Gagal di Piala Dunia 2022, Spanyol dan Luis Enrique Sepakat Berpisah

"Finalis UEFA Nations League jadi prestasi terbaik Luis Enrique."

Biografi | 08 December 2022, 19:31
Gagal di Piala Dunia 2022, Spanyol dan Luis Enrique Sepakat Berpisah

Libero.id - Kegagalan Spanyol ke perempat final Piala Dunia 2022 berbuntut panjang. Hanya beberapa hari setelah dikalahkan Maroko, Asosiasi Sepakbola Spanyol (RFEF) dan Luis Enrique sepakat berpisah.

Luis Enrique Martinez Garcia menukangi tim nasional Spanyol pertama kalinya pada 9 Juli 2018 menggantikan Fernando Hierro, yang gagal di Piala Dunia 2018. Tapi, karena mengurus anaknya yang menjalani perawatan kanker, mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu mundur, beberapa bulan kemudian.

Setelah anak perempuannya meninggal, Luis Enrique memutuskan kembali menukangi La Furia Roja. Dia mengambil alih kemudi Robert Moreno, yang sebelumnya jadi asisten pelatih Spanyol.

Pada periode pertama, Luis Enrique memimpin Spanyol menjalani delapan pertandingan internasional. Hasilnya, enam kemenangan dan dua skor imbang didapatkan. La Furia Roja mencetak 21 gol dan menderita sembilan gol.

Sementara pada periode kedua yang lebih panjang, mantan pelatih Barcelona itu menjalani 39 pertandingan dengan 20 kemenangan, 14 skor imbang, dan lima kekalahan. Ada 76 gol yang dihasilkan dengan 28 kemasukan, serta membawa Spanyol mencapai semifinal Euro 2020 dan final UEFA Nations League 2020/2021.

Namun, hasil mengecewakan di Piala Dunia 2022 membuat Luis Enrique akhirnya kehilangan posisinya di tim nasional. Pria berusia 52 tahun itu terpaksa berhenti.

"RFEF ingin mengucapkan terima kasih ke Luis Enrique dan staf pelatinya yang memimpin timnas Spanyol dalam beberapa tahun terakhir. RFEF dengan penuh semangat mendoakan yang terbaik untuk Luis Enrique dan timnya dalam proyek profesional mereka di masa depan," bunyi pernyataan resmi RFEF.

"Pelatih mendapatkan cinta dan kekaguman dari rekan-rekannya di tim nasional dan seluruh anggota RFEF. Ini akan selalu menjadi rumahnya," lanjut pernyataan otoritas tertinggi sepakbola Negeri Matador.

Dengan kekalahan dari Maroko pada adu penalti, setelah sebelumnya dikalahkan Jepang dan imbang dengan Jerman, RFEF memang tidak punya opsi lain. Dengan status Spanyol sebagai juara Piala Dunia 2010, kegagalan di Qatar sangat menyakitkan dan diluar ekspektasi.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network