Roberto Mancini ternyata pernah ke Leicester City. Begitu pula Esteban Cambiasso.
Setiap tahun, pecinta sepak bola disajikan dengan ribuan transfer pemain yang terjadi dalam satu kali bursa pemain. Dan terkadang, pemain bergabung dengan klub besar untuk meningkatkan karier lapangan hijaunya, ataupun pemain yang hengkang dari klub besar menuju klub kecil untuk mengakhiri kariernya.

Dalam beberapa momen, kita juga akan melihat sebuah mega transfer seperti kepindahan Neymar dari Barcelona ke PSG. Namun, bukan sepak bola namanya jika tak memberikan kejutan. Dalam catatan sejarah, ada juga transfer yang menurut kita sebagai penggemar sampai mengerutkan jidat dan bertanya, kenapa transfer itu bisa terjadi?

Berikut 10 transfer teraneh dalam sepak bola;

10.Ricardo Villa dan Osvaldo Ardiles: Tottenham

Meraih gelar Piala Dunia tahun 1978 bersama timnas Argentina, Villa dan Ardiles justru lebih memilih bergabung dengan tim yang baru promosi ke divisi utama Inggris (sekarang Liga Premier), yakni Tottenham. Di sana, Villa berhasil mencetak salah satu gol terbaik dalam sejarah The Lily White ketika mengalahkan Manchester City di tahun 1981, sementara itu Ardiles lebih banyak menghabiskan waktunya dengan peminjaman bersama PSG dan St George Saints.

9.Roberto Mancini: Leicester City



Mantan manajer Manchester City yang sekarang menjadi manajer timnas Italia,  Roberto Mancini rupanya pernah bermain untuk tim Inggris yakni Leicester City tetapi pada usianya yang sudah menginjak 36 tahun. Mancini gagal memaksimalkan waktunya di King Power Stadium dan pada akhirnya hanya membuat 3 penampilan untuk The Foxes.

8.Gennaro Gattuso: Rangers

Legenda AC Milan itu bergabung dengan Rangers pada usia 19 tahun, usai manajer The Gers saat itu, Walter Smith membawanya dari Perugia dengan status free transfer. Setelah Walter Smith didepak dan digantikan oleh Dick Advocaat, Gattuso dipindahkan menjadi seorang bek kanan. Setahun kemudian, Gattuso memilih bergabung dengan Salernitana.

7.Steven Caulker: Liverpool



Didatangkan oleh Jurgen Klopp dari Queens Park Rangers guna menambal kriris di lini belakang The Reds, Caulker justru dipasang menjadi penyerang pada debut pertamanya.

6.Javier Mascherano dan Carlos Tevez: West Ham United

Sebelum membuat kepindahannya ke Liverpool, Mascherano terlebih dahulu mencicipi lapangan Boleyn Ground bersama Carlos Tevez. Di sana, Mascherano hanya mengemas 5 penampilan, sementara Tevez, membuat 26 penampilan bersama The Hammers sebelum pergi ke Manchester United dengan mahar 12 juta Euro.

5. Esteban Cambiasso: Leicester City



Namanya besar bersama Inter Milan, Cambiasso kemudian membuat kepindahan yang cukup mengejutkan dengan bergabung bersama tim promosi, Leicester City. Namun, di sanalah Cambiasso menunjukan kualitas dan pengalamannya dengan menyelamatkan The Foxes dari jurang degradasi dan semusim berselang ketika dirinya hengkang, Wes Morgan dan kawan-kawan berhasil meraih gelar Liga Premier untuk pertama kalinya.

4. Bebe: Manchester United

Selama 27 tahun melatih United, Sir Alex Ferguson selalu membeli pemain dengan menonton langsung pemain bidikannya tersebut, dirinya tak pernah mengingkari kebiasaanya itu. Tapi, kedatangan Bebe pada tahun 2010 merusak kebiasaan Ferguson. Pemain Portugal itu hanya membuat 2 penampilan bersama Setan Merah.

3.Kevin-Prince Boateng: Barcelona



Tak ada yang bisa memahami kenapa Ernesto Valverde dan manajemen Barca menggaet Boateng pada 2019 lalu, di usianya yang sudah menginjak 32 tahun. Pemain timnas Ghana itu hanya membuat 3 penampilan untuk Blaugrana di La Liga.

2. Henrik Larsson: Manchester United

Penyerang asal Swedia itu bergabung dengan United di usianya yang sudah menginjak 35 tahun dan itu adalah hal yang aneh. Larsson hanya membuat 13 penampilan bersama Setan Merah dan hanya mencetak 3 gol sebelum pindah ke Raa IF.

1. Papy Djilobodji: Chelsea



Djilobodji bergabung dengan Chelsea pada 2015 lalu dengan mahar 2,7 juta Poundsterling. Djilobodji hanya bermain 62 detik untuk The Blues pada ajang Pial Liga putaran ke ketiga melawan Walsall menggantikan Radamel Falcao pada tambahan waktu dalam kemenangan 4-1.