Libero.id - Menjadi penyerang yang paling diincar oleh klub besar Eropa sejak bermain untuk Red Bull Salzburg, Haaland lebih memilih untuk pindah ke Dortmund pada jendela transfer musim dingin lalu. 

Di Signal Iduna Park, Haaland berhasil mencetak 16 gol dalam 17 pertandingan di semua kompetisi, dan musim ini. 

Kendati secara individu raihannya begitu mengesankan, pemain berusia 19 tahun ini sangat ingin bisa memenangkan gelar bersama Die Borussen.

"Saya ingin mencapai sesuatu dengan BVB," ujarnya kepada Westdeutsche Allgemeine Zeitung.

"Tidak selalu hanya urutan kedua, tetapi juga untuk memenangkan gelar jika memungkinkan. Kita harus menetapkan tujuan yang ingin kita capai. Saya telah menandatangani kontrak jangka panjang di sini dan baru saja tiba di sini, jadi saya tidak berpikir untuk meninggalkan klub lagi."

Dortmund yang dalam beberapa musim terakhir selalu menjadi runner-up harus mengelus dada lagi usai kalah secara dramatis dengan skor 1-0 dari Tim Bavaria pada akhir Mei lalu  saat derby bertajuk der klassiker terjadi.

"Sayangnya, kami juga kehilangan kedua pertandingan karena Bayern," lanjut Haaland.

"Tanpa poin-poin ini, sangat sulit untuk berakhir di depan mereka karena kekuatan mereka. Kami yang kedua dan senang dengan itu, tapi tentu saja kami ingin menjaga balapan dengan Bayern tetap terbuka lebih lama."

Terkait banyaknya tudingan miring soal Lucien Favre, nyatanya Michael Zorc selaku Direktur Olahraga BVB, merencanakan untuk memperpanjang kontrak pria Swiss tersebut. Secara statistik, memang mantan pelatih Borussia Monchengladbach itu memilik rasio kemenangan yang lebih tinggi daripada Jurgen Klopp, Thomas Tuchel dan Ottmar Hitzfeld ketika menangani Dortmund, yakni 65 % - dan Haaland bersyukur karena dilatih olehnya.

"Jelas, dia banyak membantu saya untuk menjadi lebih baik," ujar Haaland.

"Saya telah mencetak banyak gol di level yang lebih tinggi dari sebelumnya dan kami telah memenangkan banyak pertandingan bersamanya, sebagai sebuah tim."