Masih Kacau, Analisis Chemistry Timnas U-22 SEA Games 2023 Setelah Lawan Lebanon

"Sulit membayangkan kalau timnas U-22 jumpa Thailand."

Analisis | 18 April 2023, 00:37
Masih Kacau, Analisis Chemistry Timnas U-22 SEA Games 2023 Setelah Lawan Lebanon

Libero.id - Menang atau kalah dalam pertandingan uji coba timnas U-22 asuhan Indra Sjafri melawan Lebanon tidak terlalu soal. Yang paling penting, Garuda Muda mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum SEA Games 2023 digelar di Kamboja. Masalahnya, penampilan mereka sangat buruk.

Kemenangan akhirnya berhasil dikantongi timnas U-22 saat laga kedua melawan Lebanon. Sebab, pada pertemuan pertama, Garuda Muda menyerah 1-2.

Dalam dua pertandingan tersebut, Indra Sjafri mencoba melakukan pendekatan berbeda. Direktur Teknik PSSI yang merangkap melatih timnas U-22 itu merombak komposisi pemainnya. Dia ingin melihat kemampuan pemain sekaligus mendapatkan kemenangan pertama.

Hasilnya, para pemain kerepotan membangun serangan yang baik. Taktik penguasaan bola memang berhasil dilakukan, dimulai dari belakang. Rizky Ridho Ramadhani tidak kesulitan dengan hal ini. Pemain Persebaya Surabaya itu telah menunjukkan kapabilitas untuk membangun serangan dari bawah. Umpan-umpan jauh juga kerap dilakukan.

Gol tunggal Beckham Putra Nugraha juga datang dari keputusannya mengirimkan bola panjang ke jantung pertahanan lawan. Itu karena Rizky Ridho belajar dari Jordi Amat dan Elkan Baggott di timnas senior.

Namun, gol Beckham Putra Nugraha tampaknya lebih berbau keberuntungan. Sebab, setelah itu, permainan penguasan bola yang dilakukan cenderung monoton. Pemain hanya mengumpan ke samping, ke belakang, dan long ball sebelum akhirnya mentah. Hasilnya, tidak ada gol kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.

Masalah semakin besar karena Indra Sjafri membutuhkan pemain seperti Marselino Ferdinan yang bisa menjaga bola sebelum dilepaskan dengan cerdik. Tapi, jika pemain KMSK Deinze itu tidak diizinkan klubnya, Indra Sjafri harus mencari solusi. Salah satunya Ananda Raehan yang tampil cemerlang bersama PSM Makassar musim ini.

Selain itu, gaya Indra Sjafri lain yang belum terlihat adalah kebiasaannya menumpuk pemain tengah. Sejak kesuksesan di Piala AFF U-19 2013, Indra Sjafri memang terbiasa menumpuk banyak gelandang, termasuk dalam urusan mencetak gol.

Dalam pertandingan melawan Lebanon, terlihat jelas penyerang-penyerang Indonesia terisolasi. Artinya, dibutuhkan pemain yang bisa membuka ruang jika situasi terkunci seperti itu. Pergerakan Jeam Kelly Sroyer dan Irfan Jauhari masih belum menjanjikan. Mungkin, Witan Sulaeman bisa menunaikan tugas ini.

Dan, kesimpulan dalam dua pertandingan uji coba melawan Lebanon adalah chemistry para pemain timnas U-22 belum terbentuk!

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network