6 Taktik yang Merevolusi Permainan Sepakbola, Termasuk False 9

"False 9 sendiri pada dasarnya adalah seorang striker yang juga bisa bermain di lini tengah. Fransesco Totti termasuk pelakunya."

Analisis | 17 March 2021, 12:47
6 Taktik yang Merevolusi Permainan Sepakbola, Termasuk False 9

Libero.id - Jika mundur lagi ke belakang, banyak hal yang telah berubah dari permainan sepak bola, dimulai dari hanya mengandalkan fisik hingga kini mengandalkan sebuah taktik, yang mana identik dengan operan serta keselarasan dalam bermain. 

Dilansir dari howtheyplay.com, setidaknya ada 6 taktik sepakbola yang merevolusi olahraga yang paling digemari di seluruh dunai ini, apa saja taktik tersebut ? berikut ulasannya;

1. Permainan Kombinasi

Permainan kombinasi adalah pendekatan alternatif yang mempelopori pengoperan bola, jenis taktik seperti ini menekankan pada kerja sama tim. Dalam permainan kombinasi, keterampilan dribbling dan passing adalah modal utama.

The Queens Park FC tahun 1870-an adala tim permama yang menerapkan taktik ini pada ajang Piala FA Skotlandia melawan Wanderers. Meski pertandingan berakhir 0-0, para pemain lawan terkesan dengan gaya mereka.Tidak lama setelah itu, banyak tim-tim di Skotlandia mulai mengikuti gaya bermain mereka dan tim di kompetisi Inggris pun juga mengikutinya seperti Liverppol FC, Aston Villa, Blackburn Rovers, Fulham, Arsenal, Southampton dan Derby County.

2. Formasi WM

Sampai tahun 1920-an, formasi 2-3-5 digunakan secara luas. Sistem "piramida" ini berubah ketika aturan offside diberlakukan dan manajer Arsenal pada saat itu, Herbert Chapman, mempopulerkan formasi 3-2-2-3 atau formasi WM. Chapman menempatkan jumlah pemain yang sama di lini pertahanan dan bermain secara ofensif. Penempatan pemain bertahan di lapangan membentuk huruf W sedangkan penempatan pemain depan adalah M. Secara teknis, formasi WM akan melibatkan 3 pemain bertahan dengan penjaga gawang saat berada di pertahanan. Untuk mencegah serangan balik, para pemain bertahan harus sigap dengan serangan. Formasi ini baru bisa berjalan dengan baik apabila memiliki  2 gelandang tengah yang cepat dan 2 pemain sayap dengan kemampuan crossing yang baik untuk memimpin di kedua sisi lapangan.

Arsenal adalah tim yang paling dikenal gemar mengggunakan formasi WM. Formasi tersebut membantu klub memenangkan 5 gelar Divisi Pertama dan 2 Piala FA. Dan itu terjadi pada tahun 1931 hingga 1939.  Kendati demikian, formasi WM rentan terhadap tim yang memiliki transisi pemain yang cepat, ditambah apabila tim yang dihadapi memiliki seorang gelandang yang mampu mengambil umpan jauh.

3. Formasi WW

Salah satu pertandingan sepak bola terbaik di dunia adalah pertandingan Hungaria vs Inggris 1953. Kemenangan Hongaria 6-3 di Wembley benar-benar mengejutkan, karena pada waktu itu Inggris tidak pernah kalah saat bemain di kandang dan yang menarik adalah formasi yang digunakan oleh timans Magyars, yakni formasi WW. Sebenarnya formasi yang diterapkan oleh pelatih Hungaria saat itu, Marton Bukovi, adalah modifikasi dari formasi WM, dimana formasi yang seharusnya berbentuk  3-2-2-3 menjadi  formasi 2-3-2-3.

Formasi ini disokong dengan 3 pemain belakang, 2 pemain tengah, 3 pemain depan dan dua pemain sayap. Pemain kuncinya adalah striker yang ada di depan, dimana peran mereka adalah menarik bek tengah lawan untuk memberi ruang bagi penyerang lainnya.

4. False 9

Ini adalah istilah yang paling sering dikaitkan dengan era Guardiola saat masih di Barcelona dengan Lionel Messi-nya. False 9 sendiri pada dasarnya adalah seorang striker yang juga bisa bermain di lini tengah.

Mundur kebelakang, pemain dengan nomer 9 seringkali diidentikkan dengan seorang penyerang, terutama penyerang tengah. Ketika seorang penyerang tidak memainkan peran nomor 9 yang ditetapkan, maka ia disebut sebagai false 9.

