Ironi Mesut Oezil: Gaji Rp 6,5 M per Pekan, Jarang Dimainkan, Tapi Statistiknya Terbaik

"Tidak disangka jika secara statistik Oezil masih gelandang serang terbaik di Arsenal."

Berita | 29 July 2020, 08:07
Ironi Mesut Oezil: Gaji Rp 6,5 M per Pekan, Jarang Dimainkan, Tapi Statistiknya Terbaik

Libero.id - Bintang Arsenal, Mesut Oezil memang telah kehilangan posisi di tim utama, namun ternyata gelandang asal Jerman tersebut memiliki statistik yang lebih baik dari rekan-rekannya.

Oezil sejatinya merupakan seorang gelandang serang berkualitas yang menjadi jantung permainan Arsenal dalam beberapa musim terakhir, namun perannya musim ini mulai berkurang.

Praktis sejak musim Liga Inggris kembali dimulai, pemain 31 tahun itu belum dimainkan lagi oleh Mikel Arteta, terakhir Oezil bermain kala Arsenal menghadapi West Ham United pada 7 Maret 2020.

Meski begitu, ternyata Oezil lebih unggul dari rekan-rekannya dalam hal created chance atau menciptakan peluang.

Memang setelah Oezil tak dimainkan kembali, Arsenal terlihat sangat kesulitan dalam membuat peluang sekalipun saat mereka berhasil mempecundangi Liverpool dan Manchester City.

Pola permainan Arsenal cenderung monoton dan hanya menunggu lawan tanpa mampu mengambil alih permainan dan menciptakan banyak peluang.

Meski minim mendapat kesempatan bermain, ternyata Oezil mampu mengoleksi 52 created chance, bahkan torehan itu mengungguli seorang Nicolas Pepe yang merupakan pemain termahal Arsenal sepanjang sejarah.

Pepe yang kerap dimainkan Arteta di sisi kanan ternyata hanya mampu membuat 48 created chance.

Di urutan ketiga ada pemain muda berbakat, Bukayo Saka yang berhasil menghasilkan 41 created chance, sementara Dani Ceballos mengantongi 37 created chance.

Absennya Mesut Oezil nampaknya membuat Arsenal menjadi minim kreativitas sehingga gol yang bersarang ke jala lawan pun menjadi minim.

Oezil mungkin telah kehilangan kecepatannya, namun dalam urusan visi dan kreativitas, mungkin ia masih menjadi yang terbaik di Arsenal saat ini mengingat belum ada gelandang serang Arsenal yang selevel dengannya saat ini.

Terakhir Arsenal gagal mencetak gol ke gawang Aston Villa, bahkan tak ada satupun shot on target sehingga membuat Arsenal harus bertekuk lutut dari Aston Villa dan memupuskan harapan the Gunners untuk berlaga di ajang Eropa melalui jalur liga.

Kini Arsenal hanya menggantungkan harapannya di final Piala FA kala berhadapan dengan Chelsea, jika menang maka Arsenal akan mendapatkan tiket ke Europa League musim depan.

GAJI TERTINGGI

Nasib Mesut Oezil semakin tidak menentu setelah dibekukan dari skuat Arsenal dan gelandang asal Jerman itu sudah tidak bermain untuk sejak kompetisi Liga Premier Inggris bergulir kembali bulan lalu dan ia tidak dilibatkan saat Arsenal menang 3-2 atas Watford, Minggu (26/7).

Pelatih Mikel Arteta enggan membahas tentang nasib pemain berusia 31 tahun tersebut di depan umum. Arteta beralasan bahwa ia tidak memainkan Oezil dalam pertandingan pertama melawan Manchester City karena alasan taktis.

Arteta juga mengungkapkan bahwa Oezil tidak tampil di laga-laga berikutnya karena mengalami cedera punggung. Selain karena performanya yang tidak kunjung membaik, mental Ozil juga sempat terguncang karena hampir menjadi korban perampokan di pusat Kota London.

Saat posisi pelatih diambil alih Mikel Arteta pada Desember 2019, situasi dan performa Oezil sempat membaik. Namun, sejak akhir Desember 2019 hingga pertengahan 2020, Oezil hanya mencatatkan 12 penampilan bersama The Gunners.

Seperti yang diketahui, Ozil adalah pemain dengan bayaran tertinggi di Arsenal dengan gaji 350.000 poundsterling (sekitar Rp 6,54 miliar) per pekan dan kontraknya hanya tersisa satu tahun.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network