4 Fakta Miftah Anwar Sani, Eks Persita yang Merumput di Sloboda Tuzla Bosnia

"Jika melihat sekilas, wajah Miftah sangat mirip dengan Son Heung-min. Dijuluki Son Heung-min dari Indonesia"

Biografi | 18 February 2021, 13:59
4 Fakta Miftah Anwar Sani, Eks Persita yang Merumput di Sloboda Tuzla Bosnia

Libero.id - Miftah Anwar Sani tiba-tiba menjadi perbincangan warga dunia maya. Penyebabnya, kontrak yang didapatkan dari klub Liga Premier Bosnia Herzegovina, Sloboda Tuzla. Publik terkejut karena full back berusia 25 tahun itu bukan pemain terkenal layaknya Egy Maulana Vikri atau Witan Sulaiman.

Kabar ketertarikan Sloboda kepada Miftah sebenarnya sudah berhembus sejak Januari 2021. Saat itu, sejumlah media mainstream maupun media sosial memberitakan pemain Persita Tangerang tersebut akan terbang ke negeri pecahan Yugoslavia pada transfer window musim dingin.

Namun, kabar itu menguap seiring ditutupnya jendela transfer Januari 2021 di Eropa. Miftah tetap di Indonesia dan tidak terbang ke Bosnia. Apalagi, pemain yang bersangkutan sempat mengeluarkan pernyataan resmi bantahan di akun jejaring sosial Instagram miliknya, @miftahanwarsani.

"Pertama, hingga saat ini saya masih terikat kontrak dengan Persita dan saya masih sangat bermain untuk klub ini. Kedua, berita yang beredar tentang saya ke klub Eropa itu tidak benar. Saya tidak pernah berkomunikasi dengan pihak atau klub manapun tentang hal tersebut. Saya juga tidak tahu-menahu mengenai asal mula rumor itu," tulis Miftah.

"Ketiga, sebagaimana diketahui, bahwa saya merupakan anggota TNI aktif. Karena kompetisi belum berjalan kembali, saat ini saya berdinas. Untuk itu, sangat kecil kemungkinan bagi saya untuk berada di luar negeri dalam waktu lama. Saya bergerak dan berbuat atas izin dan perintah. Bagi saya, dapat izin bermain di Persita saja sudah sangat bersyukur," tambah Miftah.

Hanya beberapa pekan setelah mengeluarkan klarifikasi, kenyataannya berubah 180 derajat. Pada awal pekan ini, agen Miftah, Aggy Eka Ressy, menggelar konferensi pers bersama perwakilan Kedutaan Besar Bosnia-Herzegovina. Aggy menyebut Miftah akan dikontrak Sloboda hingga Juni 2021. 

"Waktu itu (bantahan Miftah) karena proses administratifnya belum ada. Dia juga masih terikat kontrak dengan Persita. Sekarang, semuanya sudah beres. Kami akan mempersiapkan keberangkatan Miftah ke Bosnia pekan ini. Statusnya bebas transfer dan kami yang mengurus administrasi Miftah di Indonesia," kata Aggy.

"Kami hanya punya waktu 1 minggu. Jadi, sejak pekan lalu, Miftah sudah terdaftar di (Liga Premier) Bosnia. Pada awal Maret 2021, dia baru akan mulai tampil di kompetisi. Kami hanya bisa mendukung dan berusaha memberikan yang terbaik," tambah Aggy.

Fudbalski Klub Sloboda Tuzla adalah tim sepakbola profesional Bosnia yang berbasis di Tuzla. Secara harafiah kata "Sloboda" dapat diartikan sebagai "kebebasan". Sloboda dipromosikan kembali ke Liga Premier Bosnia pada 2013/2014 dan terus bertahan hingga musim ini.

Liga Premier Bosnia 2020/2020 sebenarnya sudah dimulai pada 1 Agustus 2010 dan akan berakhir pada 30 Mei 2021. Diikuti 12 tim, setiap klub akan saling bertemu 3 kali sehingga total 33 pertandingan. Untuk sementara, Sloboda berada di posisi 8 dengan 22 poin dari 19 pertandingan. Kompetisi sedang libur musim dingin dan akan bergulir lagi pada 27 Februari 2021.

