Libero.id - Jorginho mengungkapkan perasaannya saat mengambil penalti kemenangan Italia untuk menyingkirkan Spanyol dan melaju ke partai final Euro 2020.
Dalam laga ulangan final Euro 2012 itu, Gli Azzurri unggul terlebih dahulu melalui gol yang diciptakan oleh Federico Chiesa, namun segera dibalas 20 menit kemudian oleh pemain pengganti La Roja, Alvaro Morata untuk memaksakan pertandingan berakhir imbang 1-1, sehingga laga semifinal malam itu harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan kemudian adu penalti.
“Itu adalah perjuangan melawan tim hebat yang membuat kami berlari sangat keras, kami tahu kami harus menderita, tetapi kami percaya sampai akhir dan dalam pandangan saya pantas menang,” ujar Jorginho kepada Sky Sport Italia.
Di depan ribuan penggemar Gli Azzurri, gelandang Chelsea itu bisa dikatakan hampir sempurna dalam mengeksekusi bola dari titik penalti, dan tentu saja mantan pemain Hellas Verona itu terlihat sangat tenang dan keren dalam melakukan tugasnya sebagai penentu kemenangan Italia.
Pemain berusia 29 tahun itu melangkah dengan rileks dan secara tenang mengarahkan bola ke sudut bawah kanan gawang dengan tenaga yang sangat kecil, setelah membuat Unai Simon salah dalam membaca arah bola.
“Ketika Anda melakukan tendangan, Anda merasa beban ini jatuh dari bahu Anda! Saya mencoba untuk melupakan semua yang ada di sekitar saya, fokus pada apa yang telah saya latih untuk dilakukan, mengambil napas dalam-dalam dan melanjutkannya,” jelas sang gelandang.
Anak asuh Roberto Mancini akan memainkan laga final pada 11 Juli mendatang, di mana mereka akan menghadapi Inggris atau Denmark.
Jorginho juga menjelaskan kekuatan apa yang dimiliki Italia hingga bisa melaju ke partai final Euro 2020. Tim yang gagal lolos ke Piala Dunia 2018 itu, kini telah sepenuhnya berubah di bawah arahan mantan manajer Manchester City, Roberto Mancini.
“Italia tidak pernah menyerah, kami selalu percaya. Ini adalah skuat luar biasa yang pantas mendapatkan semua yang terbaik, karena kami menderita bersama, kami bermain bersama, tertawa bersama, bercanda bersama, dan seperti semua keluarga terkadang berdebat bersama, tetapi kami selalu berakhir di sana bersama.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini