Libero.id - Benjamin Pavard mencuri perhatian banyak pihak ketika tampil dengan gemilang bersama tim nasional Prancis pada Piala Dunia 2018. Tapi, jauh sebelum itu Pavard memang konsisten membuat hal-hal menakjubkan di level klub. Contohnya ketika membela VfB Stuttgart.
Saat ini, Pavard tidak terdengar lagi kiprahnya. Kariernya semakin meredup bersama Bayern Muenchen karena cedera yang datang silih berganti.
Tapi, setidaknya dunia pernah mengenal Pavard sebagai salah satu pemain bertahan dengan kemampuan teknis luar biasa. Contohnya terlihat pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 melawan Argentina. Sebuah gol kelas dunia dihasilkan. Saat itu, bola jatuh ke Pavard tepat di luar kotak penalti dan langsung melakukan tendangan voli indah. Bola melengkung dengan anggun ke pojok atas.
Itu adalah gol pertama Pavard untuk Prancis. Dan, kelak dikemudian hari, gol itu dinobatkan sebagai gol terbaik turnamen.
Tapi, dua tahun sebelum gol itu, Pavard membuat salah satu assist paling indah yang pernah ada di bumi. Pada 3 Oktober 2016, Pavard tampil untuk Stuttgart saat menghancurkan Greuther Fuerth 4-0 di Bundesliga 2.
Stuttgart sempat memimpin melalui Carlos Mane. Tapi, gol tersebut adalah tentang kecemerlangan umpan Pavard. Pemain Prancis, yang ketika itu baru berusia 20 tahun, mengambil bola di lini pertahanan. Dia melihat ke depan, melihat larinya Mane, dan memutuskan untuk mengirim umpan datar membelah lapangan.
Bola hasil umpan Pavard meluncur di tanah tanpa bisa diantisipasi lawan. Seperti memiliki mata, bola itu mengarah sempurna ke rekan setimnya.
Menerima bola Pavard, Mane kemudian melakukan sentuhan. Dengan tepat saat, dia mencetak gol saat berhadap satu lawan satu dengan kiper. Itu gol yang sangat penting dari sebuah umpan berkelas, yang hingga beberapa tahun kemudian masih terus dikenang penggemar sepakbola.
Benjamin Pavard has been Bayern’s best defender for the last two months
Opini