Doping dalam Olahraga, Pengertian dan Alasan Dilarang Digunakan

"Ada banyak atlet top dunia tersandung kasus doping."

Analisis | 21 August 2022, 12:38
Doping dalam Olahraga, Pengertian dan Alasan Dilarang Digunakan

Libero.id - Doping menjadi istilah yang tidak asing di gelanggang olahraga. Doping kerap menjadi hantu bagi banyak orang. Beberapa atlet top dunia pernah tersandung skandal doping, baik secara sengaja maupun tidak. Bahkan doping bisa menghancur karier seorang atlet yang dibangun bertahun-tahun.

Salah satu contoh kasus doping paling ikonik menimpa pembalap sepeda legendaris asal Amerika Serikat, Lance Armstrong. Pada 2012,  Lance Armstrong harus kehilangan tujuh gelar juara Tour de France.

Ketika itu, Badan Antidoping Amerika Serikat (USADA) membuktikan  Lance Armstrong menggunakan doping untuk memenangi ajang balap sepeda prestisius tersebut. Lance Armstrong juga dijatuhi hukuman dilarang bertanding seumur hidup karena doping yang ada dalam tubuh terbukti disengaja.

Selain Lance Amstrong, skandal doping juga menimpa mantan pelari Amerika Serikat, Marion Jones. Dia menjadi pusat perhatian setelah berhasil menyabet tiga medali emas pada Olimpiade Sydney 2000.

Namun, tujuh tahun berselang, Marion Jones membuat pengakuan mengejutkan bahwa sebelum Olimpiade, dirinya menggunakan steroid anabolik, yang termasuk jenis doping dalam olahraga.

Akibatnya, Marion Jones dijatuhi hukuman larangan bertanding selama dua tahun dan semua pencapaiannya sejak 1 September 2000 harus dikembalikan, termasuk semua medali, poin, dan uang hadiah.

Olahraga paling populer di dunia, sepakbola, juga tak bisa lepas dari doping. Sejumlah bintang top lapangan hijau pernah terbukti menggunakan zat terlarang itu. Sebut saja  Pep Guardiola, Edgar Davids, Adrian Mutu, hingga Andre Onana. Ada yang menggunakan secara sengaja, tapi beberapa lainnya terpapar tanpa diketahui.

Lantas apa itu doping dalam olahraga? Doping merupakan zat terlarang yang dikonsumsi atlet untuk meningkatkan kinerja atau performa mereka dalam berolahraga.

Doping juga dikenal sebagai Performance Enhancing Drugs (PED). Itu adalah jenis obat-obatan yang digunakan atlet untuk meningkatkan kinerja fisik dalam olahraga kompetitif. Obat-obatan yang dilarang oleh Badan Antidoping Dunia (WADA) itu antara lain androgens, blood doping, peptide hormones, stimulants, diuretics, narcotics, dan cannabinoids.

Zat yang paling umum digunakan sebagai doping adalah androgen. Contohnya steroid anabolik. Konsumsi zat ini memungkinkan atlet untuk berlatih lebih keras, pulih lebih cepat, dan membangun lebih banyak otot. Di lain sisi, penggunaan zat tersebut bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan peningkatan agresi.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network