Libero.id - Keputusan Shin Tae-yong dan PSSI menyelenggarakan pertandingan uji coba melawan Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Rabu (1/6/2022), sempat menuai pertanyaan. Pasalnya, dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2023, lawan terberat Indonesia adalah dua tim Arab, Kuwait dan Yordania. Bukan Asia Selatan, Nepal.
Agenda FIFA matchday kali ini benar-benar dimanfaatkan PSSI untuk pertandingan uji coba internasional. Selain meningkatkan poin, ini juga menjadi ajang pemanasan sebelum menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2023.
Jika untuk mengejar poin FIFA, menghadapi Bangladesh, cukup masuk akal. Mereka adalah tim dengan kekuatan sepakbola yang ada di bawah Indonesia. Ini berarti kemungkinan pasukan Garuda mendapatkan kemenangan terbentang sangat luas di depan mata.
Tapi, jika alasannya persiapan Kualifikasi Piala Asia 2023, pemilihan Bangladesh layak dipertanyakan. Pasalnya, dalam grup yang akan bertanding di Kuwait City, lawan terberat adalah dua tim Timur Tengah. Mereka adalah tuan rumah Kuwait dan Yordania. Bukan tim Asia Selatan tetangga Bangladesh, Nepal.
Pertanyaan itu kemudian terjawab saat sesi konferensi pers resmi jelang pertandingan, Selasa (30/5/2022) siang di Bandung. Shin Tae-yong memberikan jawaban yang jelas, meski sebenarnya masih bisa diperdebatkan.
"Tujuan pertandingan ini (melawan Bangladesh) adalah menguji kekompakan para pemain. Kami ingin melihat organisasi tim seperti apa. Apalagi kami akan melawan Kuwait dan Yordania," ujar Shin Tae-yong dalam sesi yang ditayangkan Instagram resmi PSSI itu.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga memastikan Egy Maulana Vikri belum bisa bermain karena tidak 100 persen bugar. Itu akibat pertandingan melawan Thailand di SEA Games 2021. "Iya, Egy tidak akan main memelawan Bangladesh. Masih cedera," kata Shin Tae-yong.
(andri ananto/anda)
Opini