Libero.id - Brasil dikenal sebagai gudang pemain dengan kemampuan tendangan bebas jempolan. Cafu, Roberto Carlos, Juninho Pernambucano, hingga Ronaldinho jadi contohnya. Tapi, bukan berarti setelah mereka pensiun tidak ada lagi pemain hebat dalam sepakan bola mati. Marcelo Vieira salah satunya.
Marcelo bermain untuk Real Madrid sejak 2006. Pemuda berusia 33 tahun itu adalah salah satu bek kiri terbaik yang pernah ada di La Liga. Sepanjang kariernya di Los Blancos, Marcelo menempatkan diri dalam skuad utama.
Tapi, kini, setelah bermain selama 16 tahun di Estadio Santiago Bernabeu, Marcelo mulai tersisih dari skuad utama. Posisi kiri belakang Madrid sekarang lebih sering ditempati Ferland Mendy. Tentu saja, ini adalah cara Madrid menyiapkan pengganti di posisi bek kiri sebelum pemain asal Brasil itu pensiun.
Selama karier di level klub bersama Madrid, Marcelo telah memenangkan lima gelar La Liga, dua Copa del Rey, empat Liga Champions, tiga Piala Super Eropa, dan empat Piala Dunia Antarklub. Dia juga mengklaim Piala Konfederasi bersama Brasil dan 58 caps.
Lalu, pada tingkat individu, Marcelo telah disebut dalam Tim Terbaik UEFA pada tiga kesempatan dan masuk dalam daftar FIFA FIFPro World XI enam kali. Statistik ini cukup menggambarkan dirinya sebagai bek kiri berkelas.
Pada era kejayaan, Marcelo adalah salah satu pemain tercepat di lapangan. Dia mampu bertahan dan menyerang dari sisi kiri selama 90 menit. Dalam hampir 400 penampilan liga untuk Los Blancos, Marcelo berhasil mencetak 26 gol. Dia gagal mencetak lebih dari empat gol liga di setiap musim.
Dan, satu yang pasti, Marcelona tidak pernah menjadi pengambil tendangan bebas, meski sebenarnya mampu. Fakta menunjukkan dari 50 gol yang dia cetak untuk klub (Fluminense dan Madrid), tidak ada yang datang langsung dari tendangan bebas. Mayoritas dari open play atau memenfaatkan umpan skenario bola mati.
Meski tidak ada freekick goal di pertandingan, bukan berarti Marcelo tidak bisa melakukannya. Dalam sebuah latihan rutin Los Blancos, Marcelo sempat menunjukkan keterampilan itu di depan kamera.
Video yang viral di sejumlah platform media sosail dalam beberapa hari terakhir menunjukkan pemain berusia 33 tahun itu mengambil tiga tendangan bebas. Semuanya ditempatkan dengan sempurna melewati boneka pagar betis dan masuk ke belakang gawang melewati kiper. Tendangan bebas keempatnya kemudian ditepis ke sudut jauh.
Rekaman tersebut ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa Marcelo sebenarnya memiliki kelebihan menendang bola mati menggunakan kaki kiri. Pasalnya, tidak banyak orang tahu bahwa Marcelo jago dalam aksi seperti itu.
(atmaja wijaya/anda)
Opini