Libero.id - Laga perdana semifinal Piala AFF 2020 akan diawali dengan pertandingan antara Singapura menghadapi Indonesia pada hari Rabu (22/12/2021) di Stadion Nasional.
The Lions finis sebagai runner-up Grup A untuk mengamankan tempat mereka di empat besar untuk pertama kalinya sejak 2012 dan mereka berhasil menghindari pertandingan melawan sang juara bertahan, Vietnam, dengan pelatih Singapura, Tatsuma Yoshida mengatakan bahwa mereka tidak bisa meremehkan Indonesia.
“Kami harus siap menghadapi lawan mana pun dan kami tahu apa yang kami hadapi karena saya yakin Indonesia akan terus bermain sangat agresif seperti yang telah mereka lakukan sepanjang turnamen."
"Sayangnya kami kehilangan Shakir Hamzah dan Gabriel Quak karena cedera, tetapi kami memiliki cara bermain yang kami yakini. Kami harus mempercayai konsep tentang bagaimana kami ingin bermain dan mencoba mengalahkan mereka sebagai sebuah tim."
Penjaga gawang utama Singapura, Hassan Sunny menanggapi beberapa laporan ketidakpuasan dari sebagian masyarakat Singapura yang tampak kesal dengan penampilan Hariss Harun dkk dalam dua laga terakhir mereka.
“Saya terkejut dengan itu, tetapi saya yakin itu hanya minoritas kecil dan kami tidak bisa menilai semua penggemar dengan cara yang sama" ujar kiper berusia 37 tahun tersebut seperti dilansir dari affsuzukicup.com.
“Kami membutuhkan keuntungan karena kami bermain di kandang dan saya tahu bahwa dengan banyak penggemar Indonesia juga mungkin muncul, kami membutuhkan dukungan dari seluruh negeri.”
Evan Dimas dkk juga sukses kembali ke semifinal setelah gagal di edisi sebelumnya dengan pelatih Shin Tae-yong menyebut pertandingan besok sebagai 'final'.
“Untuk dua pertandingan pertama kami ingin meningkatkan tingkat kebugaran dan kohesi kami dan sejak saat itu kami seperti telah memainkan serangkaian final" ujar pria Korea Selatan tersebut.
“Itulah mentalitas yang harus kami miliki di setiap pertandingan ke depan dan saya sudah memberi tahu tim bahwa kami akan mendekati pertandingan ini seolah-olah ini adalah final.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini