Lari, Terbang, Gunting, dari Belakang! Aksi Ganas Otavio kepada Mu'nas Dabbur

"Ini pelanggaran paling jadi obrolan. Keras dan sangar! Sapai diskorsing 4 laga. Cek video."

Viral | 10 March 2021, 12:30
Lari, Terbang, Gunting, dari Belakang! Aksi Ganas Otavio kepada Mu'nas Dabbur

Libero.id - Paulo Otavio Rosa da Silva mendadak viral. Penyebabnya, rekaman tekel kasar menggunakan dua kaki kepada Mu'nas Dabbur saat VfL Wolfsburg dikalahkan Hoffenhein 1-2 di RheinNeckar Arena, Sinsheim, 6 Maret 2021, ramai diperbincangkan di seluruh dunia.

Berposisi sebagai fullback, Otavio memang tidak sepopuler pemain-pemain Brasil di posisi tersebut seperti Roberto Carlos, Douglas Maicon, Daniel Alves, atau Marcelo. Tapi, cukup satu insiden, pemuda kelahiran 23 November 1994 tersebut mendunia.

Meski berasal dari Sao Paulo, Otavio justru memulai karier junior dari klub di negara bagian Parana, yaitu Parana Soccer Technical Center (PSTC). Klub yang bermain di Campeonato Paranaense itu dikenal sebagai tempat pembinaan pemain-pemain muda dari Parana maupun sejumlah wilayah di Negeri Samba lainnya.

Setelah lulus, Otavio mendapatkan kesempatan bermain di klub elite dari kawasan itu yang pada era tersebut masih berkompetisi di Campeonato Brasileiro Serie B, Club Athletico Paranaense, pada 2012. Tapi, persaingan di tim senior memang ketat, meski klubnya hanya bermain di kompetisi kasta kedua Negeri Samba.

Hanya bertahan 1 tahun karena gagal meyakinkan pelatihnya, Otavio kemudian pindah ke Coritiba pada 2013. Sama seperti di Athletico, performa Otavio di Coritiba juga mengecewakan. Bahkan, persaingan lebih berat lagi karena Coritiba berstatus anggota Campeonato Brasileiro Serie A.

Oleh Coritiba, Otavio dipinjamkan ke beberapa klub Serie B dan Serie C seperti Santo Andre dan Paysandu, sebelum akhirnya hijrah ke Tombense. Selanjutnya, Otavio memutuskan pergi ke luar negeri. Dia menerima tawaran bermain di LASK Linz di Erste Liga 2016/2017. Itu kompetisi kasta kedua di Austria.

Peruntungan Otavio berubah di Austria. Pada akhir musim, dia membantu LASK promosi ke Bundesliga-Austria sebagai juara Erste Liga. Setelah bermain 31 kali dan mengemas 3 gol pada semua ajang yang dijalani, tawaran untuk bermain di Jerman diterima Otavio. Pada musim panas 2017, dia pindah Ingolstadt.

Bermain di Bundesliga 2 (kasta kedua di Jerman), Otavio bermain cukup konsisten. Meski awalnya kesulitan, dia mampu beradaptasi dengan bagus dan tampil cukup memuaskan pada musim keduanya. Akibatnya, setelah bermain 35 kali di Bundesliga 2 selama 2 musim, dia diminta pindah ke Wolfsburg di Bundesliga pada awal musim 2019/2020.

Pindah ke Volkswagen Arena menjadi keputusan tepat bagi Otavio. Setelah hanya bermain 9 kali di semua ajang sepanjang 2019/2020, dia musim ini menjadi salah satu anggota reguler di starting line-up Wolfsburg. Dari 24 laga Die Woelfe di kompetisi kasta tertinggi Jerman itu, Otavio bermain 18 kali dengan 14 di antaranya sejak kick-off.

Permainan solid Otavio mampu membantu Wolfsburg bersaing di zona juara Bundesliga. Dengan 45 poin, tim berseragam hijau tersebut berada di posisi 3 klasemen sementara. Mereka memang tertinggal 10 poin dari Bayer Muenchen di klasemen dan 8 poin dari runner-up RB Leipzig.

Tapi, posisi itu sangat bagus jika dibanding Borussia Dortmund, yang ada di posisi 6 dengan 39 poin atau Bayer Leverkusen di peringkat 5 dengan 40 poin. Jika mampu dipertahankan hingga akhir musim, itu akan menjadi posisi yang bagus karena musim lalu hanya finish di peringkat 7 dengan 49 poin dari 34 laga.


Dikartu merah plus skorsing 4 laga karena tekel brutal

Sayang, performa bagus Otavio dan Wolfsburg harus ternoda di pertandingan akhir pekan lalu. Saat itu, Wolfsburg menyambangi Hoffenheim dengan misi 3 poin agar tidak semakin jauh ditinggalkan Leipzig atau Bayern.

Semuanya berjalan normal dan pertandingan berlangsung menarik. Meski tidak diunggulkan Hoffenheim justru membuat Wolfsburg frustasi. Mereka tertinggal di menit 8 lewat Christoph Baumgartner. Sempat disamakan Wout Weghorst (23), Hoffenheim kembali unggul melalui Andrej Kramaric (41).

Di babak kedua, Wolfsburg berusaha mencari gol kedua dan ketiga agar bisa mendapatkan poin penuh. Usaha terus dilakukan selama 45 menit dengan mengurung pertahanan Hoffenheim. Sejumlah peluang juga didapatkan, meski selalu gagal menjadi gol.

Lalu, momen yang mencoreng nama Otavio lahir jelang pertandingan berakhir. Saat itu, Wolfsburg mendapatkan kesempatan sepak pojok. Semua pemain Die Woelfe ada di area penalti Hoffenheim, termasung sang penjaga gawang, Koen Casteels.

Sial, bola yang dilepaskan berhasil ditepis kiper Hoffenheim, Oliver Baumann. Bola rebound coba ditendang pemain Wolfsburg, tapi membentur pemain Hoffenheim dan langsung meluncur liar tepat di depan Dabbur. Striker Israel itu langsung berlari sambil menggiring bola ke arah gawang Wolfsburg yang kosong dengan dibayangi Casteels.

Casteels yang ikut berlari mencoba merebut bola dari kaki Dabbur. Tapi, gagal. Otavio juga ikut berlari dan mencoba mengejar Dabbur serta Casteels. Usahanya mendekati kedua pemain berhasil. Tapi, tiba-tiba sebuah aksi mengejutkan dilakukan Otavio. Dia "terbang" dengan kedua kaki di depan dan langsung menerjang dengan gerakan menggunting.

Wasit, Markus Schmidt, dari Stuttgart, langsung menghadiahi Otavio kartu merah. Beruntung, Dabbur bisa bangun tanpa cedera serius. Dia beruntung. Sebab, dalam regulasi FIFA, pelanggaran seperti itu masuk kategori berbahaya dan bisa membuat pemain lawan cedera parah.

"Empat pertandingan sebagai hukuman. Setelah kartu merahnya pada pertandingan di @tsghoffenheim Paulo Otavio akan absen hingga pertengahan April. Putusan diberikan oleh pengadilan olahraga @DFB pada Selasa sore," tulis Wolfsburg di akun Twitter resminya, @VfL_Wolfsburg.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network