Kesalahan Southgate Beri Beban Berat ke Tiga Penendang Muda Inggris

"Mereka menyandang harapan satu negara dan gagal."

Berita | 12 July 2021, 05:40
Kesalahan Southgate Beri Beban Berat ke Tiga Penendang Muda Inggris

Libero.id - Italia membuktikan diri sebagai tim dengan mental kuat. Mereka menjadi juara Euro 2020 setelah menang adu penalti pada final final lawan Inggris di Stadion Wembley, 3-2 (1-1).

Inggris sempat unggul lewat rekor gol tercepat final Euro yang disarangkan Luke Shaw, tetapi Italia menyamakan kedudukan lewat Leonardo Bonucci menit ke-67.

Setelah skor 1-1 bertahan hingga waktu normal dan babak tambahan 2x15 menit, Inggris kembali mendapat keunggulan saat algojo kedua Italia Andrea Belotti eksekusinya digagalkan oleh kiper Jordan Pickford.

Namun peruntungan Inggris berubah ketika Marcus Rashford dan Jadon Sancho yang baru masuk di pengujung perpanjangan waktu untuk adu penalti malah gagal menjadi esekutor. Tendangan Rashford membentur tiang dan Sancho dimentahkan oleh Gianluigi Donnarumma. 

Jordan Pickford menghidupkan harapan Inggris ketika menggagalkan tendangan  Jorginho. Namun, beban besar sebagai algojo kelima The Three Lions tak mampu dipikul oleh pemain muda Bukayo Saka yang mendapati tendangannya dimentahkan oleh Donnarumma.

Keputusan Southgate memberi kesempatan kepada Sancho, Saka dan Rashford dinilai sebagai bumerang. Mental mereka tidak terlalu kuat untuk menjadi penentang menentukan.


 

Laga final Euro 2020 harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu setelah tim nasional Italia mencetak gol balasan dan mengimbangi Inggris 1-1 hingga waktu normal berakhir di Stadion Wembley, London, Minggu waktu setempat (Senin WIB).

Italia tampil mendominasi sedikitnya 63 persen penguasaan bola sepanjang waktu normal, tetapi sentuhan akhir mereka di lini depan tidak cukup efisien untuk meraih kemenangan saat peluit tanda babak kedua berakhir.

Italia juga unggul agresivitas dengan melepaskan 15 percobaan tembakan yang empat di antaranya memaksa kiper Jordan Pickford melakukan penyelamatan.

Sebaliknya tuan rumah, di luar gol cepat Shaw, relatif kesulitan menciptakan serangan berbahaya dan hanya membukukan empat percobaan tembakan saja sepanjang waktu normal.

Shaw membawa Inggris memimpin lewat golnya pada menit pertama dan 57 detik, yang memecahkan rekor gol tercepat final Euro, memanfaatkan umpan silang kiriman Kieran Trippier untuk memperdaya kiper Gianluigi Donnarumma.

Namun sejak itu, Inggris lebih banyak berada di bawah tekanan Italia yang sayangnya juga gagal menyamakan kedudukan hingga turun minum setelah peluang bagus tembakan Ciro Immobile bisa dihadang John Stones dan sambaran bola muntah dari jarak jauh Marco Verratti mudah saja dijinakkan Pickford.

Usai Roberto Mancini memasukkan Domenico Berardi dan Bryan Cristante, membuat Federico Chiesa pindah beroperasi ke sayap kiri, permainan Italia tampak semakin berbahaya.

Hingga akhirnya pada menit ke-67, kemelut di muka gawang Inggris hasil situasi sepak pojok berhasil diakhiri oleh Bonucci untuk membawa Italia menyamakan kedudukan.

Gareth Southgate menanggalkan skema tiga bek dan memasukkan Bukayo Saka menggantikan Trippier serta menarik keluar Declan Rice digantikan Jordan Henderson yang kini bertugas melapisi bek-bek sayap Inggris.

Inggris sempat punya peluang ketika Saka nyaris lolos dalam situasi serangan balik, tapi talenta Arsenal itu ditarik jatuh Chiellini di dekat garis tengah membuat kapten Italia diganjar kartu kuning.

Insiden itu menutup enam menit injury time yang mengakhiri babak kedua masih dengan kedudukan imbang 1-1.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network