Libero.id - Ketika baru menjadi pelatih di Manchester United dan masih berstatus caretaker pada Desember 2019, Ole Gunnar Solskjaer hanya membeli sedikit pemain, tapi mampu membuat fans bersemangat.
Salah satunya adalah kedatangan Noam Emeran, yang baru berusia 16 tahun. Dia datangkan dari klub Prancis, Amiens, dan menjadi pemain pertama yang berhasil bergabung ke Old Trafford era Solskjaer.
Saat itu, beberapa pendukung fanatik Setan Merah menjadi sangat bersemangat karena sanggup mengalahkan klub-klub besar seperti Paris Saint-Germain (PSG), dan Juventus dalam mendapatkan tanda tangan Emeran.
Setelah tampil di level timnas Prancis U-16, pemain lincah ini sangat diperhitungkan di tanah airnya. Dan, MU bukan satu-satunya yang melirik. Sejumlah raksasa Eropa lainnya juga tertarik mendatangkan Emeran. Tapi, dia memilih datang ke Inggris. Dia yakin akan mendapatkan pembinaan terbaik untuk memaksimalkan potensinya.
"Setelah berbicara dengan keluarga saya, saya pikir itu adalah pilihan terbaik atas apa yang mereka (MU) tawarkan untuk membantu mencapai tingkat atas," kata Emeran ketika itu, dilansir Le Courrier Picard.
Saat kedatangannya, Emeran sempat bertemu Wayne Rooney. Wazza mengajari Emeran beberapa trik hebat di sepakbola. "Dia memberi tahu saya bahwa seorang pemain membuat pilihan kariernya baik atau buruk berdasarkan tekadnya. Saya menyadari bahwa saya harus menuntut diri saya sendiri," tambah Emeran.
Saat beradaptasi dengan kehidupan dan budaya baru, seorang pesepakbola harus tetap fit. Tapi, suatu kesialan menimpan Emeran. Pada musim pertamanya di klub, dia terhambat oleh cedera dan kehilangan kepercayaan diri.
Meski awalnya mengecewakan, para pelatih junior MU sudah cukup melihat untuk memahami kemampuan yang dimiliki pemain sayap itu. Dia memiliki kaki kiri yang bisa diandalkan. Dia adalah ancaman saat berlari ke arah bek atau saat mengincar gawang lawan.
Tidak mengherankan jika dia diberi kontrak profesional, meski memiliki masalah di tahun pertamanya sebagai pemain. Menurut laporan, Emeran juga merupakan pengaruh besar dalam sesama wonderkid MU U-18, Hannibal Mejbri, yang memilih untuk bergabung dengan MU dari AS Monaco pada 2019 seharga 9 juta pounds (Rp176 miliar).
Namun, bagaimana kabarnya hari ini? Setelah berjuang sejak didatangkan Solskjaer, pemain sayap berbakat itu sekarang berusia 18 tahun. Dia beradaptasi dengan cepat dan saat ini dia menjadi bintang di MU U-18, dan diharapkan bisa masuk tim U-23 dalam waktu dekat.
Dengan kepercayaan yang didapat dari pelatih MU U-18, Neil Ryan, Emeran telah bersinar musim ini. Desember 2020, dia menjadi man of the match melawan Liverpool di Liga Premier U-18 setelah memberikan tiga assist dalam kemenangan 4-3 di AON Training Complex.
Kerja sama yang baik Bersama Charlie McNeill, Dillon Hoogewerf, dan Joe Hugill menjadi empat lini depan yang menakutkan dan telah membantu MU U-18 naik ke puncak klasmen Liga Premier U-18.
Emeran berhasil mencetak tiga gol dan lima assist dari 13 pertandingan, dan menjadi salah satu pemain yang lebih konsisten. Peluang di tim U-23 terbatas setekah hanya tampil dua kali dari bangku cadangan. Itu karena MU membiarkannya berkembang sesuai usianya.
(atmaja wijaya/anda)
Manchester United 
A Bournemouth 
Chelsea 
Opini