Inilah 5 Titik Lemah Indonesia Lawan Afghanistan yang Harus Diperbaiki

"Pertahanan yang terlalu longgar membuat mudah kebobolan tiga kali."

Analisis | 26 May 2021, 13:05
Inilah 5 Titik Lemah Indonesia Lawan Afghanistan yang Harus Diperbaiki

Libero.id - Tim nasional Indonesia menjalani pertandingan uji coba internasional melawan Afghanistan dengan hasil yang kurang bagus. Sempat tertinggal 0-3, pasukan Garuda mengakhiri duel dengan kekalahan 2-3. Shin Tae-yong menyebut ada sejumlah titik lemah tim yang akan segera diperbaiki.

Menghadapi Afghanistan di Iranian Club Stadium, Dubai, 25 Mei 2021, Tae-yong benar-benar menjadikannya sebagai "uji coba" dalam makna yang sebenarnya. Dia bereksperimen terhadap banyak hal, sesuai dengan keinginannya.

Nakhoda asal Korea Selatan itu menampilkan Adi Satryo di bawah mistar gawang. Kiper muda PS Sleman itu dilindungi Firza Andika, Rachmat Irianto, Andy Setyo Nugroho, dan Rifad Marasabessy. Kemudian, Osvaldo Haay, Ady Setiawan, Yakob Sayuri, dan Witan Sulaiman ada di tengah untuk menopang Saddam Gaffar dan Muhammad Rafli.

Barulah di babak kedua pemain-pemain seperti Kushedya Hari Yudo, Egy Maulana Vikri, dan Adam Alis ditampilkan. Kedua pemain jugalah yang mencetak gol untuk Indonesia sehingga tidak menderita kekalahan telak.

"Pertandingan cukup bagus, walau di babak pertama sempat tertinggal tiga gol. Tapi, kita masih tetap semangat untuk bisa mencetak gol. Jangan melihat skor akhirnya. Ini pertandingan persahabatan, kita akan lebih fokus melawan Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab nanti. Ini uji coba untuk pemanasan agar kita tahu apa yang pelatih inginkan untuk dapat dijalani oleh pemain. Tadi sudah lumayan, walau tim belum benar-benar kompak," ujar Adam di situs resmi PSSI.

"Harapannya lawan Oman nanti, kita bisa lebih kompak lagi, lebih kuat, supaya nanti kedepannya lebih siap di kualifikasi Piala Dunia," tambah gelandang Bhayangkara FC itu.

Seperti Adam, Tae-yong juga mengakui ada banyak hal negatif yang harus segera diperbaiki sebelum pertandingan uji coba berikutnya atau pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Mantan pelatih The Taegeuk Warrior itu berjanji akan memperbaiki kekurangan para pemain dalam waktu singkat.

Berikut ini 5 titik lemah Indonesia yang harus segera diperbaiki sebelum menjalani laga selanjutnya:


1. Kaget di menit-menit awal

Indonesia sudah tertinggal terlebih dulu ketika laga baru berjalan enam menit. Noraollah Amiri berhasil membawa Afghanistan unggul setelah berhasil memanfaatkan celah di pertahanan skuad Garuda.

Konsentrasi yang belum 100% membuat para pemain terlihat kaget ketika lawan melancarkan serangan cepat di jantung pertahanan. Akibatnya, koordinasi menjadi lemah. Komunikasi juga belum terjalin dengan baik sehingga memudahkan para pemain Afghanistan mencetak gol.


2. Pertahanan terlalu longgar

Duet Rachmat Irianto dan Andy Setyo Nugroho masih harus membina kekompakan lagi. Pasalnya, akibat jarang bermain selama penghentian kompetisi terkait Covid-19, keduanya terlihat belum padu. Butuh beberapa pertandingan lagi untuk membuat keduanya solid.

Solusi lain adalah dengan memainkan pemain belakang lain untuk berduet di jantung pertahanan. "Bicara mengenai itu (kelemahan), pertama untuk stopper, banyak kekurangan di sana. Tapi dengan adanya pemain seperti sekarang, kita harus perbaiki satu demi satu," ujar Tae-yong.


3. Passing kurang tepat sasaran

Timnas sebenarnya berusaha bangkit untuk mengejar ketertinggalan cepat di babak pertama. Tapi, upaya timnas mengubah papan skor menemui hambatan cukup berarti. Pertahanan Afghanistan tampil cukup solid dalam meredam serangan.

Selain itu, kebiasaan para pemain Indonesia yang senang menggiring bola daripada mengumpan juga menjadi masalah lain yang harus segera diselesaikan. Padahal, sejak menjalani pemusatan latihan di Jakarta, Tae-yong sudah meminta para pemain untuk tidak banyak menggiring bola, melainkan passing yang banyak.


4. Serangan balik tidak maksimal

Jika melihat jalannya pertandingan, Indonesia sebenarnya tidak perlu menunggu hingga babak kedua untuk mendapatkan gol balasan. Pasalnya, di babak pertama para pemain juga melakukan sejumlah serangan ke area pertahanan lawan. Tapi, serangan balik yang didapat ternyata tidak mampu dimaksimalkan para pemain.

Baru saat Tae-yong memasukkan Genta Alparedo, Braif Fatari, Pratama Arhan, Nurhidayat, Syahrian Abimanyu, dan Adam Alis, alur serangan mulai hidup. Tapi, Braif juga tidak bermain terlalu lama karena digantikan Egy Maulana Vikri.

"Kalau dilihat juga kekurangan ada saat tidak bisanya melakukan serangan balik yang baik, itu yang akan diperbaiki satu demi satu. Secara keseluruhan, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki," beber Tae-yong.


5. Respons yang lambat

Gol pertama Indonesia yang baru lahir pada menit 59 atau setelah tertinggal 0-3 membuktikan respons lambat para pemain. Egy berhasil memperkecil ketertinggalan timnas setelah menuntaskan umpan Kushedya Hari Yudo.

Peran Egy kembali signifikan ketika melepaskan tendangan bebas yang disambut Adam Alis untuk memangkas ketertinggalan menjadi 2-3 pada menit 64. "Memang ini sebuah proses. Jadi, kita berusaha untuk memainkan seluruh pemain, dan juga selama satu tahun enam bulan tidak bergulirnya kompetisi di Indonesia. Kita bisa bilang ini sebagai awal," kata Tae-yong.

"Ini merupakan perkembangan yang sangat baik. Babak pertama kita memang kemasukan tiga gol, tapi di babak kedua kita bisa mengejar kembali, untuk mencetak dua gol. Di situ saya melihat kegigihan dari para pemain, dan saya berterima kasih atas usaha mereka," tambah Tae-yong.

"Masih ada tiga sampai empat hari lagi hingga pertandingan berikutnya. Kami harus lebih banyak meningkatkan fisik. Itu yang terpenting. Kita akan mengadakan meeting team terlebih dulu. Semoga kami bisa memperoleh hasil positif," pungkas Tae-yong.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network