Kegagalan Tim Sang Adik Kirim Tim Sang Kakak Terdegradasi

"Saya ikut prihatin dengan kakak saya. Kami sudah memberi semuanya."

Berita | 19 May 2021, 07:28
Kegagalan Tim Sang Adik Kirim Tim Sang Kakak Terdegradasi

Libero.id - Simone Inzaghi merasa prihatin pada saudaranya Pippo Inzaghi setelah Benevento resmi terdegradasi. Dia menegaskan Lazio sudah 'memberikan segalanya' melawan Torino.

Jika Lazio mengalahkan Torino, maka laga Benevento lawan Torino akan menentukan siapa yang terdegradasi.

Jika Lazio aman di urutan keenam, Toro membutuhkan satu poin untuk menjamin keamanan Serie A mereka dan menurunkan Benevento asuhan Pippo Inzaghi kembali ke Serie B.

Laga itu berakhir 0-0 di Olimpico, meskipun Lazio sudah menggempur pertahanan Torino. Upaya mereka membentur tiang dua kali, termasuk dengan penalti Ciro Immobile yang gagal.

"Saya prihatin untuk saudara saya, tetapi kami memberikan segalanya dan saya pikir itu adalah refleksi yang baik tentang sepak bola Italia," kata Simone Inzaghi dalam konferensi persnya.

“Sangatlah positif bahwa tim yang secara matematis di Eropa masih memberikan segalanya melawan Torino. Sangat menyenangkan melihat dua tim bertarung hingga menit ke-95."

“Ini telah menjadi musim yang sangat panjang dan sangat sulit, kami praktis memiliki dua musim, karena kami bermain setiap tiga hari. Sekarang kami memiliki satu pertandingan terakhir, saya harus menghitung siapa yang tersisa setelah cedera dan skorsing, dan kami akan memberikan semuanya lagi.”

Inzaghi masih belum menandatangani kontrak baru dengan Lazio, sehingga ia kembali ditanya bagaimana situasinya.

“Saya berkonsentrasi pada apa yang harus saya lakukan malam ini. Kita akan bertemu minggu depan dan membuat keputusan bersama. Saya memiliki hubungan yang hampir seperti persaudaraan dengan (direktur Lazio Igli) Tare, dan hubungan yang sangat baik dengan Presiden."

“Saya sudah di sini sejak 2004, kami sangat menghormati satu sama lain. Tidak akan pernah ada hubungan yang buruk."

Statistik pertandingan memperlihatkan Lazio tampil sangat dominan dengan sedikitnya 71 persen penguasaan bola sepanjang laga.

Sayang lini depan mereka kurang tajam membuang sedikitnya 23 percobaan tembakan yang tak menghasilkan satu gol pun, kendati tujuh di antaranya menemui sasaran.

Setelah percobaan demi percobaan tuan rumah berlalu tanpa hasil, Torino nyaris mencuri keunggulan pada menit ke-71 jika saja tembakan Antonio Sanabria yang sudah menaklukkan kiper Thomas Strakosha tak membentur tiang gawang.

Lazio lantas memperoleh kesempatan emas untuk memecahkan kebuntuan pada menit ke-82 saat dihadiahi tendangan penalti oleh wasit Michael Fabri dan VAR atas pelanggaran Nicolas Nkoulou terhadap Ciro Immobile di dalam area terlarang.

Namun, kesempatan itu terbuang sia-sia sebab Immobile yang menjadi algojo malah melepaskan tendangan penalti yang menghantam tiang gawang.

Lazio hampir meraih kemenangan dramatis pada menit keenam injury time ketika umpan silang Luis Alberto bisa disambut oleh Manuel Lazzari, tetapi bola tandukan pemain sayap itu juga ditolak oleh tiang gawang, memaksa skor nirgol bertahan hingga bubaran.

Di pertandingan pemungkas yang dijadwalkan berlangsung serempak pada Minggu (23/5), Lazio akan bertandang ke Stadion Mapei menghadapi Sassuolo.

Sedangkan laga pemungkas Torino yang menjamu Benevento di Olimpico Grande, sudah tak lagi menentukan persaingan degradasi, sebab tamunya itu dipastikan turun ke Serie B bersama Crotone dan Parma.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network