45 Pemain Liga Laos Terlibat Match Fixing, FIFA Jatuhkan Hukuman Seumur Hidup

"Bobroknya sepakbola Laos..."

Viral | 10 January 2022, 15:38
45 Pemain Liga Laos Terlibat Match Fixing, FIFA Jatuhkan Hukuman Seumur Hidup

Libero.id - Sepakbola bukan cuma kalah dan menang, akan tetapi olahraga yang paling digemari oleh banyak orang ini mengusung nilai-nilai luhur yang syarat akan filosofi. Tentang sportivitas, semangat, kerja keras, kekompakan, dan lain seterusnya yang itu harus ditegakkan.

Sayangnya pilar-pilar filosofis dalam sepakbola itu harus tercederai karena beberapa perkara, misalnya pengaturan skor atau match fixing, sebuah upaya untuk memanipulasi pertandingan.

Dan dalam sejarahnya, ada banyak sekali kasus match fixing diantara yang paling sering disebut dan ditindak tegas ialah Calciopoli Serie A  pada tahun 2006 yang membuat Juventus harus terdegradasi.

Berkenaan dengan itu, belum lama ini kasus match fixing kembali terungkap, dan FIFA selaku induk sepakbola dunia memberi sanksi yang tidak tanggung-tanggung.

Sebab kasus match fixing yang melibatkan sepakbola Laos ini juga tidak tanggung-tanggung, dimana menurut laporan media Thailand, Ball Thai, ada 45 pemain yang berlaga di Liga Laos terlibat dalam skema dan eksekusi match fixing.

Dan hukuman yang diberikan oleh FIFA ialah melarang semua pemain yang terlibat untuk berkompetisi sepakbola secara profesional lagi selama seumur hidup.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Laos (LFF), Kanya Kaewman.

“Saat ini ada pesepak bola pria sebanyak 45 orang telah dilarang bermain sepak bola seumur hidup oleh FIFA, karena terlibat dalam pengaturan pertandingan yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun di banyak turnamen di tingkat nasional,” ujar Kaewman.

Namun sayangnya dalam laporan itu, tidak disebutkan secara rinci 45 nama pemain Laos yang mendapat hukuman dari FIFA. Begitu pula pada lahat mana mereka yang terlibat pangaturan skor. 

Sementara itu, diwartakan media Laos, The Laotian Times, Wakil Presiden Sepak Bola Laos, Khampeng Vongkhanty, menjelaskan bahwa tindakan 45 pemain tersebut telah menghancurkan masa depan mereka sendiri. Sekaligus mencoreng nama sepakbola Laos

"LFF menolak untuk menerima kembali ke-45 pemain tersebut, tidak peduli seberapa berbakatnya mereka," ujar Vongkhanty. 

Sepakbola Laos sendiri memang tak jauh-jauh dari match fixing dan Bahkan  sempat diisukan terlibat dalam beberapa match fixing termasuk saat perhelatan Piala AFF 2020 yang lalu.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network