Libero.id - Sebuah rekaman lama yang baru saja ditayangkan Newell's Old Boys di media sosial viral. Video itu menunjukkan Lionel Messi saat berusia 9 tahun menghampiri pemain lawan yang kalah dalam sebuah pertandingan kanak-kanak. Banyak orang kagum karena fair play dan sportivitas sudah ditunjukkan La Pulga sejak bocah.
Megaintang Argentina itu memiliki rekor tujuh Ballon d'Or setelah 17 musim yang luar biasa di tim utama Barcelona. Selama karier, Messi mencetak 672 gol dalam 778 penampilan di semua kompetisi.
Kehebatan Messi sebenarnya sudah tampak sejak bocah. Sebelum menandatangani kontrak dengan Barcelona pada usia 13 tahun, kualitas olah bola La Pulga sudah terbukti di kampung halamannya, Rosario, Argentina. Pada usia enam tahun, dia menandatangani kontrak dengan Newell's.
Selama enam tahun bermain dan menimba ilmu di sana, Messi mencetak hampir 500 gol. Semua orang tahu dia ditakdirkan untuk menciptakan hal-hal besar pada masa depan.
Meski menjadi pemain terbaik setiap kali turun ke lapangan, Messi kanak-kanak juga memiliki sikap yang sangat rendah hati. Buktinya, sebuah rekaman video dari 1997 menunjukan salah satu momen pascapertandingan pada sebuah turnamen kanak-kanak di Peru.
Ketika itu, Messi baru saja membantu Newell's memenangkan final dengan mencetak hattrick. Setelah pertandingan, Messi dan rekan satu timnya merayakan kemenangan. Mereka melompat kegirangan layaknya sedang memenangkan Piala Dunia.
Tapi, ternyata mereka tidak merayakannya berlama-lama setelah melihat lawan yang bersedih karena kalah. Bahkan, ada yang terlentang di lapangan.
Melihat pemandangan itu, Messi yang mengenakan nomor punggung 10, segera berlari untuk menghibur pemain tersebut. Hebatnya, inisiatif Messi langsung ditiru rekan lainnya. Lawan dibantu berdiri, dihibur, dan dibisikkan kata-kata penyemangat. Itu adalah pertunjukan sportivitas yang fantastis.
Aksi Messi semakin sempurna karena menyelesaikan turnamen sebagai pencetak gol terbanyak dengan 10 gol. Dan, tentu saja yang paling penting bagi pemain level kanak-kanak adalah sportivitas, fair play, dan menghargai pemain yang kalah dengan tidak merayakan kemenangan secara berlebihan. Salut!
(diaz alvioriki/anda)
Opini