Inilah Isi Lengkap Hasil Pertemuan Erick Thohir dengan FIFA

"Erick Thohir menganggap semua yang terjadi sebagai pelajaran bersama. Tetap semangat pak!"

Berita | 07 April 2023, 12:07
Inilah Isi Lengkap Hasil Pertemuan Erick Thohir dengan FIFA

Libero.id - Publik pecinta sepak bola Tanah Air sudah berharap-harap cemas ketika Ketua Umum PSSI, Erick Thohir 'dipanggil' Presiden FIFA, Gianni Infantino. Maklum, sepekan sebelumnya, dua sosok ini sudah bertemu di Doha, Qatar.

Tak heran jika sebagian besar publik sangat menunggu bagaimana hasil pertemuan kali ini, yang notabene sudah tersiar kabar terkait kemungkinan pemberian sanksi. Maklum, banyak isu menggelinding tentang hukuman dari FIFA untuk PSSI, setelah pembatalan turnamen Piala Dunia U-20 2023.

Terbang ke Paris dari Jakarta, yang jika ditempuh dengan penerbangan komersiil memakan waktu lebih dari 17 jam di udara, Erick Thohir membawa misi tak mudah. Apalagi sudah berseliweran beragam analisis, dari mulai hukuman yang berat seperti 2015 sampai sekadar sanksi administrasi semata.

Sampai di kota penuh cinta, Paris, Erick Thohir langsung bersua Presiden FIFA, Gianni Infantino. Berada di zona yang identik dengan romansa dan fesyen, pembahasan keduanya mengarah ke langkah-langkah dalam transformasi sepak bola Indonesia.

Bahan diskusi tersebut menjadi 'follow up' dari apa yang mereka bicarakan sepekan sebelumnya, di Doha, Qatar. Pucuk dicinta ulam-pun tiba. Meski tak 100 persen sesuai arti dari peribahasa tersebut, namun hasil yang didapat Ketum PSSI yang baru ini tergolong sukses.

Akhirnya, FIFA tak mengirim palu mengerikan ke dunia sepak bola Indonesia. Mereka hanya memutuskan sanksi administrasi saja kepada PSSI. Meski sanksi itu menandakan ada pelanggaran yang dilakukan, namun 'keringanan' itu menjadi bagian dari sesuatu yang ditunggu publik.

Ketum PSSI, Erick Thohir tak kuasa untuk mengungkapkan rasa syukurnya karena Indonesia terhindar dari sanksi berat.

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar sanksi pengucilan dari sepak bola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujar Erick, Kamis (6/4/2023).

Erick mengungkapkan, usahanya datang ke Paris yang tak sia-sia, menjadi bagian dari arahan Presiden Jokowi. Sebelum berangkat, Erick Thohir mendapat 'wejangan' agar bisa melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA tentang cetak biru transformasi sepak bola Indonesia.

Beberapa poin menjadi pembicaraan antara Erick Thohir dan Gianni. Satu di antaranya adalah penjabaran terkait komitme pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadion agar dapat dipakai untuk kegiatan nasional dan internasional, baik bagi timnas ataupun liga.

"Setelah apa yang saya sampaikan, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," jelas Erick Thohir.

Erick Thohir mengaku sudah berusaha maksimal agar Indonesia bisa terhindar 100 persen dari sanksi FIFA. Namun, FIFA memiliki pandangan sendiri, dan hukuman administrasi jadi opsi, yang memang tergolong ringan.

Bagi Erick Thohir, sanksi administrasi menjadi pembelajaran tersendiri bagi sepak bola Indonesia.

"Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA. Kita masih bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," tegas pria yang juga Menteri BUMN RI ini.

FIFA, kata Gianni, tetap memberikan komitmen penuh untuk mendukung segala macam program PSSI yang berkaitan dengan proses transformasi. Ia berjanji akan memberikan bantuan maksimal jika PSS memerlukan sesuatu.

Hasil pertemuan Erick Thohir dan Gianni Infantino menjadi mata rantai penting yang ditunggu masyarakat sepak bola Indonesia. Hal itu berkaitan dengan keputusan FIFA yang membatalkan status tuan rumah Indonesia di panggung Piala Dunia U-20.

Sedianya, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 akan berlangsung pada 20 Mei - 11 Juni 2023. PSSI sudah menyiapkan enam zona sebagai 'host city', yakni Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya dan Bali.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network