Libero.id - Pelatih Suriah Mark Wotte menegaskan, tim besutannya tidak akan mengubah gaya permainan cepat saat menghadapi timnas Indonesia U-20 pada matchday kedua Grup A Piala Asia U-20 2023 di Stadion Lokomotiv, Sabtu (4/3) malam WIB.
Seperti halnya timnas U-20, Suriah juga mengawali Piala Asia U-20 dengan hasil negatif, karena dikalahkan Uzbekistan dengan skor 2-0. Suriah kini menduduki peringkat tiga klasemen sementara.
Duel melawan timnas U-20 akan menjadi penentuan nasib kedua tim di turnamen ini. Kekalahan tentunya membuat peluang Suriah dan timnas U-20 menipis, mengingat dua lawan yang akan dihadapi sudah mendapatkan hasil positif.
Wotte menilai performa anak asuhnya ketika dikalahkan sudah bagus. Mereka hanya tinggal mengurangi sedikit kekurangan di dalam tim sebelum pertandingan akhir pekan ini.
“Sebagian besar pemain saya bermain di level mereka, dan melakukannya dengan baik. Terkadang Anda tidak beruntung. Saya tidak bisa menyalahkan pemain saya untuk kinerja mereka. Sebaliknya, saya berterima kasih kepada mereka,” ujar Wotte.
“Kami harus menang [melawan timnas U-20] untuk menjaga tujuan kami lolos ke Piala Dunia U-20. Pemain pengganti Elias Safar dan Mustafa Abdel Latif tampil baik, dan meningkatkan kecepatan permainan, sehingga kami dapat membangunnya di pertandingan berikutnya.”
Mengenai kekalahan di laga perdana, Wotte mengakui Uzbekistan merupakan lawan yang tangguh, dan pantas mendapatkan kemenangan. Kendati demikian, Wotte juga melihat anak asuhnya mampu memberikan perlawanan sengit.
“Harus diakui Uzbekistan memang pantas meraih kemenangan. Mereka adalah tim hebat yang secara fisik sangat kuat. Uzbekistan memiliki tiga sampai empat pemain yang sangat kuat,” ucap Wotte.
“Kami juga memiliki tiga hingga empat peluang bagus. Namun, kami tidak bisa mencetak gol dari situasi ini karena nasib buruk. Kami memainkan sepakbola yang sangat bagus, terutama dalam sepuluh menit terakhir untuk memperbaiki situasi.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini