Kisah Helen Nkwocha, Pelatih Wanita di Sepakbola Pria

"Pengorbanan besar untuk mewujudkan cita-cita."

Biografi | 13 October 2021, 15:57
Kisah Helen Nkwocha, Pelatih Wanita di Sepakbola Pria

Libero.id - Meskipun bebas gender, tapi sepakbola cenderung identik dengan laki-laki. Dari mulai pemain, staf, hingga pelatih. Tetapi, bukan berarti tak ada ruang sama sekali untuk perempuan.

Jika pelatih laki-laki sudah biasa melatih tim perempuan, maka belum jadi hal wajar untuk hal sebaliknya. Belum lama ini sejarah telah dimulai. Seorang wanita bernama Helen Lorraine Nkwocha menjadi pelatih wanita pertama untuk tim pria papan atas di Eropa.

Dia melatih Tvoroyrar Boltfelag (TB), yang merupakan salah satu klub tertua di Kepulauan Faroe.

Nkwocha sebelumnya menjadi pelatih tim muda klub. Dia kemudian ditunjuk sebagai pelatih kepala sejak September 2021. Manajemen menunjuk Nkwocha karena pelatih senior klub dirasa kurang cakap, higga Nkwocha menerima tawaran tersebut.

“Saya tidak berpikir dua kali saat menerima tawaran TB," katanya kepada BBC Sports.

"Reaksi orang-orang tidak sama dengan saya karena mereka bereaksi terhadap gender. Namun, saya terbiasa menjadi perempuan. Jadi, tidak ada bedanya hal itu bagi saya,” imbuhnya.

Dan, ternyata sebelum menjadi pelatih sepakbola, perempuan kelahiran Inggris ini pernah bekerja sebagai polisi. Dia juga mengakui tidak sepenuhnya mudah untuk mendapat peluang karier sebagai pelatih utama.

Sebagai seorang wanita, Nkwocha harus pintar beradaptasi melihat pekerjaan yang dilakoninya saat ini. Pekerjaan ini sangat berbanding jauh dari ekspektasi yang sering dibayangkan kebanyakan orang.

Namun, perjuangannya dalam sepakbola sangat luar biasa. Wanita tangguh itu diketahui pernah menjual rumahnya untuk membiayai sekolah kepelatihan sepakbola. Itu semua dilakukan Nkwocha untuk mewujudkan cita-citanya.

"Butuh banyak pengorbanan finansial. Dalam hal geografi, Anda bergerak karena Anda mencari peluang untuk tumbuh, berkembang, serta belajar," ujarnya.

Setelah lulus dan mendapatkan lisensi dari kepelatihan Football Association (FA), Nkwocha langsung berkelana di berbagai tempat di Inggris, China, juga Amerika Serikat.

Sejauh ini, Nkwocha telah memimpin dua laga tim utama TB, meksipun semuanya harus berakhir dengan kekalahan. Tetapi, permainan TB mulai menunjukkan perbaikan. Sementara ini TB masih berada di urutan paling buncit  di Liga Kepulauan Faroe.

Tetapi, paling tidak Nkwocha berhasil membuka perspektif baru untuk dunia sepakbola yang lebih baik.

(atmaja wijaya/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network