Sial, Flare dan Spanduk Provokatif Bikin Bali United Didenda AFC Hampir Rp 500 Juta

"Yang terlihat keren di liga indonesia ternyata buruk di ajang internasional.."

Berita | 31 August 2022, 12:05
Sial, Flare dan Spanduk Provokatif Bikin Bali United Didenda AFC Hampir Rp 500 Juta

Libero.id - Bandel. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan tipikal suporter Indonesia yang menyalakan flare padahal larangannya berikut denda juga sudah kerap diingatkan.

Dalam banyak kesempatan suporter Indonesia baik klub maupun Timnas Indonesiaseringkali merasa gagah dengan membuat asap dan percikan api yang membuat pedih mata. Belum lagi bentangan spanduk yang tak sedikit memuat kata-kata provokatif.

Dalam pada itu, komite disiplin (Komdis) konfederasi sepakbola Asia (AFC), Komdis AFC  menjatuhkan denda total denda $30 ribu atau sekitar Rp 500 juta akibat ulah suporter Bali United yang menyalakan flare dan bentangan spanduk provokatif dalam pertandingan Piala AFC 2022.

AFC menganggap ulah suporter selama dan selepas laga sebagai sikap yang tidak pantas. Seperti yang diketahui, Bali United sempat menjadi tuan rumah Grup G Piala AFC 2022, menjamu klub Malaysia Kedah Darul Aman FC, Visakha FC (Kamboja), dan Kaya FC-Iloilo (Filipina).

“Pendukung tuan rumah menyalakan sekitar 30 suar api, enam bom asap dan sepuluh kembang api di akhir pertandingan. Ini dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas,” pernyataan Komdis AFC.

Tidak cuma itu, catatan komdis AFC terhadap buruknya perilaku suporter atau katakanlah oknum suporter Bali United ternyata lebih buruk lagi.

“Pendukung tuan rumah melepas 86 petasan roket, melempar sepuluh botol air yang terisi sebagian, 40 tisu toilet, 20 suar, enam bom asap, dan sepuluh kembang api ke area sekitar lapangan permainan pada akhir pertandingan. Ini dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas.”

“Pendukung tuan rumah memasang dua spanduk yang menghina, suatu perbuatan yang tidak patut. "

Istilah kata, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Bali United sendiri gagal melaju ke babak semi-final zona ASEAN, karena hanya menduduki peringkat tiga klasemen akhir. Kegagalan itu diikuti sanksi dari Komdis AFC.


"Tergugat (Bali United) gagal memenuhi kewajibannya untuk mengambil setiap tindakan pencegahan keselamatan sesuai regulasi selama pertandingan, dan gagal memastikan ketertiban di stadion dan lingkungan sekitarnya.”

Komdis AFC memerintahkan Bali United untuk membayar denda tersebut 90 hari setelah keputusan ini dikeluarkan.

Kalau sudah begini apa suporter mau ikut menanggung denda klub? Semoga bisa dijadikan bahan pelajaran.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network