Berikut ini 4 fakta unik Miftah Anwar Miftah yang perlu diketahui suporter Indonesia:


1. Lulusan Diklat Salatiga

Lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 19 September 1995, Miftah mendapatkan pendidikan sepakbola di Diklat Salatiga. Itu adalah lembaga bergengsi di Indonesia yang melahirkan banyak pemain sepakbola nasional seperti Iswadi Idris, Anjas Asmara, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni Christiawan, Bambang Pamungkas, hingga Septian David Maulana.

Berpusat di Lapangan Ngebul yang cukup sederhana dan dimulai pada 1963, Diklat Salatiga baru bertransformasi seperti saat ini pada 1973. Keberhasilan melahirkan banyak talenta muda di sepakbola Indonesia menginspirasi daerah lain, termasuk dengan pendirian SKO Ragunan di Jakarta.


2. Memulai karier profesional dari PS TNI

Setelah lulus SMA, Miftah memutuskan bergabung dengan TNI-AD sekaligus bermain sepakbola. Dia diterima menjadi anggota militer lewat jalur prestasi, khususnya sepakbola.

Dari TNI-AD itulah Miftah mendapatkan kesempatan bergabung dengan PS TNI pada 2006 sebagai full back dan winger. Tapi, akibat usianya yang masih muda, manajemen sempat meminjamkan Miftah ke PPSM Magelang pada 2017. Selanjutnya, ke Madura FC pada 2018. Semuanya di Liga 2.

Ketika Liga 1 bergulir, Miftah bermain untuk Badak Lampung. Tapi, dia hanya mendapatkan kesempatan merumput 12 kali dan gagal mencegah klubnya terdegradasi ke Liga 2.

Kontrak Miftah di Lampung tidak diperpanjang dan akhirnya memilih mengikuti seleksi di Persita. Miftah diterima bergabung dengan skuad asuhan Widodo Cahyono Putro itu untuk Liga 1 2020. Tapi, Miftah kembali tidak bermain. Dia hanya menjadi pelapis Edo Febriansyah pada 3 laga yang sudah dijalani Pendekar Cisadane sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.


3. Tidak punya catatan membela timnas Indonesia

Berbeda dengan sejumlah pemain Indonesia yang merumput di luar negeri seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaiman, Asnawi Mangkualam Bahar, atau Ryuji Utomo, Miftah sama sekali belum pernah bermain untuk tim nasional. Baik di level junior seperti U-16, U-19, U-23, maupun senior, Miftah tidak pernah mendapatkan kesempatan bermain.

Jangankan mengenakan jersey Garuda, dilirik pelatih timnas sejak era Luis Milla, Simon McMenemy, hingga Shin Tae-yong juga belum pernah. Nama Miftah tidak pernah masuk daftar panggil untuk seleksi timnas.


4. Dijuluki Son Heung-min Indonesia

Jika melihat sekilas, wajah Miftah sangat mirip dengan Son Heung-min. Orang mulai sadar dengan kemiripan Miftah dengan Heung-min saat bermain untuk Badak Lampung. Saat itu, suporter Badak, media di Lampung, hingga komentator pertandingan menyebut Miftah sangat mirip penyerang Tottenham Hotspur tersebut.

Uniknya, Miftah ternyata juga sadar diri. Dia mengaku mengagumi Heung-min dan budaya Korea. Buktinya, dia akun Instagramnya pernah disematkan tulisan "Son Hong-mif". Pada bagian deskripsi, dia menuliskan profil dalam huruf dan Bahasa Korea, yang berarti "bekerja keras tanpa menyerah.

Jika bermain baik di Bosnia, bukan tidak mungkin Miftah akan mendapatkan perpanjangan kontrak dan membawa Sloboda tampil di kompetisi Eropa. Itu artinya, kesempatan Miftah untuk bertemu kembarannya terbuka lebar. Siapa tahu? Apalagi, Sloboda juga memiliki pengalaman bermain di Liga Eropa.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network