Cerita Pemain Metalist Kharkiv Asal Inggris Tentang Konflik Rusia-Ukraina

"Dia bermain di klub yang kotanya jadi medan peperangan."

Biografi | 25 February 2022, 09:18
Cerita Pemain Metalist Kharkiv Asal Inggris Tentang Konflik Rusia-Ukraina

Libero.id - Invasi Rusia ke Ukraina membuat beberapa pesepakbola ketakutan. Selain pemain-pemain Brasil di Shakhtar Donetsk yang minta dievakuasi, seorang pemain Inggris yang membela Metalist Kharkiv juga memiliki cerita lain. Dia adalah Kadeem Harris, eks pemain Cardiff City.

Harris datang ke Liga Premier Ukraina pada September 2021. Pemain sayap itu tercatat dalam sejarah sebagai pesepakbola Inggris di kompetisi negara tersebut. 

Awalnya, semuanya baik-baik saja. Meski masalah Ukraina dengan Rusia sudah berlangsung lama, Harris merasa tidak ada kemungkinan bentrokan bersenjata dalam skala besar. Jadi, dia tidak pernah cemas atau khawatir dengan keamanan dirinya bermain untuk Metalist.

Pemain berusia 28 tahun itu telah meninggalkan keluarganya di Inggris. Dia tidak bisa berbahasa Rusia atau Ukraina. Dia bermain di klub yang hanya ada tiga orang yang bisa bicara Bahasa Inggris. Jadi, bisa dibayangkan kesulitan hidupnya.

Kondisi semakin berat setelah kondisi tiba-tiba berubah dratis. Harris hidup di jantung konflik. Itu karena Kharkiv, tempat Melatist berasal, berbatasan langsung dengan Luhansk dan Donetsk. Bahkan, Rusia menargerkan Kharkiv untuk segera mengikuti jejak dua provinsi berbahasa Rusia itu untuk memberontak dari Ukraina.

"Saya baik-baik saja. Ketika saya berbicara dengan para pemain di sini tentang apa yang terjadi. Di sini awalnya tampak tidak ada kekhawatiran karena itu telah berlangsung selama bertahun-tahun. Itu apa yang saya dapatkan dari para pemain di sini," kata Harris kepada Wales Online.

"Jika sesuatu terjadi, ada langkah-langkah untuk saya dan pemain lain. Kami akan berada di penerbangan pertama pulang dengan aman. Masalah utama bagi saya adalah saya tidak ingin terjadi apa-apa, terlepas dari apakah saya aman atau tidak. Tapi, ada nyawa orang lain yang terancam," tambah Harris.

Sepuluh hari yang lalu, Kementerian Luar Negeri Inggris mendesak warga negara Inggris untuk keluar dari Ukraina karena ancaman invasi Rusia meningkat. Dan, sebuah keberuntungan bagi Harris karena saat ini sedang bersama Metalist berada di Antalya, Turki, untuk pemusatan latihan musim dingin.

Rencananya, Metalist akan kembali ke Ukraina dalam beberapa hari. Tapi, hanya beberapa jam setelah Wales Online melakukan wawancara jarak jauh dengan Harris, Presiden Vladimir Putin mengirim tentara menerobos perbatasan Ukraina.

"Ini adalah pembicaraan yang kami lakukan. Saya di Turki saat ini. Jadi, itu bukan sesuatu yang membahayakan. Ketika Pemerintah Inggris mengatakan saya harus pulang, saya punya waktu untuk melihat apakah ada sesuatu yang terjadi di Ukraina. Jika kondisinya kacau, saya pasti pulang," kata Harris.

Harris juga berpesan kepada orang-orang di Inggris untuk mendoakan warga Ukraina yang menjadi korban. Dia juga berharap keluarganya tidak terlalu cemas karena saat ini timnya sedang di luar negeri.

"Saya belum pernah melihat berita (perang di Ukraina) di Inggris. Tapi, saya bisa membayangkan jauh lebih menakutkan untuk menonton dari televisi. Jangan takut karena klub kami memiliki rencana lain jika kota kami diserang atau perang menghancurkan tempat kami," ungkap Harris.

Pertanyaan kemudian, bagaimana orang Inggris bisa bermain di Ukraina? Harris mengaku tidak tahu. Entah mengapa dia memiliki Metalist, meski sebenarnya mendapatkan banyak tawaran dari klub Jerman dan Turki.

"Ini klub besar dengan ambisi besar. Klub ini punya cukup banyak uang untuk dibuang (investasi). Klub ingin kembali ke panggung Eropa seperti tahun-tahun sebelumnya," kata pemain yang sudah mencetak dua gol dan satu assist dalam 13 pertandingan musim 2021/2022.

"Mereka memberi tahu saya tentang rencana tiga tahun untuk klub ketika saya menandatangani kontrak. Bermain di Eropa ada di dalamnya. Ketika saya mendengar semua itu, tidak perlu dipikirkan. Saya hanya ingin menjadi bagian dari itu," kata Harris.

"Singkatnya, saya berada di Inggris, saya melakukan debut ketika saya berusia 16 tahun dan saya tidak bermain secara konsisten selama 12 tahun. Saya bermain secara sporadis selama 10 tahun di Championship Division, saya juga memiliki tugas kecil di Liga Premier. Itu menjadi sedikit berulang," tambah Harris.

Metalist berhenti beroperasi pada 2016 karena kebangkrutan. Tapi, kemudian memulai dari Divisi II pada 2020/2021. Lalu, mereka langsung mendapatkan tiket promosi ke Divisi I musim ini. Jika mulus, musim depan Metalist bisa kembali ke Liga Premier Ukraina. 

Sebelum libur musim dingin, Metalist unggul 20 poin dari tim tempat ketiga dan 11 poin dari runner-up. Rencananya, 12 pertandingan sisa akan dimulai pada 1 Maret 2022. Tapi, invasi Rusia telah menyebabkan semua kompetisi olahraga ditunda satu bulan hingga kondisi normal kembali.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network