Inilah 5 Kekhawatiran Real Madrid di Musim Baru La Liga

"Kepergian Messi bukan jaminan Madrid akan sukses di La Liga. Ada banyak hal yang justru membuat mereka waspada."

Analisis | 16 August 2021, 07:13
Inilah 5 Kekhawatiran Real Madrid di Musim Baru La Liga

Libero.id - Hadirnya Carlo Ancelotti di pucuk kepemimpinan Real Madrid bisa menjadi hal positif maupun negatif. Meski mengawali musim baru dengan kemenangan atas Deportivo Alaves, pelatih asal Italia itu punya banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

Los Blancos finish dua poin di belakang juara La Liga 2020/2021, Atletico Madrid. Itu sebuah ironi ketika melihat klub raksasa yang dikalim sebagai yang terkaya sekaligus tempatnya para bintang sepakbola berkumpul berjuang mati-matian untuk berada di papan atas.

Dengan kepergian Zinedine Zidane baru-baru ini, Madrid akan memulai semuanya dari nol lagi. Apalagi, beberapa pemain penting di lini belakang sudah pergi. Sebut saja Sergio Ramos dan Raphael Varane. Lini depan juga butuh perbaikan karena Los Blancos belum belanja pemain bintang.

Berikut ini 5 potensi kekhawatiran yang mungkin terjadi di Real Madrid pada musim baru:


1. Pertahanan setipis kertas

Musim 2020/2021 membuat Real Madrid mencetak rekor terendah dengan 67 gol di liga. Tapi, orang-orang seperti Eder Militao, Nacho Fernandez, dan Varane dinilai sukses bersinar meski tanpa Ramos. Sialnya, Varane juga ikut pergi dan sekarang bermain di Manchester United.

Untuk mengisi kekosongan itu, David Alaba didatangkan dari Bayern Muenchen. Alaba masih butuh waktu adaptasi ketika Dani Carvajal masih sibuk dengan cedera dan Alvaro Odriozola yang tampil biasa-biasa saja.


2. Florentino Perez dan Liga Super Eropa

Pada April 2021, konsep Liga Super Eropa diumumkan secara resmi dengan Florentino Perez sebagai pimpinannya. Tapi, liga yang diusulkan itu dikutuk oleh seluruh dunia sepakbola, penggemar, pemain, dan pelatih.

Di tengah semua keributan ini, Perez mengadakan konferensi dan bersikeras dengan idenya. "Kami telah mengerjakan ini selama dua tahun. Ini adalah format untuk mencegah sepakbola, yang kehilangan minat, dari kematian. Kami tidak mengecualikan siapa pun. Tapi, semua orang tidak bisa berada di sana," ujar Perez.

Dengan klub dan presidennya yang berada di tengah kontroversi tersebut, perhatian yang tidak perlu dapat berdampak buruk pada perjuangan para pemain di lapangan.


3. Banyak pemain "bukan bintang" di skuad

Madrid memasuki musim baru dengan kualitas yang menurun secara besar-besaran. Pemenang Liga Champions 13 kali itu masih sangat bergantung pada pemain tua. Karim Benzema  berusia 33 tahun dan masih diandalkan. Begitu pula Luka Modric, yang usianya mendekati kepala empat.

Kasus yang paling aneh adalah Gareth Bale. Dia dibuang ke Tottenham musim lalu. Pemain asal Wales itu mungkin tidak ada dalam rencana Madrid, tapi tetap digaji 692 ribu per minggu.


4. Rekor terbaru pelatih asal Italia

Carlo Ancelotti, dalam karier kepelatihannya selama 26 tahun yang termasyhur, telah berhasil mengamankan trofi yang signifikan ke mana pun dia pergi. Ahli taktik Italia ini adalah salah satu dari sedikit pelatih yang telah memenangkan gelar liga di empat dari lima liga top Eropa.

Namun, sejak kepergiannya dari Spanyol pada 2015, Ancelotti mengalami penurunan tajam dalam catatan statistik. Setelah mencatatkan 2,36 poin per pertandingan atau tertinggi dalam kariernya saat dua tahun sebagai bos Madrid, ahli strategi pindah ke Bayern Muenchen.

Dari Bayern, Ancelotti pergi ke Napoli. Lalu, bergabung dengan Everton. Banyak yang mempertanyakan mengapa dia hanya memimpin The Toffees finih di posisi 12 . Sebab, itu posisi terburuk mereka dalam 16 tahun.


5. Krisis keuangan parah akibat pandemi Covid-19

Dalam beberapa bulan terakhir, Barcelona telah memonopoli semua sorotan pemberitaan media olahraga secara global. Dari kepergian Lionel Messi hingga akumulasi hutang yang tidak dapat diatasi.

Tapi, bukan berarti masalah finansial hanya milik mereka. Madrid ternyata juga dalam kondisi kacau. Meski lebih dari 100 juta euro didapat dari penjualan Achraf Hakimi dan Sergio Regulion, musim lalu, jumlahnya belum bisa menutup kekosongan kas klub.

Ditambah dengan 600 juta euro (Rp10 triliun) yang digelontorkan untuk memugar kembali Estadio Santiago Bernabeu, Madrid kini menjelma menjadi klub yang gemar berhutang. Bahkan, utang potensial Los Blancos kini ditaksir sebesar 900 juta euro (Rp15,2 triliun).

(muhammad alkautsar/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Real Madrid


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network