Ronaldinho mencetak menjadi bintang yang paling terang dalam laga itu.
BACA ANALISIS LAINNYA
Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Nicolas Pepe di Arsenal? Ini Analisisnya
Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Nicolas Pepe di Arsenal? Ini Analisisnya
Pemain yang waktu itu masih berusia 25 tahun itu mencetak dua gol individu yang luar biasa dan semuanya dimulai pada menit ke-60, ketika pemain dengan rambut keriting terurai itu melewati para bek Real Madrid termasuk Sergio Ramos dengan mudah dan melepaskan tembakan melewati Iker Casillas.
Begitu juga dengan skema gol kedua Ronaldinho. Itu adalah momen ikonik ketika kamera mengarah pada seorang penggemar Real Madrid berkumis, yang mengenakan syal di lehernya, berdiri dan mulai bersorak atas apa yang baru saja ia saksikan.
BACA BERITA LAINNYA
Tanpa Ronaldo, De Ligt Jadi Pemain Bergaji Terbesar di Serie A
Tanpa Ronaldo, De Ligt Jadi Pemain Bergaji Terbesar di Serie A
One of the board members of Madrid said that signing Beckham was obvious for them because Ronaldinho was too "ugly" to play for Madrid, or to just play football.
— Barça Universal (@BarcaUniversal) July 21, 2018
This "ugly" player went on to earn a standing ovation of the Madrid fans at the Bernabeu after humiliating them. pic.twitter.com/fsMzavOsKh
"Karena kegembiraan mencetak gol dan selebrasi, saya tidak memperhatikan tepuk tangan meriah. Ini spesial. Hanya beberapa pemain yang mendapat pujian dari fans rival berat Anda dalam sebuah derby." ungkapnya.