Kisah Asisten Mikel Arteta, Berusia 25 Tahun Menguasai 6 Bahasa

"Istilahnya poligot. Orang yang menguasai dan bisa berbicara banyak bahasa."

Biografi | 19 July 2021, 12:00
Kisah Asisten Mikel Arteta, Berusia 25 Tahun Menguasai 6 Bahasa

Libero.id - Pelatih sepakbola profesional Eropa tidak pernah bekerja sendiri. Selalu ada orang di belakang layar yang membantu. Contohnya, Mikel Arteta yang dibantu seorang anak muda dari Spanyol yang mampu menguasai enam bahasa. Dia adalah Carlos Cuesta.

Pria kelahiran Palma de Mallorca, Spanyol tersebut saat ini masih berusia 25 tahun. Tapi, dia telah sukses meraih profesional lisensi kepelatihan dari UEFA. Selain itu, Cuesta menguasai enam bahasa dengan pelafalan yang sangat fasih, seperti Bahasa Inggris, Katalunya, Italia, Portugis, Prancis, dan Spanyol.

Karena itu, Cuesta mampu berkomunikasi dengan banyak superstar sepakbola milik Arsenal dalam bahasa ibu mereka. Sehingga mudah bagi Cuesta untuk menjadi akrab dengan pemain Arsenal.

Cuesta telah membangun sebuah CV yang luar biasa. Dengan pengalaman masa tugasnya bersama Juventus dan Atletico Madrid membuat Cuesta menjelma menjadi seorang ahli dalam posisi kepelatihan.

Kompetensi hebat, dedikasi serta ketajaman Cuesta dalam membangun strategi di dalam tim, diharakan mampu memberi gebrakan hebat untuk performa The Gunners yang lebih baik.

Dengan adanya Cuesta tentu saja akan sangat membantu Arteta bekerja keras di musim baru untuk mengembalikan tim yang pernah meraih gelar The Invicible menuju kemenangan setelah penampilan suramnya di musim lalu.


Anak muda sensasional

Meski usianya masih muda, Cuesta sudah memegang Lisensi UEFA Pro. Fakta lain yang paling mengagumkan adalah bahwa Cuesta telah memulai kepelatihannya pada usia 18 tahun dan tidak tanggung-tanggung penampilan perdananya adalah bertugas sebagai asisten pelatih di Atletico Madrid.

Cuesta kemudian diangkat sebagai pelatih tim U-13 untuk klub raksasa La Liga tersebut. Bahkan, ketika dia mendapatkan tugas prestisius tersebut, dia baru belajar di Universitas Porto. Tapi dalam urusan kepelatihan dia sudah ahli sejak remaja.

Di Universitas Porto, Cuesta berjumpa dengan sosok luar biasa yang akan terus diperhatikannya dengan penuh konsentrasi. Dia adalah Vitor Frade, sorang dosen yang sangat berpengaruh dalam melahirkan nama-nama besar selevel Jose Mourinho.

Di Eropa, Universitas Porto memiliki fakultas ilmu olahraga yang dikenal melahirkan pelatih-pelatin kelas dunia. Metode yang membuat universitas ini unggul adalah latihan kebugaran.

"Banyak klub melakukan latihan kebugaran secara terpisah dengan mengirim pemain selama 45 menit dengan pelatih kebugaran. Tapi, saya tidak percaya hal tersebut akan benar-benar berhasil," ujar Mourinho tentang metode di almamaternya.

"Saya tidak percaya pada latihan keterampilan secara terpisah. Anda harus menyatukan semua aspek ini dalam situasi pertandingan. Ada latihan yang dapat meningkatkan kualitas fisik anda dengan menggunakan bola," tambah pelatih AS Roma tersebut.

Dan, Cuesta menjunjung tinggi metode ini. Meski idealismenya telah terbangun sangat kuat, pria muda berpaspor Spanyol yang ambisius tersebut selalu disiplin mengevaluasi dirinya sendiri untuk terus belajar lebih banyak.


Sempat bekerja di Juventus

Di usianya yang baru genap 22 tahun, Cuesta sudah siap untuk tantangan baru. Setelah bertemu dengan pelatih dari Juventus di turnamen junior bertajuk La Liga Promises, dia diundang untuk berbagi filosofinya dengan direktur klub.

Mereka langsung terkesan dan menawarinya sebuah kontrak permanen untuk bertugas di klub. Cuesta adalah asisten  Fabio Pecchia saat melatih Juventus U-17.

Dia mempelajari dengan sangat baik tentang permainan sepakbola dari klub-klub elite di Italia, mulai dari cara membangun strategi, memilih formasi, menganalisa gaya bertahan, sampai bagaimana setiap individu membangun pola permainan di tim dengan baik.

Materi-materi penting di dunia kepelatihan tersebut dia pelajari dengan sangat baik, hingga membuatnya secara pesat meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya di posisi kepelatihan.


Kenal Arteta sejak di Man City

Sebelum bekerja di Juventus,  dia menikmati kunjungan magang di Manchester City untuk bersinergi bersama pelatih top dunia selevel Pep Guardiola. Cuesta sangat antusias ketika bertugas di Etihad.

Awalnya, dia mencoba mengirim laporan analisis tentang permainan menyerang The Citizens. Ternyata, laporannya mengagumkan, sehingga mendorong klub untuk mengundangnya secara pribadi untuk dapat terlibat mengamati proses pelatihan di Man City. Dari situlah dia berkenalan dengan Arteta dan membawanya ke Arsenal.

Dia kemudian mengatakan kepada surat kabar Spanyol bahwa dapat bekerja bersama Arteta adalah salah satu dari puncak perjalanan karier kepelatihannya. "Dia akan menjadi pelatih yang hebat," kata Cuesta kepada El Pais.

Musim lalu, tak lama sstelah menjuarai Piala FA, Arteta memastikan Cuesta dilantik sebagai salah satu asisten pelatihnya, bersama Miguel Molina dan Andreas Georgson. "Dia akan menjadi pelatih yang hebat. Dia mampu memverifikasi pentingnya detail dalam sesi pelatihan elite dan analisis permainan," ungkap Cuesta.


Metode pelatihan di Arsenal

Cuesta bekerja secara detil saat melatih di tim. Dia membangun interaksi satu per satu dengan para pemain The Gunners. Cuesta sangat memperhatikan keterampilan teknis dan ide-ide taktis. Tapi, dia tidak melupakan pentingnya membangun ketahanan fisik yang selalu dia jaga sebaik mungkin untuk setiap pemain yang dia tangani.

Satu kebiasaan yang rutin dilakukan oleh Arsenal adalah sesi latihan akan difilmkan dan hebatnya Cuesta akan melakukan banyak analisis dengan film tersebut untuk dapat mengamati secara teliti setiap perkembangan bintang-bintang Arsenal secara individu.

Bagi Cuesta, ini tentang memahami identitas pemain secara holistik untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan untuk berkembang. Tapi, tetap bersandar pada kemampuan dan kebugaran secara fisik, mental, teknis, dan taktis mereka.

Bagi Cuesta itu semua adalah sesuatu yang sangat penting bhakan menjadi sebuah keharusan dalam pengembangan pemain untuk membantu tim mencapai kesuksesan di lapangan.

(muhammad alkautsar/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Arsenal


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network