Momen Lemparan Dalam Terburuk, Bukan Pratama Arhan atau Rory Delap

"Bahkan, anak SSB bisa melakukan jauh lebih baik. Cek videonya!"

Viral | 04 January 2022, 16:22
Momen Lemparan Dalam Terburuk, Bukan Pratama Arhan atau Rory Delap

Libero.id - Sebagai olahraga paling dramatis di dunia, sepakbola telah melahirkan banyak momen unik, konyol, penuh drama, atau yang mengundang gelak tawa. Momen tak terduga pada pertandingan sepakbola bisa terjadi dalam kondisi apapun, termasuk ketika pemain akan melakukan lemparan ke dalam.

Beberapa pemain yang mengambil tugas lemparan ke dalam, biasanya tak mau mengulur waktu. Lihat saja yang sekarang dilakukan Pratama Arhan atau Rory Delap. zaman dulu. Kedua pemain itu melakukan lemparan ke dalam dengan mencari rekannya yang berada di depan gawang lawan. 

Sayangnya tidak semua pemain memiliki kelebihan seperti Arhan atau Delap. Pemain Inggris, Ryan Bertrand, adalah satu-satunya pesepakbola profesional yang punya reputasi buruk dalam lemparan ke dalam.

Contohnya terjadi pada Desember 2017. Saat itu, mantan full back The Three Lions tersebut sedang bermain di Liga Premier membela Southampton melawan Bournemouth. Dan, kejadian memalukan ini lahir pada menit-menit akhir hasil imbang 1-1.

Entah sengaja atau tidak, Bertrand melakukan hal konyol yang tidak perlu. Dia mengambil bola dan mencoba melemparkannya ke lapangan.

Seperti yang ada dalam rekaman video yang viral, apa yang dilakukan Bertrand sebenarnya bukan lemparan ke dalam. Itu adalah lemparan yang sangat buruk. Itu karena bola tidak melaju ke sasaran, melainkan "terbang" ke atas kepala mantan pemain Chelsea itu.

Ketika menyadari bahwa kamera siaran langsung televisi sedang mengamati dengan cermat, pemain itu tersipu malu dan mengedipkan mata ke arah para penggemar Bournemouth yang ada di stadion. 

Kemudian, Bertrand menunjuk pergelangan tangannya seperti menunjuk arloji. Itu adalah bentuk bercanda di lapangan yang menandakan bahwa kesalahan lemparan ke dalam adalah tindakan yang disengaja untuk membuang-buang waktu di additional time babak kedua.

Dalam pertandingan yang masih mencatatkan skor 1-1, tentu saja alasan Bertrand itu tidak masuk akal. Tapi, sepakbola bisa dilakukan dengan momen-momen kecil yang lebih melegakan seperti itu.

Tim komentator dalam pertandingan itu, bahkan terlibat dalam kesenangan setelah kesalahan Bertrand. "Kamu bisa mengembalikan penghargaan Man of the Match itu. Pergi dan mainkan di bawah 10!" kata komentator pertandingan yang geram karena Bertrand baru saja diumumkan sebagai MOTM pada pertandingan tersebut.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network