Solusi Pemanggilan Pemain Timnas U-20, Polisi Cabut Izin Klub yang Bandel

"PSSI harus tegas, karena Piala Dunia U-20 bukan liga dangdut."

Analisis | 10 February 2023, 01:07
Solusi Pemanggilan Pemain Timnas U-20, Polisi Cabut Izin Klub yang Bandel

Libero.id - Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, mengeluhkan dua klub BRI Liga 1 2022/2023, Persija Jakarta dan Persib Bandung, yang tidak kunjung melepas pemain ke timnas U-20. Berbagai macam alasan diungkapkan sehingga solusi yang paling masuk akal adalah butuh ketegasan PSSI dan Pemerintah Indonesia.

Untuk menyongsong Piala Dunia U-20 2023 yang diawali dengan Piala AFC U-20 2023, Shin Tae-yong memutuskan memanggil 30 pemain ke pemusatan latihan nasional timnas U-20. Ada banyak klub BRI Liga 1 2022/2023 yang terlibat dalam pemanggilan ini.

Beberapa pemain berasal dari klub sama. Sebut saja Kakang Rudianto, Robi Darwis, dan Ferdiansyah Cecep dari Persib Bandung. Lalu, sembilan pemain Persija Jakarta, yaitu Muhammad Ferarri, Dony Tri Pamungkas, Cahya Supriadi, Alfriyanto Nico, Achmad Maulana Syarif, Frengky Missa, Ginanjar Wahyu, Resa Aditya Nugraha, dan Barnabas Sobor.

Untuk Persib Bandung, tiga pemainnya sempat ditahan. Sementara Persija Jakarta hanya menyerahkan lima pemain.

Ini membuat Shin Tae-yong, Indra Sjafri, Nova Arianto, hingga Mochamad Iriawan meminta dua klub tersebut berkorban mengizinkan pemain bergabung ke skuad Garuda Muda.

"Saya tidak mengerti situasi ini. Apalagi turnamen yang kita siapkan ini bukan (Piala) AFF atau Asia Tenggara. Ini FIFA World Cup (Piala Dunia U-20). Tim yang kita lawan nanti kemampuannya lebih tinggi dan jauh lebih baik daripada tim kami," kata Shin Tae-yong kepada awak media.

"Kalau situasi seperti sekarang, kita tak bisa berprestasi dan tak bisa buat apa-apa. Saya mohon sebesar-besarnya biar bisa dibantu dari klub. Saya benar-benar minta tolong," tambah pelatih asal Korea Selatan.

Harap diingat, timnas U-20 adalah skuad yang sejak bertahun-tahun lalu disiapkan untuk Piala Dunia U-20. Awalnya, pada 2021. Tapi, mundur ke 2023 karena pandemi Covid-19.

Piala Dunia U-20 2023 bukan program PSSI. Apalagi program pribadi Shin Tae-yong. Ini adalah program nasional, kepentingan Indonesia, dan sudah menjadi agenda strategis nasional sejak lama. Ada nama bangsa dan negara yang dipertaruhkan dalam wujud timnas U-20.

Jadi, tidak seharusnya klub menghalangi pemanggilan pemain dengan alasan A, B, C, D. "Mereka (Persib) beralasan yang sama, Persija tidak melepas. Jadi, mereka juga tidak melepas. Persija sebaliknya sama. Saya saja jadi bingung sekali dengan situasi ini," ujar Shin Tae-yong.

Lalu, apa solusinya? Butuh ketegasan PSSI. Jika tidak berani tegas menegus klub, PSSI bisa melaporkan masalah ini ke Pemerintah Indonesia.

Demi kepentingan yang lebih luas, Pemerintah Indonesia bisa mengambil alih program. Siapapun yang menghalagi akan berhadapan dengan hukum. Dalam kasus ini, Pemerintah Indonesia bisa meminta Polri untuk tidak memberikan izin pertandingan kepada Persija Jakarta dan Persib Bandung. 

Bukankah tanpa izin Polri mereka tidak akan bisa menggelar pertandingan Liga 1? Sampai kapan? Sampai semua pemain yang dibutuhkan timnas U-20 diberikan.

"Saat liga terhenti, saya ingin liga berjalan. Lalu, saya minta bantuan Polri dan Menpora (agar liga kembali bergulir). Jadi, memang saya bisa mengerti pihak klub seperti apa. Mereka pasti ingin menang dan juara di liga. Tapi, ini proyek negara. Ini Piala Dunia U-20," pungkas Shin Tae-yong.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network