Libero.id - Fernando Torres adalah satu striker terbaik yang pernah dimiliki The Reds. Striker asal spanyol itu diboyong Liverpool dari Atletico Madrid dengan biaya rekor klub sebesar 20,2 juta pounds (Rp 390 miliar).
Perekrutan itu menyusul kekalahan 2-1 di final Liga Champions dari AC Milan pada 2007.
Selama di Liverpool, mantan pemain timnas Spanyol itu berada di puncak kekuatannya di Anfield. El Nino mencetak 81 gol dalam 142 penampilan sebelum bergabung dengan Chelsea pada Januari 2011.
Tapi, striker itu bukan satu-satunya yang tiba di Liverpool musim panas itu. Terdapat 13 pemain lain yang direkrut The Reds menjelang musim 2007/2008.
Lalu, bagaimana karier mereka?
1. Emiliano Insua
Setelah bergabung dengan Liverpool dari Boca Juniors, Insua harus menunggu hingga musim 2009/2010 sebelum dia membuktikan dirinya sebagai pemain reguler tim utama.
Tetapi, bek kiri itu dianggap surplus oleh Roy Hodgson dan bergabung dengan Sporting Lisbon pada 2011 setelah dipinjamkan ke Galatasaray.
“Sangat menyedihkan bagi saya untuk pergi karena saya merasa sangat baik di Liverpool,” kata Insua kepada The Guardian pada 2019. “Saya ingin bertahan, tetapi Hodgson mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan bermain (di bawahnya). Saya masih muda dan saya ingin bermain, jadi saya pergi," tambahnya.
2. Andriy Voronin
Voronin hanya mencetak enam gol selama tiga tahun di Liverpool, jumlah yang dikalahkan Torres dalam 12 penampilan pertamanya untuk klub.
3. Yossi Benayoun
Meskipun secara verbal menyetujui kontrak jangka panjang baru dengan West Ham, Benayoun berubah pikiran dan menyelesaikan kepindahan 5 juta pounds (Rp 96 miliar) ke Liverpool.
Pemain timnas Israel itu sering menjadi pemain untuk acara besar dan mencetak 29 gol dalam 134 penampilan untuk The Reds, termasuk hat-trick di Liga Champions, Liga Premier, dan Piala FA.
“Saya membutuhkan pemain seperti (Yossi) dengan umpan berkualitas, selalu mencari striker,” kata Torres pada 2009. “Saya selalu mengatakan kepadanya bahwa jika saya menjadi pelatih, dia akan selalu bermain.” tambahnya.
Tapi, Benayoun tidak pernah cukup mendapat waktu bermain reguler di bawah Rafa Benitez. Dia kemudian memutuskan bergabung dengan Chelsea pada 2010.
4. Charles Itandje
Itandje bergabung dengan Liverpool dari Lens dan menjabat sebagai penjaga gawang cadangan Pepe Reina. Dia membuat tujuh penampilan di kompetisi Piala Liga.
Setelah bertingkah seperti orang idiot selama upacara peringatan 20 tahun bencana Hillsborough, dia tidak pernah bermain untuk klub itu lagi dan dibebaskan pada Desember 2010.
5. Sebastian Leto
Didatangkan dari klub Argentina, Lanus, seharga 1,85 juta pounds (Rp 35 miliar), Leto membuat dua penampilan di Piala Liga dan Liga Champions. Tetapi, dia gagal mendapatkan izin kerja yang diperlukan untuk tampil di Liga Premier.
“Saya kecewa dan itu mengejutkan karena dia adalah pemain yang telah bermain di Liga Champions dan berada di skuad Argentina untuk Olimpiade,” kata Rafa Benitez kepada situs resmi Liverpool pada 2008.
“Anda memiliki pelatih yang berbicara tentang seberapa bagus dia. Jadi, saya pikir sistemnya perlu diubah,” tambahnya.
Pemain sayap itu akhirnya pergi ke Yunani. Awalnya bergabung dengan Olympiakos dengan status pinjaman sebelum mengamankan perpindahan permanen ke Panathinaikos pada 2009.
7. Ryan Babel
Babel dianggap sebagai salah satu prospek paling cemerlang di Eropa ketika dia bergabung dengan Liverpool dari Ajax dalam kesepakatan 11,5 juta pounds (Rp 222 miliar).
Meskipun dia mencetak gol kemenangan akhir yang mengesankan melawan Manchester United, penyerang itu gagal memenuhi harapan dan akhirnya diturunkan ke Hoffenheim pada 2011.
“Saya pikir saya dilatih dengan buruk. Baik pelatih maupun staf pelatih tidak menasehati saya dengan baik. Saya berusia 20 tahun ketika saya pergi ke Liga Premier,” kata Babel kepada AS pada 2016.
“Ketika Anda berusia 20 tahun, Anda membutuhkan bantuan dari orang lain, Anda membutuhkan orang untuk berbicara dengan Anda. Tetapi, ketika saya pergi ke sana, tidak ada yang membantu saya. Saya sendirian, dan itu sulit bagi pemain muda mana pun,” tambahnya.
