Libero.id - Pratama Arhan boleh saja pergi ke Jepang untuk berkarier di Tokyo Verdy. Tapi, pemain muda Indonesia itu meninggalkan warisan tak ternilai yang diikuti rekannya di PSIS Semarang. Apa itu? Lemparan ke dalam ala Rory Delap yang keras dan langsung mencapai kotak penalti.
PSIS menghadapi PSS Sleman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (16/3/2022) malam. Laskar Mahesa Jenar sukses memetik kemenangan 1-0 melalui gol cepat Wallace Costa ketika pertandingan baru memasuki menit pertama.
Selain waktunya yang kilat, proses terjadinya gol kemenangan PSIS juga layak mendapat acungan jempol. Berawal dari bola mati dari sisi kiri pertahanan Super Elang Jawa, Frendi Saputra mengambil inisiatif lemparan ke dalam. Frendi tidak asal melempar bola. Dia meniru gerakan yang biasa dilakukan Arhan.
Dengan teknik yang sama persis, Frendi memperlakukan bola layaknya mainan. Dia mengambil ancang-ancang. Kemudian, dengan hentakan kaki, dia mengayunkan bola dengan kedua tangannya. Persis seperti Arhan atau Delap, bola melambung dan menghujam ke kota penalti PSS.
Entah beruntung atau memang sudah dilatih secara berkala, bola mencapai Wallace, yang mendapatkan pengawalan ketat pemain PSSI. Dengan sebuah sundulan membelakangi gawang, bola masuk ke jala Miswar Saputra.
Gol semacam ini, yang diawali dengan lemparan ke dalam, tampaknya bukan keberuntungan bagi PSIS. Pasalnya, sebelum Frendi melakukannya, Arhan sudah lebih dulu mempertontonkannya di tim nasional Indonesia. Itu lemparan yang benar-benar berkelas dari pemain-pemain lokal Indonesia.
(andri ananto/anda)
Opini