Kisah Menggetarkan Axel Tuanzebe, Datang dari Kongo Usia 4 Kini Masuk Book of Records

"Axel Tuanzebe menjadi inspirasi para remaja dunia, khususnya asal Afrika. Dikenal karena pintar dan cerdas di sekolah."

Biografi | 31 January 2021, 01:37
Kisah Menggetarkan Axel Tuanzebe, Datang dari Kongo Usia 4 Kini Masuk Book of Records

Libero.id - Axel Tuanzebe belakangan ini menarik perhatian para penggemar sepak bola. Pemain asal Republik Kongo itu mencuri perhatian ketika dirinya didapuk sebagai kapten Setan Merah saat menghadapi Rochdale pada babak ketiga Piala Liga Inggris.

Capaian ini menjadi kisah menarik bagi Tuanzebe, pemain yang dapat mewujudkan mimpinya bermain di Theatre of Dreams hingga menjadi kapten di sana. Cerita ini menjadi kisah menginspirasi, terutama kepada anak-anak muda di Afrika.

Mereka layak mengidolakan Tuanzebe merujuk sepak terjangnya dalam merintis karier sebagai pesepak bola profesional. Tuanzebe lahir di Bunia, Rep Kongo, 14 November 1997. Dia kemudian pindah ke Inggris saat berusia empat tahun. Tuanzebe ikut bersama orang tuanya yang bermigrasi ke utara untuk mencari kehidupan lebih baik.

Karena kegemarannya bermain bola sejak usia dini, Tuanzebe mendapat kesempatan menimba ilmu di akademi Setan Merah. Momen itu terjadi empat tahun, atau saat Tuanzebe berusia delapan tahun, setelah kehadirannya di Kota Pelabuhan tersebut.

Meski mendapatkan kepercayaan bermain di akademi MU, Tuanzebe masih memprioritaskan pendidikan di atas segalanya. Terbukti, dia rajin bersekolah di St Cuthbert's RC High School.

Di sekolah tersebut, Tuanzebe ditunjuk sebagai kapten tim sepak bola kelas 7 hingga membawa sekolahnya tampil di final Piala Sekolah Nasional Inggris di Stamford Bridge pada 2009. Prestasi itu membuat Tuanzebe mendapat penghargaan dari Walikota Rochdale dengan memberikannya penghargaan Sports Boy of the Year.

Tuanzebe tercatat sebagai siswa teladan hingga mendapatkan ijazah GCSE (General Certificate of Secondary Education) dengan nilai A. Nilai plus akademis ternyata dibarengi Tuanzebe melalui performa apik di lapangan.

Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Tuanzebe mencapai prestasi luar biasa saat dia turun membela MU melawan Rochdale dalam pertandingan Piala Liga pada 2019. Saat itu, dirinya mengenakan ban kapten - mengungguli pemain senior dan kenamaan dunia seperti Paul Pogba, Sergio Romero, Phil Jones, dan Jesse Lingard.

Dia tidak hanya menjadi pemain termuda yang ditunjuk sebagai kapten tim sejak Norman Whiteside pada 1985, pada usia 21 tahun, Tuanzebe juga mengukir namanya sebagai pemain MU yang mampu memakai ban kapten di setiap level usia.

“Axel (Tuanzebe) sedang dalam proses menjadi kapten. Dia adalah seorang pemimpin,” ujar Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer kepada TalkSport. “Kami menyadari bisa memberikannya (ban kapten) kepada Sergio (Romero). Kami juga bisa memberikannya kepada Paul (Pogba), itu tidak masalah karena mereka pernah menjadi kapten sebelumnya. Itu hanya cara memberitahu Axel bahwa kita mempercayainya,” papar Solskjaer.

Perjuangan Menembus Tim Utama

Tuanzebe melakukan debut pertamanya menghadapi Wigan Athletic dalam kemenangan 4-0 di Piala FA 2017. Sementara di level senior, Tuanzebe menjalani laga pertamanya saat kalah dari Arsenal, 0-2, empat bulan kemudian.

Karena kurang mendapatkan kesempatan bermain di Old Trafford, Tuanzebe kemudian dipinjamkan ke Aston Villa. Dia menjadi pahlawan kemenangan The Villans ketika membawa mereka promosi ke Liga Premier pada 2019.

Tuanzebe kemudian kembali ke Old Trafford. Dia diharapkan mampu bersaing di  tempat utama. Namun, serangkaian cedera yang mengganggu membuatnya kembali harus tersingkir. Tuanzebe hanya bermain sepuluh kali di semua kompetisi musim lalu.

“Kami tahu ketika Anda pergi melawan tim seperti ini, melawan pemain seperti Neymar dan Mbappe, pemain top dunia, kami harus bertahan dengan baik,” cetus Solskjaer. “Terkadang Anda harus bersaing adu lari dengan Mbappe dan Anda harus berlari bersamanya, tapi kami mengenal kualitas Axel. Dia adalah bek terbaik,” tutur pelatih asal Norwegia itu.

Pernyataan Solskjaer makin menguatkan kualitas Tuanzebe, terlebih pemain berusia 23 tahun ini masuk dalam buku Guinness Book of World Records. Momen itu terjadi saat dirinya menjalani tur pramusim MU ke Los Angeles pada 2018. Dia saat itu menjadi pemenang saat mengikuti permainan Hungry Hippos setelah menyelesaikan laga dengan waktu 17,37 detik.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network