8. Damien Plessis
Baru berusia 19 tahun ketika bergabung dengan Liverpool, Plessis awalnya bermain untuk tim cadangan dan melakukan debut seniornya saat bermain imbang 1-1 di Arsenal pada April 2008.
Dia gagal memantapkan dirinya sebagai pemain reguler di tim, hanya membuat tujuh penampilan lagi sebelum menandatangani kontrak dengan Panathinaikos pada 2010.
9. Ryan Crowther
Crowther hanya memainkan dua pertandingan tim utama untuk Stockport County ketika Liverpool menandatangani pemain sayap seharga 300.000 pounds (Rp 5,8 miliar) pada 2007.
Dia tampil secara teratur untuk cadangan The Reds, tetapi tidak membuat penampilan senior dan meninggalkan Anfield dengan persetujuan bersama pada 2009.
9. Lucas Leiva
Sangat mudah untuk melupakan bahwa Lucas memiliki awal yang sulit untuk karier Liverpool, bahkan dicemooh pendukung tuan rumah menyusul hasil imbang 0-0 dengan Fulham.
Mantan pemain timnas Brasil ini membalikkan keadaan dan menjadi pahlawan kultus di Anfield, mencatatkan 346 penampilan selama 10 tahun di klub. Dia diizinkan bergabung dengan Lazio pada 2017 dan dengan cepat menjadi favorit penggemar di Roma.
10. Nikolay Mihaylov
Meskipun dikritik karena beberapa penampilan buruk di Levski Sofia, Mihaylov masih melakukan cukup banyak untuk menyelesaikan langkah mengejutkan ke Liverpool.
Setelah gagal mendapatkan izin kerja, sang kiper menghabiskan tiga tahun dengan status pinjaman di FC Twente sebelum menandatangani kontrak permanen dengan klub Belanda tersebut.
11. Krisztian Nemeth
Direkrut dari MTK Budapest, Nemeth diperkirakan akan memiliki masa depan yang cerah dan memenangkan penghargaan Pemain Cadangan Pemain Terbaik Liverpool di usia 18 tahun.
Setelah dipinjamkan ke Blackpool dan AEK Athens, sang striker bergabung dengan Olympiakos dengan kontrak permanen pada 2010. Dia hijrah ke Yunani karena tidak pernah tampil di tim utama The Reds.
“Mungkin itu tidak ditakdirkan untuk berhasil,” kata Nemeth kepada kami pada 2018. “Rafa pergi dan kemudian Roy Hodgson masuk, banyak pemain asing meninggalkan klub dan jelas bagi saya bahwa saya harus pergi.”
“Olympiacos membayar uang yang diinginkan Liverpool, jadi itu adalah keputusan saya dan klub. Mereka mencoba mendatangkan lebih banyak pemain Inggris dan lebih banyak lagi dari tim junior seperti Dani Pacheco dan pemain-pemain seperti itu saat itu.”
“Tapi, saya sangat berterima kasih kepada Liverpool. Saya belajar banyak. Begitulah cara saya belajar hidup tanpa keluarga. Itu adalah proses belajar yang luar biasa. Saya mengalami pasang surut, tetapi tetap positif. Fans dan klub luar biasa,” tambahnya.
12. Andras Simon
Simon mengikuti Nemeth dari Budapest ke Merseusdie dan kemudian menghabiskan 2009/2010 dengan status pinjaman di klub Spanyol, Cordoba CF. Dia juga gagal membuat penampilan senior untuk Liverpool dan mengakhiri kontraknya dengan persetujuan bersama pada Desember 2010.
“Rafa selalu baik kepada kami dan itu adalah hal besar bagi kami,” kata Simon pada 2018. “Kami selalu melihat pemain hebat ini di TV dan tiba-tiba kami bisa pergi ke sana dan berlatih bersama mereka,” timpalnya.
“Saya sudah menandatangani, tapi saya masih tidak percaya. Saya sangat termotivasi, saya tidak bisa menjelaskan betapa bahagianya saya saat itu. Saya tidak akan mengubahnya untuk apa pun. Jika saya berada di posisi yang sama lagi, tidak ada yang bisa meyakinkan saya untuk pergi ke tim ini atau tim itu sebagai gantinya,” tambahnya.
13. Peter Gulacsi
Ini adalah penandatanganan ketiga dari MTK Budapest, Gulasci awalnya bergabung dengan Liverpool dengan status pinjaman dan kemudian pindah permanen pada 2008.
Dia hanya sampai di bangku cadangan untuk The Reds, menghabiskan waktu dengan status pinjaman di Hereford, Tranmere, dan Hull sebelum pindah ke Red Bull Salzburg pada 2013. Sejak saat itu, Anda akan melihat dia bermain untuk RB Leipzig di Liga Champions.
(atmaja wijaya/yul)
Manchester United 
Opini