Insiden Laser Bikin Geram UEFA, Hukuman Menanti Inggris

"Demi menjuarai Euro 2020, suporter Inggris dituduh menggunakan segala cara"

Berita | 08 July 2021, 23:49
Insiden Laser Bikin Geram UEFA, Hukuman Menanti Inggris

Libero.id - Rasanya nilai sportivitas adalah hal yang paling penting dalam dunia olahraga, terlebih dalam sepak bola, bagaimana seorang pemain hingga suporter harus bisa saling bersikap menghormati terhadap sesama.

Tapi dalam laga semifinal Euro 2020 yang mempertemukan Inggris dan Denmark, salah seorang penggemar The Three Lions seperti yang dikonfirmasi UEFA - terbukti melakukan tindakan tak terpuji selama pertandingan yang digelar di Wembley itu.

Yap, kiper Denmark, Kasper Schmeichel yang tengah bersiap-siap untuk satu lawan satu menghadapi Harry Kane dalam adu penalti usai diving Raheem Sterling sukses membuat wasit Danny Makkelie menunjuk titik putih, tiba-tiba mendapatkan sorotan laser yang langsung mengarah ke matanya dari tribun penonton.

Tidak jelas apakah pemain Leicester itu sadar dengan sorotan laser tersebut, namun Schmeichel suskes menahan penalti kapten Inggris itu - sebelum Kane melakukan tendangan rebound guna memastikan kemenangan 2-1 Inggris atas Denmark.

Pihak Aleksander Čeferin kemudian mengumumkan bahwa mereka telah membuka proses disipliner setelah insiden tersebut - tidak hanya untuk pelanggaran laser, tetapi juga para pendukung yang mencemooh lagu kebangsaan Denmark.

"Gangguan yang disebabkan oleh pendukung selama lagu kebangsaan, penyalaan kembang api oleh pendukung, dan penggunaan laser pointer oleh pendukung" tulis pernyatan resmi UEFA terkait sejumlah pelanggaran yang dilakukan pendukung Inggris.

Kasus tersebut akan ditangani oleh asosiasi Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin atau (CEDB) dalam waktu dekat ini.

Dalam pernyataan terpisah, FA yang menjadi pengelola Wembley - menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi sumber laser hijau itu tetapi menekankan: “Siapa pun yang ditemukan dengan perangkat laser di dalam stadion akan disingkirkan dari tanah.”

ITV kemudian menunjukkan cuplikan insiden tersebut, dengan presenter Mark Pougatch mengatakan: "Siapa pun mereka, mereka idiot ... itu bodoh dan dia tidak pantas mendapatkannya. Hal semacam itu, tidak ada yang ingin melihat.”

Tindakan tak terpuji itu jelas mendapat banyak kecaman di media sosial, dan para netizen di Twitter menuntut jika identitas mereka terungkap, mereka dilarang hadir dalam pertandingan untuk seumur hidup.

Adapun mantan penyerang Liverpool dan Inggris, Stan Collymore mentweet:

Dan inilah yang dikatakan komentator lain terkait insiden tersebut,

Meskipun beberapa penggemar merasa laser tersebut tidak berpengaruh terhadap penalti Kane, tetap saja banyak yang merasa hal tersebut tidak bisa dijadikan bahan pembenaran:

Sejumlah pihak juga menyarankan Inggris harus didiskualifikasi sebagai akibat dari perilaku suporternya,

Dalam pernyataan lengkapnya tentang insiden Schmeichel, FA mengatakan: “Kami pertama kali diberitahu tentang laporan perangkat laser yang digunakan di dalam Stadion selama babak pertama perpanjangan waktu.”

“Tim FA di tempat bersama dengan UEFA berusaha mengidentifikasi dan menemukan lokasi spesifik dari mana ini berasal, tetapi tidak ada sumber yang dapat diidentifikasi.”

“Pasca pertandingan atas permintaan Komandan Pertandingan Polisi, Manajer Pertandingan UEFA diminta untuk berbicara dengan perwakilan FA Denmark untuk memastikan apakah ada keluhan resmi yang akan dibuat sehubungan dengan ini.”

“Perwakilan FA Denmark mengkonfirmasi kepada Manajer Pertandingan UEFA bahwa mereka tidak ingin membawa masalah ini lebih jauh. Siapa pun yang ditemukan dengan perangkat laser di dalam stadion akan disingkirkan dari tanah.”

Hal yang bisa diharapkan saat ini selain menemukan pelaku pengguna laser tersebut, adalah para penggemar Inggris diminta untuk tidak lagi membuat perilaku 'kekanak-kanakan' dalam pertemuan The Three Lions vs Italia di laga final Euro 2020.

Sangat wajar bila Gareth Southgate dan anak asuhnya kecewa dengan tindakan tak sportif dari para pendukung Inggris.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network