Kisah Unik Treaty United Bangun Tim dalam 3 Hari, Tanpa Uang Tanpa Pemain

"Ini mirip dengan cerita di film fiksi Shaolin Soccer yang legendaris."

Biografi | 06 January 2022, 05:11
Kisah Unik Treaty United Bangun Tim dalam 3 Hari, Tanpa Uang Tanpa Pemain

Libero.id - Mari kita bermain-main dengan pertanyaan spekulatif. Apakah mungkin mengumpulkan 26 pemain sepakbola dalam waktu tiga hari tanpa uang yang cukup dan langsung tampil di liga dan ternyata tampil membanggakan, bahkan mencapai play-off untuk promosi ke kasta yang lebih tinggi? 

Kisah unik mirip film legendaris Shaolin Soccer ini benar-benar nyata dan terjadi di Irlandia, serta melibatkan sebuah klub kasta kedua yang baru dibentuk, Treaty United.

Ini terdengar seperti dongeng. Tapi, ini benar-benar nyata yang dilakukan pelatih lokal Irlandia bernama Tommy Barrett. Dia membangun Treaty. Dia mencoba untuk membentuk sebuah klub untuk mengarungi Divisi I Liga Irlandia 2021 atau hanya beberapa bulan setelah klub didirikan.

Cerita ini dimulai pada akhir 2019 saat juara Liga Premier Irlandia dua kali, Limerick FC, dicabut lisensi bermainnya karena hutang menumpuk. Dan, sesuai regulasi, klub harus bubar. Itu berarti mengakhiri 83 tahun petualang panjang mereka di kasta tertinggi sepakbola Irlandia.

Selanjutnya, sebuah tim yang sama sekali baru bernama Limerick United dibentuk oleh Conn Murray. Tapi, pemilik aslinya, Pat O'Sullivan, mengambil tindakan hukum terkait hak paten.

Akibat kalah di pengadilan, Murray terpaksa mengubah nama Limerick United menjadi Treaty United. Treaty adalah nama panggilan Limerick City, kota tempat klub berasal. Kota ini disebut Treaty (Perjanjian) karena di sinilah "Perjanjian" untuk mengakhiri Perang Williamite pada 1691 dilaksanakan.

Klub baru ini juga membentuk tim wanita dan berhasil mendapatkan lisensi tampil di Liga Nasional Wanita 2020. Tapi, nasib tim pria berbeda. Mereka mengajukan lisensi untuk bergabung ke Divisi I pada November 2020. Liga Sepakbola Irlandia menerima pengajuan itu dan mulai memprosesnya. 

Otoritas membutuhkan waktu untuk menilai dan memutuskan permohonan Treaty. Jadi. mereka membutuskan untuk menuliskan "TBC" (untuk dikonfirmasi) ketika Divisi I 2021 merilis jadwal resmi pada awal Februari 2021 untuk pertandingan pertama pada 26 Maret 2021.

Sesuai peraturan, Barrett tidak bisa berbuat apa-apa karena status Treaty belum jelas. Dia belum diizinkan membektuk skuad karena bukan anggota liga.    

"Kami tidak diberitahu apa-apa. Kami mendengar kemungkinan itu. Tapi, kemudian lain kami juga mendengar itu bisa jadi Shamrock Rovers II (tim cadangan klub Liga Premier Irlandia yang menggantikan Limerick pada 2020). Kami juga mendengar beberapa klub lain," kata Barrett kepada BBC Sport.

"Ada juga pembicaraan tentang Treaty yang belum siap. 'Bisakah mereka pergi pada 2022? Dengan Covid mungkin tidak ada waktu'. Kami mendapatkan sedikit rumor, sedikit kebocoran percakapan dari rapat. Kami tidak diberitahu satu atau dua minggu sebelumnya. Kami diberitahu pada hari itu," tambah Barrett.

Ternyata, tiga hari sebelum batas akhir pendaftaran pemain pada 20 Februari 2021, surat yang menyatakan Treaty mendapatkan lisensi dan diizinkan bermain di Divisi I keluar. Bayangkan, waktunya hanya tiga hari? Jika gagal mendaftarkan 26 pemain, Treaty akan dicoret!

