Memiliki status pemain top hingga gaji besar tak menjadi jaminan tampil moncer.
Pemain dengan sederet prestasi luar biasa, memiliki reputasi besar, dan nominal gaji yang cukup besar ini sedang mengalami masa-masa sulit. Mampukah mereka mengatasinya?

Pemain berkualitas wahid memang belum sepenuhnya mendapat kemudahan musim ini. Mereka justru dituntut membayar kepercayaan banyak pihak melalui performa menawan, meski harapan itu belum dapat diwujudkan saat ini.
 
1. Roberto Firmino



Pemain asal Brasil ini muncul sebagai titik lemah dari trisula menyerang Liverpool. Padahal, kolaborasi Firmino dengan Sadio Mane dan Mohamed Salah sempat mengguncang Inggris dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Penurunan performa itu membuat nilai pasar Firmino turun sebesar 20%. Penampilan Firmino bahkan mulai dipertanyakan oleh legenda Liverpool seperti Jamie Carragher.

2. Pierre-Emerick Aubameyang
Penyerang Arsenal ini cepat sekali berubah. Dari striker paling berbahaya di Liga Premier, Aubameyang menjadi pesepak bola yang mengalami krisis gol.

Dia hanya mencetak delapan gol dari total 21 pertandingan. Bahkan, kepercayaan dirinya mendekati titik terendah. Situasi itu membuat banyak orang menyarankan Arsenal agar menjualnya, karena tak sebanding dengan gajinya.

3. Eden Hazard



Hazard tiba di Real Madrid dengan segudang ekspektasi terbaik. Namun, pada kenyataannya, cedera terus-menerus yang dialami Hazard telah mencegah ekspektasi tersebut. Cedera telah menghentikan dirinya untuk mewujudkannya.

Situasi itu turut menyeret harga pemain asal Belgia tersebut. Mantan pemain Chelsea ini mengalami penurunan harga pasar, dan itu sangat dimaklumi.

4. Kepa Arrizabalaga
Kiper asal Spanyol ini bergabung dengan Chelsea sebagai penjaga gawang termahal dalam sejarah, tapi dia telah kehilangan tempatnya di Stamford Bridge. Dia dianggap gagal menunjukkan performa terbaiknya.

Kepa masuk dalam daftar pemain bintang dengan kondisi genting, bahkan memiliki nilai pasar yang anjlok. Situasi itu tentu saja merugikan bagi Chelsea yang meminangnya dari Athletic Bilbao.

5. Dele Alli
Bersama Harry Kane, Alli telah menjadi bagian dari salah satu duet paling mematikan di Inggris. Sayang, Alli belum menyamai kemajuan seperti rekan setimnya tersebut. Tragisnya, dia tidak disukai oleh Jose Mourinho.

Situasi ini yang menjadi kemunduran Alli meski sempat menjadi ikon The Lilywhites. Alli membutuhkan segenap kekuatannya untuk mengembalikan nama besarnya.
 
6. Miralem Pjanic



Gelandang asal Bosnia-Herzegovina ini tiba di Camp Nou dengan rekam jejak yang bagus, tapi dia gagal memberikan pengaruh positif bagi tim Ronald Koeman. Dia harus puas selalu ditempatkan sebagai cadangan oleh pelatih asal Belanda tersebut.

7. Mesut Oezil
Pernah menjadi salah satu bintang paling cemerlang di sepak bola Eropa, Oezil tidak pernah beradaptasi dengan kehidupan di Arsenal. Pemain asal Jerman ini gagal membuktikan dirinya sebagai pesepak bola terbaik, walaupun gajinya bernilai selangit.

Dia sekarang memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan saat membela Fenerbahce. Apalagi, Oezil sempat mengaku Fenerbahce adalah tim paling disukainya sejak kecil.

8. Gareth Bale



Kembalinya pemain Wales itu ke Tottenham tampak seperti pertandingan yang dibuat di surga, di mana dia bisa bahagia menemukan kembali kenangan hebat seperti masa lalunya. Tapi, itu tidak berjalan sesuai rencana. Bale sekali lagi sering mendapati dirinya harus puas menjadi pemain cadangan dan hanya menonton pertandingan dari pinggir lapangan.

9. Daniel Sturridge
Mantan pemain internasional Inggris itu pernah merasakan manisnya berlaga bersama Liverpool, Chelsea, dan Manchester City. Tapi, pada usia 31 tahun, dia sudah tidak memiliki klub selama delapan bulan setelah menjalani skorsing karena pelanggaran yang dia buat.

Jika masalah yang dialaminya dapat berakhir, Sturridge mungkin masih bisa memberi banyak kontribusi. Dia dapat berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan nama besarnya.