Keputusan Terburuk dalam Sejarah, Menganulir Gol Jan Vertonghen

"Bandingkan dengan gol Frank Lampard dan Diego Maradona."

Analisis | 19 December 2021, 05:10
Keputusan Terburuk dalam Sejarah, Menganulir Gol Jan Vertonghen

Libero.id - Coba ingat-ingat kembali, apa keputusan sepakbola terburuk sepanjang masa? Gol Tangan Tuhan Diego Maradona saat melawan Inggris di Piala Dunia 1986? Atau, gol sepakan jarak jauh Frank Lampard ke gawang Jerman di Piala Dunia 2006? 

Kita bisa sepakati gol-gol semacam itu merupakan mutlak ketidaksempurnaan wasit dalam melihat proses terciptanya gol. Dan, apa boleh buat, keputusan wasit jadi terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya.

Ngomong-ngomong soal keputusan terburuk wasit yang satu ini mungkin tidak terlalu terkenal, tapi pasti sama buruknya - jika tidak lebih buruk. Kita berbicara tentang gol Jan Vertonghen yang dianulir saat klubnya waktu itu, Tottenham Hotspur, melawan Sunderland di Liga Premier musim 2014/2015.

Spurs saat itu sudah memimpin 2-1 dan memasuki injury time babak kedua. Sunderland yang mendapat peluang sepakan pojok harus berjuang habis-habisan, bahkan sampai kiper Sunderland, Costel Pantilimon, beranjak naik ke daerah pertahanan Spurs untuk menyambut sepak pojok itu.

Tapi, rencana tidak berjalan mulus. Bola berhasil dihalau oleh pemain Spurs yang langsung mengarahkan serangan balik kilat, dan Jan Vertonghen ada di posisi yang tepat untuk menerima bola.

Dari jauh, melihat gawang kosong-melompong dan posisi bek Sunderland juga tidak dalam keadaan yang bagus, maka Vertonghen langsung melesatkan tendangan mendatar. Dan, bola masuk ke gawang. Para suporter bersorak-sorai dan pemain asal Belgia itu sendiri merayakan gol keduanya dalam laga itu.

Namun, yang terjadi berikutnya tak disangka-sangka. Entah kenapa, asisten wasit mengangkat benderanya memberitahu bahwa Vertonghen sedang dalam posisi offside.

Video rekaman dari berbagai sisi menunjukkan betapa buruknya keputusan itu sebenarnya. Asisten wasit mungkin benar dalam berpikir bahwa, karena penjaga gawang keluar dari gawangnya dan hanya ada satu pemain di antara Vertonghen dan gawang, bek Spurs itu offside.

Enam tahun berlalu dan itu masih membingungkan. Untungnya, Spurs berhasil menahan kemenangan 2-1.

Usai pertandingan, mantan wasit Liga Premier, Dermot Gallagher mengakui keputusan itu 'tidak dapat dipertahankan'.

“Satu hal yang saya pelajari ketika saya menjadi wasit adalah jangan membela yang tidak dapat dipertahankan,” katanya di Sky Sports.

“Itu adalah kesalahan besar, tidak ada keraguan tentang itu. Saya bertanya-tanya apakah hakim garis telah melihat penjaga gawang dan pikirannya hanya ada satu bek di belakang," pungkasnya.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network