Libero.id - Carles Puyol selalu menjadi panutan, baik di luar atau dalam lapangan. Dan ada satu momen khusus yang menambah tebal kebenaran itu, ketika Barcelona mengalahkan Rayo Vallecano di Jornada ke-35 La Liga dengan skor 7-0. Laga itu berlangsung pada malam hari 29 April 2012 yang silam.

Barca yang saat itu sudah unggul 4-0, makin mempertegas skor. Setelah menerima umpan silang dari Alves, Thiago Alcantara menyundul bola dan terciptalah gol. Sebagai lazimnya kegembiraan, mereka berlari ke ujung lapangan, dan langsung melakukan selebrasi. Sebuah tarian kecil.

Melihat momen itu, Puyol menghampiri kedua rekannya. Mungkin mereka mengira Puyol datang untuk bergabung dalam kegembiraan, ternyata salah besar. Sebab selebrasi mereka tidak dibenarkan Puyol.

Bek asal Spanyol itu menghentikan selebrasi, dia mendorong Alves dan memberi Thiago sedikit dorongan juga di belakang kepalanya. Dari bahasa tubuhnya, kita tahu, Puyol agak sedikit tak suka dengan sikap duo rekannya itu. Yang menurutnya menunjukkan kurangnya rasa hormat.

Tidak ada kekerasan dalam tindakannya, tetapi ekspresi Puyol memperjelas bahwa dia sama sekali tidak terkesan dengan selebrasi yang tampak mengejek lawan yang sedang kesulitan.

Saat kamera mengarah ke Guardiola dan asistennya Tito Vilanova di bangku cadangan, kedua pelatih itu bersikap dingin saja. Dan sepertinya setuju dengan tindakan Puyol.

Sebetulnya reaksi Puyol dapat dimengerti. Sebab cara-cara seperti itu ialah bagian kecil dari momen-momen sportivitas yang dijunjung.

Puyol tidak melihat ada alasan bagus untuk bersenang-senang dan bermain-main dalam hal ini. Lewat sikap dan mentalnya itu Puyol membiarkan rekan satu timnya tahu bagaimana perasaannya.

Pemain lain yang mencetak gol dalam laga itu tak merayakan dengan selebrasi berlebihan. Mungkin mereka sadar dan tak mau mengambil risiko kemarahan Puyol.