Ini Satu-Satunya Pemain Milan Tampil Tanpa Henti Sepanjang Musim Ini

"Dia tampil dalam semua 19 laga yang sudah dijalani Milan sejak menit awal."

Biografi | 03 December 2020, 11:58
Ini Satu-Satunya Pemain Milan Tampil Tanpa Henti Sepanjang Musim Ini

Libero.id - Tidak diragukan lagi kedatangan kembali Ibrahimovic di San Siro telah menyedot perhatian media, Ibra kerap tampil di headline surat-surat kabar olahraga, baik cetak ataupun online. Pesepakbola asal Swedia yang kini telah menginjak usia 39 tahun adalah seorang veteran dengan jam terbang tinggi.

Ibra memang tak jarang menuai pujian sana sani, itu wajar belaka dan dianggap sebagai ‘bayaran’ atau cermin dari penampilan impresifnya di atas lapangan hijau, dan jiwa, karisma serta kualitas kepemimpinan di luar lapangan yang tak terbantahkan.

Tetapi berbeda halnya dengan pesepakbola veteran yang satu ini, ialah Simon Kjaer. Begitulah, lain Ibra lain pula Simon Kjaer, pesepakbola berusia 31 tahun yang kurang terkenal itu secara luas dianggap oleh para penggemar AC Milan tidak cocok mengenakan ban kapten di lengannya.

Riwayat Simon Kjaer

11 hari setelah kembalinya Ibrahimovic, Kjaer tiba dengan status pinjaman pada Januari yang lewat, tentu dengan kemeriahan yang jauh lebih sedikit daripada King Ibra.

Dan para penggemar bertambah kaget ketika Simon Kjaer pada akhirnya dipermanenkan. Mengingat Kjaer adalah sosok bek tua, meski pengalamannya malang melintang dan telah bermain di enam liga berbeda di seluruh Eropa.

Tetapi reputasinya tak cukup meyakinkan. Kjaer  baru bergabung dengan Atalanta empat bulan sebelumnya dengan status pinjaman dari Sevilla, namun gagal tampil impresif, hanya tampil dalam enam pertandingan. Tiba-tiba saja nasib membawanya pada kesepakatan pinjaman enam bulan ke AC Milan.

Mula-mula Kjaer dipilih sebagai alternatif untuk pelapis atau mitra defensif  Alessio Romagnoli dan Matteo Musacchio. Tetapi nama paling belakang itu cedera cukup lama. Nasib baik berpihak pada Kjaer. Nama dia langsung dimasukkan ke dalam starting line-up.

Penampilan debutnya cukup menggembirakan, di mana ia berhasil membawa klub barunya itu dalam kemenangan 3-0 di Coppa Italia atas SPAL. Sejak itu, pelatih mulai menaruh kepercayaan pada Kjaer.

Atributnya sebagai bek lumayan membantu pertahanan Milan, Kjaer dinilai punya kesadaran posisi yang baik dan kemampuan udara yang mengesankan. Pesepakbola yang berposisi sebagai bek tengah ini cukup mobile dan kerap terlibat dalam setiap permainan passing AC Milan.

Pelan-pelan Kjaer mulai jadi sosok yang andal di jantung pertahanan Milan dengan membentuk kemitraan yang kuat bersama Romagnoli.

Dan setelah kehilangan Romagnoli karena cedera pada tahap akhir musim lalu, Kjaer mengambil alih posisi sebagai pemimpin pertahanan lini belakang Milan sambil menggunakan pengalamannya yang luas untuk membimbing dan langsung menggantikan mitra defensif Matteo Gabbia yang sepuluh tahun lebih muda.

Singkatnya, Kjaer kini jadi roh lini belakang AC Milan. Terutama pasca-lockdown ia selalu tampil maksimal dan konsisten. Itulah yang pada akhirnya membuat Rossoneri membeli bek tersebut langsung dari klub induknya, Sevilla pada bulan Juli lalu dengan harga 3,5 juta pounds. Secara finansial, meski di tengah pandemi, untuk selevel AC Milan, jelas tak begitu masalah.

Dalam 39 pertemuan yang dimainkan di semua kompetisi sejak kedatangannya pada Januari, Kjaer hanya melewatkan empat pertandingan, dan hasilnya Milan selalu kalah di pertandingan tersebut.

Dan musim ini, Kjaer menjadi bek yang paling banyak dimainkan di skuad Milan, dan satu-satunya pemain yang memulai 19 laga AC Milan musim ini dari awal. Sembilan pertandingan Serie A serta empat pertandingan penyisihan grup Liga Europa dari awal dan tiga laga kualifikasi.

Dengan pengalamannya yang luas, disiplin bermain Kjaer kini jadi lebih rapi.

Jelas sudah, kemampuan kepemimpinan Kjaer bisa dilacak dan kini di AC Milan agaknya tak dapat diganggu gugat, di satu sisi cederanya Musacchio atau Leo Duarte adalah berkah sendiri bagi karier Kjaer di San Siro.

Kjaer kini benar-benar mengatur pertahanan dan mengarahkan permainan dari belakang. “Ya, saya melihat diri saya sebagai pemimpin di lapangan dan dalam pelatihan,” kata Kjaer dalam wawancara baru-baru ini.

“Saya memperhatikan yang lain dan coba membantu. Saya selalu mencoba untuk memimpin dengan memberi contoh, saya membuat diri saya didengar. Dan saya mencoba menyampaikan pesan kepada pemain termuda, karena selama bertahun-tahun saya telah belajar bahwa kami tidak boleh puas,” ujarnya lagi.

Penampilan mengesankan Kjaer telah memicu pembicaraan tentang perpanjangan kontrak hingga 2022. Kjaer adalah sosok baru yang  berpengaruh di lapangan.  Kehadirannya selalu memastikan stabilitas sebagai upaya Milan untuk melanjutkan rekor impresif mereka musim ini.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network