Lebih menyedihkan lagi karena Treaty bukan klub yang didanai orang kaya, perusahaan besar, atau investor Timur Tengah. Klub ini mirip Barcelona atau Real Madrid yang dimiliki anggota alias "Socios". Tapi, beda dengan dua klub elite Spanyol itu, anggota Treaty sangat sedikit dan bukan orang-orang kaya.

Jadi, Barrett harus melakukan beberapa panggilan dan tawaran kepada para pemain tanpa dukungan finansial memadai. Ini seperti pergi ke medan perang tanpa perlengkapan yang layak. 

Untungnya Barrett adalah sosok kharismatik dan dihormati. Dia juga telah mulai melakukan seleksi sejak Januari 2021, meski kemudian beberapa pemain pergi karena tidak adanya hitam di atas putih. 

Barrett kemudian mulai menghubungi pemain-pemain itu satu persatu, termasuk bek kiri, Marc Ludden. Dia adalah salah satu dari sedikit pemain Treaty yang memiliki pengalaman di liga dan pernah bekerja dengan Barrett di klub sebelumnya yang telah bubar, Limerick. Hebatnya, tidak ada pembicaraan tentang uang saat para pemain menyatakan siap bergabung dalam waktu tiga hari.

"Kami membawanya (Ludden) ke pelatihan dengan 40 pemain. Saya bisa melihat di wajahnya. Dia berpikir 'apa yang saya lakukan di sini tanpa uang?' Dia terkejut," ujar Barrett.

Sebuah skuad yang berisi 26 orang di tim utama akhirnya terkumpul. Tapi, masih ada pekerjaan lain karena syarat lainnya harus memiliki tim junior. Barrett kembali menghubungi beberapa pemain Limerick U-19 yang telah bubar. Dari mulut ke mulut mereka tahu bahwa Barrett sedang membutuhkan bantuan. Beberapa bahkan meneleponnya secara lanhsung untuk menanyakan apakah bisa membantu.

Jack Lynch, yang menjadi kapten Treaty, menghubungkan Barrett dengan beberapa rekan setimnya yang pernah bermain bersama pada musim sebelumnya di Galway United, termasuk Ludden.

"Sulit untuk membuat mereka melewati batas karena kami hanya memiliki tiga hari untuk mendapatkan pemain dengan kontrak yang sudah ditandatangani. Lalu, banyak pemain yang membutuhkan transfer (dari klub non-liga lokal). Kami adalah entitas yang tidak dikenal saat itu, kata Lynch.

Barrett menambahkan, butuh perjuangan untuk bisa menyelesaikan deadline. Sebab, saat kontrak akan diteken, normal bagi pemain untuk mengajukan angka dan negosiasi. Ada juga agen dan klub lama yang terlibat. Tapi, untungnya semua pemain asuhan Barrett tidak memikirkan berapa nominal yang akan diterima.

"Awalnya, kami pikir kami harus merekrut 25 orang. Sekretaris kami mengira itu adalah skuad maksimal. Tapi, ternyata itu adalah peraturan liga wanita yang membuat kami bingung," ujar Barrett.

Pertandingan kompetitif pembuka Treaty adalah hasil imbang 0-0 di Bray Wanderers. Itu  terjadi enam minggu setelah mereka tanpa pemain dan kepastian tampil di liga. 

Ternyata, itu hanya awal karena Treaty kemudian menggila di kompetisi kasta kedua Irlandia. Klub melebihi hampir semua harapan. Mereka menyelesaikan liga dengan menempati posisi keempat klasemen akhir. Artinya, mereka berhak tampil di play-off untuk promosi ke Liga Premier Irlandia.

"Kami adalah tim amatir melawan pemain profesional di banyak pertandingan. Kami memiliki 27 pertandingan setelah pramusim yang singkat. Bagaimanapun, kami belum siap untuk naik sebagai klub. Kami harus membangun pondasi dan menyelesaikan semuanya dengan benar terlebih dulu," kata Barrett merendah.

Pada akhirnya, Treaty gagal promosi. Mereka terhenti di semifinal play-off melawan University College Dublin (UCD). Klub itu akhirnya mengalahkan Bray Wanderers di final dan kemudian menang atas Waterford pada play-off lainnya melawan tim peringkat bawah Liga Premier Irlandia.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network