Libero.id - Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan Lionel Messi menangis, ia coba ditenangkan dengan gemuruh tepuk tangan yang seolah tak putus-putus, tetapi tetap saja, Messi dalam beberapa saat bahkan tidak mampu berbicara.
Momen itu terjadi saat konferensi pers yang disiarkan secara langsung, dimana Messi akan berpamitan dari Barcelona.
Potret itu kemudian viral dan dibubuhi berbagai kalimat seidh. Tetapi satu potret sekilas yang juga penting, dan mungkin tidak diperhatikan oleh kebanyakan orang, adalah ekspresi putra sulung Messi, Thiago yang menyaksikan dari dekat ayahnya berbicara tentang klub yang ia cintai.
Kalau Anda perhatikan, terlihat jelas bahwa Thiago sangat terpengaruh oleh emosi yang ditunjukkan oleh ayahnya. Saat Messi menangis, dan tepuk tangan pecah di seluruh ruangan, putranya menundukkan kepalanya dan menutupi telinganya.
Sebetulnya Messi tidak ingin meninggalkan Barcelona, meninggalkan Camp Nou, meninggalkan rekan-rekan setimnya atau bahkan meninggalkan Barcelona sebagai kota tempat tinggal dan Thiago tidak ingin ayahnya 'menderita', dengan cara seperti itu.
Namun, kemudian, ketika Thiago melihat ayahnya dengan raut yang lebih tenang suasana hati Thiago tampak ikut tenang dan juga membaik.
Begitulah perasaan yang menghubungkan ayah dan anak. Antara Lionel Messi dan Thiago Messi.
Sebelum hari-hari sedih it, yang diketahui Thiago Messi hanyalah ayahnya yang bermain dengan satu warna, yakni Barcelona, tetapi sekarang semuanya bakal berubah.
Messi memulai petualangan baru entah bersama klub mana, tapi yang jelas kemanapun Messi tak akan lupa dengan keluarga kecilnya.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini