Mengenal Pedro, Nomor 9 Terbaru Brasil Buangan Fiorentina

"Pada 2018 dia nyaris bergabung ke Real Madrid. Hanya tinggal tanda tangan tetapi kemudian gagal. Sekarang menjadi mesin gol Flamengo."

Biografi | 11 November 2020, 23:17
Mengenal Pedro, Nomor 9 Terbaru Brasil Buangan Fiorentina

Libero.id - Semenjak mundurnya Ronaldo Luis Nazario, Brasil selalu kesulitan mendapatkan pemain dengan nomor punggung 9 secara permanen. Nomor punggung yang selalu akrab untuk striker tajam haus gol itu secara bergiliran dipakai antara lain Vagner Love, Leandro Damiao, Grafite, Alexandre Pato, Diego Tardelli, Jonas, Luiz Adriano, dan Ricardo Oliveira.

Mereka hanya mendapatkan 34 gol dari 119 caps di antara deretan nama tersebut. Angka yang menunjukkan mereka bukanlah pewaris Ronaldo.

Kemudian pelatih Tite mengenalkan Gabriel Jesus untuk nomor 9. Namun demikian, Gabriel Jesus juga belum terlalu stabil dan harus bersaing dengan Roberto Firmino maupun Richarlison.

Selain kemampuan mencetak gol, kriteria menjadi striker Brasil juga keserasian dengan link penting lainnya seperti Neymar dan Philippe Coutinho.

Di tengah perdebatan itulah muncul nama baru calon pemakai nomor 9 Brasil. Dia adalah Pedro Guilherme Abreu dos Santos atau biasa dikenal Pedro.

Perjalanan karier Pedro penuh liku-liku, meskipun dia baru berusia 23 tahun. Bintang Flamengo, yang mencetak sepuluh gol dalam 18 pertandingan musim ini, telah merasakan manisnya kesuksesan dan pahitnya kekecewaan dalam ukuran yang hampir sama.

Striker tersebut baru saja dipanggil ke skuad senior Brasil dan memakai seragam No 9 yang didambakan, tetapi perjalanannya tidak selalu mulus.

"Saya bergabung dengan Flamengo pada usia delapan tahun dan menggabungkan sepak bola futsal dan sepakbola lapangan sampai dilepaskan pada usia 14," kata Pedro. "Saya tidak memiliki klub untuk sementara waktu sampai pada usia 16, saya menandatangani kontrak dengan Duquecaxiense di Serie C," kenangnya di Canal Zico 10.

Setelah menjadi juara dan pencetak gol terbanyak dengan Duquecaxiense, dia akhirnya bergabung dengan klub rival Fluminense setelah periode trial yang lama. "Saya trial selama empat bulan dan, pada usia 18, saya mencapai tim utama Fluminense," kata Pedro.

Dia melakukan debutnya di Fluminense. Dalam performa yang tak terduga, timnya mampu menang atas Flamengo pada 2016 dan pada 2018 dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Liga Brasileirao. Sedihnya, dia sempat mengalami cedera di tengah musim. Dia harus absen tujuh bulan karena cedera ligamen sehingga menggagalkan panggilan pertamanya ke tim nasional senior.

Lebih sedih lagi, dia juga gagal pindah ke Real Madrid asuhan Julen Lopetegui. “Saat itu, kami telah mencapai kesepakatan dengan Real Madrid. Kami telah berbicara dengan keluarganya dan Fluminense. Satu-satunya yang hilang adalah tanda tangannya,” kenang agen Marcio Giugni.

Kesempatan untuk pindah ke Eropa

Peluang untuk pindah ke Eropa muncul kembali pada musim panas berikutnya dan dia menandatangani kontrak dengan Fiorentina pada September 2019 dengan harga 11 juta euro. Namun, peluang sulit didapat di Serie A, dan pada Januari 2020 ia dikirim kembali ke Brasil, dengan status pinjaman di Flamengo.

Klub yang merupakan cinta pertamanya dan kemudian melepasnya kini menjadi penyelamatnya. Dengan 20 gol dalam 37 pertandingan, Pedro mendapatkan panggilan timnas dan Flamengo sangat ingin membuat kesepakatan peminjamannya berubah menjadi permanen.

Pedro bukanlah model striker Brasil yang khas - Romario, Bebeto atau Ronaldo - yang punya skil Samba dan oportunis. Dia lebih mirip dengan penyerang tengah klasik yang tahu bagaimana menggunakan badan dan kekuatan fisiknya untuk menguntungkan timnya dan menarik posisi para bek lawan.

Dia bisa menahan bola, bermain dengan membelakangi gawang dan punya link up bagus dengan lini tengah. Dia juga bisa bertindak sebagai titik fokus dalam serangan. Dia menjadi model striker yang jarang dimiliki Brasil di era sepakbola modern.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network