False 9 ini pertama kali diperkenalkan pada thaun 1930-an oleh timnas Austria. Penyerang Austria pada saat itu, Matthias Sindelar adalah seorang striker yang benar-benar membingungkan pertahanan lawan. Kemddian tak lama setelah itu, timnas Hungaria dalam pertandingan mereka melawan Inggris kemudian menggunakannya, lebih tepatnya oleh Nandor Hidegkuti. Dalam permainan modern, Francesco Totti menjadi false 9 untuk Roma pada musim 2006/07 di bawah Luciano Spaletti.

Roma yang sukses besar dengan Totti-nya sebagai false 9 kemudian membuat seluruh manajer di Eropa bereksperimen dengan ide tersebut. Sir Alex Ferguson menciptakan formasi tanpa striker dengan Cristiano Ronaldo, Carlos Tevez dan Wayne Rooney.  Arsene Wenger menjadikan Robin Van Persie false 9 pada tahun 2009. Dan puncaknya, Pep Guardiola mengubah peran Lionel Messi menjadi false 9.

Hal mendasar kenapa false 9 sukses diterapkan adalah bahwa secara tradisional, penyerang tengah akan berhadapan dengan satu orang bek tengah yang akan menjaganya sementara bek tengah lainnya menutupinya. Saat false 9 dimainkan, kedua bek tengah dibiarkan bebas selama mengawal pemain false 9, dan pada saat itu bek tengah lawan akan menjadi bingung,  dilema antara menjaga garis pertahanan bersama atau mengikuti false 9 ke lini tengah.

5. Catenaccio

Fokus utama gaya sepak bola ini adalah untuk memperkuat lini pertahanan dan negara Italia sangat identik dengan hal ini. Catenaccio memiliki filosofi bahwa jika lawan tidak bisa mencetak gol, maka mereka tidak bisa memenangkan pertandingan.

Prinsip utama dari taktik yang diinisiasi oleh Karl Rappan itu adalah dalam penggunaan pemain bertahan tambahan yang disebut sweeper. Tujuannya adalah untuk mengawal seorang gelandang dan menempatkannya di belakang pertahanan. Rappan memang orang yang mencetuskan ide Catenaccio, namun Nereo Rocco mempopulerkan konsep di Italia bersama U.S. Triestina Calcio dengan mengubah formasi tetapi selalu mempertahankan seorang sweeper. Pelatih Argentina, Helenio Herrera menggunakan strategi serupa dengan Inter Milan. Gayanya berbeda karena menggunakan sweeper di belakang empat bek. Usai Helenio suskes besar bersama La Beneamata,  banyak tim Italia kemudian mengadopsi gaya sepak bola ini sehingga Catenaccio menjadi identik dengan sepak bola Italia pada 1960-an hingga awal tahun 2000-an.

6. Total Football

Total football mungkin merupakan taktik yag paling berpengaruh di dunia sepak bola. Total footbal tidak hanya mengubah wajah permainan sepak bola secara masif, tapi juga  mengungkap keterbatasan teknik  manusia dalam mengawal lawan.

Total footbaal pada dasarnya adalah soal kemampuan beradaptasi antar sesama pemain tim.  Dalam Total Football, tidak ada yang difokuskan, entah  itu pada posisi menyerang atau pun bertahan, Total Footbaal adalah adalah gabungan dari eleman bertahan dan menyerang secara bersamaan untuk membuat permainan yang bagus.

Seorang pemain yang keluar dari posisinya digantikan oleh rekan satu timnya. Pemain tim dapat bermain sebagai bek, penyerang dan gelandang secara berurutan. Hanya kiper yang mempertahankan posisinya. Keberhasilan taktik ini bergantung pada seberapa cepat setiap pemain dapat dengan cepat berpindah posisi di lapangan. Salah satu persyaratan penting adalah memiliki pemain yang dapat dengan nyaman memainkan banyak posisi.

Totol Footbal pertama kali diperkenal oleh Jack Reynolds yang menjabat sebagai manajer Ajax pada periode tahun 1945/47. Gustav Sebes yang merupakan pelatih timnas Hungaria kemudian mengembangkan taktik tersebut pada tahun 1950-an. Mantan pemain tim Ajax, Rinus Michels lalu mempopulerkan Total Football.

Pria kelahiran Amsterdam itu kemudian melengkapi apa yang kurang dari Total football dan memperkenalkan penyerang hebat, Johan Cruyff. Cruyff tahu bagaimana menggunakan kemampuan teknis dan kecerdasannya di lapangan untuk mengeksploitasi kelemahan yang membuatnya menjadi Legenda dalam permainan Total Football.

Pada perkembangannya, Cruyff kemudian mengubah Total Football menjadi tiki-taka yang kemudian menjadi ciri khas timnas Spanyol serta Barcelona selama lebih dari 10 tahun.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network